Menjadi "anak yang tidak diinginkan" adalah bukan pilihan, namun takdir mengharuskan Lalisa menerimanya dengan besar hati.
Membiarkan luka mengendap di dasar hatinya.
Satu keyakinannya adalah bahwa setiap kehidupan pasti ada kebahagiaan menyertainya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
_______
.
Malam hari nya
"Kami ke kamar dulu paman". Ucap Lisa seraya merangkul bahu Jennie dari belakang.
Mereka baru saja tiba di mansion setelah 5 jam penerbangan dari Thailand ke Korea menggunakan jet pribadi, dan satu jam perjalanan dari bandara ke mansion.
Soo Hyun hanya menanggapinya dengan anggukan kepala, karena dia pun sudah sangat lelah dan hendak ke kamarnya untuk beristirahat.
Dengan hati-hati Lisa memapah Jennie untuk berjalan menuju kamarnya.
____
.
Di kamar
"Honey". Celetuk Jennie begitu Lisa membaringkannya di tempat tidur.
"Hm hm?". Jawab Lisa sembari melepas jaketnya.
"Aku ingin mandi". Ucap Jennie manja.
Mendengar itu Lisa langsung berbalik menghampiri Jennie setelah menggantung jaketnya.
"Mandi? No! Badanmu masih demam baby". Balas Lisa tegas.
"Aku gerah honey, badanku juga lengket semua". Keluh Jennie yang memang belum mandi sejak hangout terakhir mereka.
"Lap pakai air hangat saja, oke". Lisa mengusulkan.
"Tapi, eomma kan tidak ada di rumah". Protes Jennie cemberut.
"Aku bisa melakukannya". Lisa menawarkan diri.
"Noooooo!". Tolak Jennie begitu saja.
"Why?". Tanya Lisa singkat.
"Kau mesum!". Ujar Jennie menyipitkan mata serta mengerutkan hidungnya untuk meledek Lisa yang duduk di tepi tempat tidurnya.
"Haisssssss". Lisa mengerang, lalu bangkit.
"Ya sudah kalau tidak mau". Lisa berkata kemudian berjalan meninggalkan Jennie.
"Kau mau ke mana?". Jennie melembutkan nada bicaranya.
"Aku mau mandi". Jawab Lisa ketus.
"Kau curang!". Teriak Jennie tetapi Lisa mengabaikannya, dan hanya berjalan menuju ke kamar mandi.
"Kau boleh mandi, kenapa aku tidak?!". Lanjut Jennie kesal.
"Kau boleh mandi, eum, tapi ada syaratnya". Lisa ikut berteriak dari dalam kamar mandi, menyembulkan kepalanya.
