Menjadi "anak yang tidak diinginkan" adalah bukan pilihan, namun takdir mengharuskan Lalisa menerimanya dengan besar hati.
Membiarkan luka mengendap di dasar hatinya.
Satu keyakinannya adalah bahwa setiap kehidupan pasti ada kebahagiaan menyertainya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy birthday sayang .. Selamat ulang tahun yg ke 27 .. LALISA MANOBAN Doa yg terbaik untukmu .. Neomu neomu saranghae uri maknae .. 💛🌹🥳
________
.
2 bulan kemudian
"Seseorang ingin bertemu dengan saya?".
"Siapa?".
"ROYAL KIM?".
"Baiklah, saya tunggu di ruangan".
Tut tut tut
Marco baru saja menerima panggilan dari sekretarisnya. Marco lalu melanjutkan pekerjaannya sembari menunggu kedatangan tamu tersebut. Sampai bel pintu itu berbunyi dan Marco mempersilakan tamunya untuk masuk.
"Silakan masuk". Kata Marco tanpa menoleh.
"Silakan duduk". Sambungnya, masih tidak memperhatikan siapa yang datang.
"Terimakasih". Jawab seseorang tersebut kemudian duduk tepat di hadapan Marco.
Suara tersebut rupanya sangat familiar di telinga Marco, sehingga ia langsung mengarahkan pandangannya ke dapan. Matanya membelalak begitu melihat bahwa yang mendatanginya adalah Lisa. Lisa yang berpenampilan rapi lengkap dengan pakaian formalnya.
"Selamat siang, Mr. Manoban". Sapa Lisa sejenak menganggukan kepalanya.
"Kau?!". Ucap Marco setengah menggertak karena masih tidak percaya. Pasalnya, ini adalah pertama kalinya Lisa menginjakkan kaki di perusahaan miliknya, MANOBAN GROUP.
"Siapa yang mengizinkanmu masuk, pelacur kecil?". Kata Marco kemudian.
"Mohon maaf Mr.Manoban, sebelumnya, perkenalkan, nama saya Lalisa, saya datang atas nama perusahaan ROYAL KIM, mewakili CEO kami Ms. Jennie Kim, yang kebetulan berhalangan hadir". Lisa mengabaikan hinaan yang baru saja Marco lemparkan, dan dengan penuh percaya diri memperkenalkan identitas barunya, ditambah senyum menawan yang menghiasi wajah cantiknya.
Marco sejenak mematung melihat reaksi Lisa yang tidak biasa. Bahkan tidak ada sedikitpun ketakutan yang tergambar di wajah Lisa ketika matanya bertemu dengan seseorang yang selama ini menjadi kelemahannya. Marco hendak membalas, tetapi Lisa lebih dulu memulai percakapan.
"Begini Mr. Manoban, maksud kedatangan saya kemari, kami dari perusahaan ROYAL KIM ingin menawarkan kerjasama dengan perusahaan anda". Lisa menjelaskan lalu menyerahkan berkas yang dibawanya.
