Don't do that, please :(

4K 300 8
                                    

Annyeong ..

Chapter ini full Jenlisa ya ..
Dan sedikit mengandung ke uwu an ..
Jadi buat kelen2 yg jomblo, mending skip ajadah ..
Serius ..
Author gak tega soal nya ..
:(

________

.

"Marilah kita sambut, CEO kita yang paling cantik sedunia, Miss___ Jennie Kim, yeeeaaaahhh".

"Aaahh honey".

Jennie sudah berada di kamar bersama Lisa sekarang. Setelah 2 jam lamanya dia dibriefing oleh ayahnya mengenai materi-materi yang akan dibahas pada pertemuan besok. Selain itu Soo Hyun juga sudah mempersiapkan teks pidato yang harus Jennie bawakan pada acara tersebut untuk mewakili dirinya.

Jennie tidak hentinya merengek karena Lisa terus menggodanya, ketika ia sedang sibuk menghafal teks pidato sembari memperagakannya di depan cermin rias. Sementara Lisa duduk di tempat tidur dengan bantal di pangkuannya menghadap lurus ke arah kekasihnya.

"Suwit suwit, kau cantik sekali Ms. Kim". Teriak Lisa dengan nada bergurau dan menirukan bunyi siulan.

Meskipun telinganya sedikit terganggu, Jennie tetap melanjutkan kegiatannya. Dia sama sekali tidak mempedulikan Lisa dan membiarkannya sibuk dengan segala kebisingannya.

"Hey nona CEO, I love you". Teriaknya lagi dengan nada yang semakin menjengkelkan.

Jennie mulai kesal dengan ulah Lisa yang memecah konsentrasinya. Tetapi dia berusaha untuk tetap tenang dan fokus pada teks yang sedang ia hafalkan.

"Ms. Kim, will you marry me?".

Lisa terus bertingkah konyol hingga akhirnya Jennie selesai dengan pidatonya.

"Woah daebak daebak, kau luar biasa Ms. Kim". Lisa bertepuk tangan heboh dan tertawa lepas setelahnya.


_______

.

Jennie POV

Aku menyimpan kembali teks pidato tersebut begitu aku selesai menghafalnya.

Lisa benar-benar sedang menguji kesabaranku.
Apa dia tidak tahu bahwa kepalaku ini rasanya hampir meledak, huh? Bagaimana tidak? Aku dituntut untuk menghafal teks pidato dalam bahasa Inggris, sementara aku hanya punya waktu satu malam. Ya, hanya satu malam, karena acaranya akan dimulai besok pagi. Belum lagi materi-materi yang harus aku pelajari selama mengikuti seminar.

Ya Tuhan, seperti inikah rasanya menjadi orang dewasa?

Jujur saja ada perasaan gugup karena ini akan menjadi pengalaman pertamaku. Seperti apa yang dikatakan ayahku, siap tidak siap aku memang harus siap. Dan Lisa juga benar, sudah saatnya aku menyesuaikan diri dengan apa yang ada di hadapanku.

Huh, kenapa waktu berjalan dengan begitu cepat. Rasa-rasanya baru kemarin aku lulus dari taman kanak-kanak.

Aku baru akan berbalik untuk sejenak mengistirahatkan tubuhku di tempat tidur, ketika Lisa tiba-tiba memelukku dari belakang. Apa yang dia lakukan seketika menghilangkan semua perasaan kesal yang sedari tadi memenuhi kepalaku. Dia memang pandai memperbaiki suasana hatiku.

Aku merasa jantungku hampir lepas dari tempatnya, ketika dia menempelkan kepalanya di atas pundakku. Hembusan nafasnya dengan sopan masuk ke dalam telingaku. Rasanya seperti ada arus listrik yang menyengat dan menjalar ke seluruh tubuh, melalui aliran darahku. Aku tidak tahu apa yang akan dia lakukan, tetapi aku sudah merinding dibuatnya.

IT'S ME LALISA ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang