Annyeong ..
Buat kelen yg bertanya-tanya di mana Mas Limario ..
Nyaahh tak spill dikit ..______
.
"Kau jahat Lisa". Celetuk Jennie tiba-tiba.
Lisa benar-benar merasa bersalah telah membentak Jennie sebelumnya. Mendengar Jennie mengatakan kalimat tersebut sontak membuat emosinya pecah. Lisa menangis, memeluk erat Jennie dan terus meminta maaf.
"Aku minta maaf, sungguh Jennie, aku tidak bermaksud untuk membentakmu". Lisa bergumam dengan suara yang bergetar.
Mengetahui Lisa sudah menangis tersedu-sedu, Jennie pun tidak dapat menahan bibirnya yang sedari tadi ia gigit sendiri.
Dan tiba-tiba..
.
.
.
.
.
.
.
"Ahahaahahahah".
.
.
.
Jennie tertawa terbahak-bahak, lalu melepaskan diri dari pelukan Lisa.
Dia kemudian turun dari tempat tidurnya, menarik kursi riasnya, dan duduk setelah mengambil nampan tersebut.
Jennie mulai memakan sup yang sudah dingin itu dan mengabaikan Lisa yang masih tercengang.
"What the ff_". Lisa mengumpat, masih tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.
Matanya tidak berkedip sedari tadi dan tangannya mengepal siap untuk meninju seseorang. Emosinya sudah berada di puncak, tetapi Lisa memilih mengatur napas untuk mengontrolnya, mengingat dia juga bersalah dalam hal ini.
Nyam nyam nyam nyam
Jennie terus mengekspresikan betapa dia menikmati sup buatan Lisa. Lisa kemudian menghampirinya begitu emosinya sudah menurun.
"Kau suka?". Lisa bertanya ketika sudah berdiri di belakang Jennie dan menaruh kedua tangan di pundaknya.
"Hm". Jennie hanya mengangguk karena mulutnya masih mengunyah.
"Habiskan". Lisa memberi senyuman yang itu bisa dilihat oleh Jennie dari pantulan cermin, lalu menempelkan dagunya di atas kepala Jennie.
"Kau sudah makan Lisa?". Jennie bertanya setelah menelan makanannya.
"Bahkan aku sudah makan dua kali Jennie". Lisa terkekeh dengan ucapannya sendiri. Lalu menurunkan kepalanya ke pundak Jennie.
"Baguslah, kau sepertinya masih dalam masa pertumbuhan Lisa". Jennie berkata sambil mengambil potongan apelnya dengan garpu.
Lalu mengarahkannya ke mulut Lisa. Lisa pun membuka mulutnya menerima suapan apel tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
IT'S ME LALISA ( TAMAT )
Ficção AdolescenteMenjadi "anak yang tidak diinginkan" adalah bukan pilihan, namun takdir mengharuskan Lalisa menerimanya dengan besar hati. Membiarkan luka mengendap di dasar hatinya. Satu keyakinannya adalah bahwa setiap kehidupan pasti ada kebahagiaan menyertainya...