... Sekarang, aku mau mewujudkan itu semua sama kamu. So, kalau kamu nggak keberatan, bisa kan kita selamanya begini? Jadi teman sekaligus sahabat sehidup se-jannah ya, Nan?" ujar Aden serius. Wajahnya tampak memancarkan cerah yang sulit Kinan artikan dalam penglihatannya. Sangat manis sampai rasanya Kinan ingin menangis setelah mendengar kata-kata itu.
Sejenak perempuan itu hanya terdiam seraya menyusuri wajah suaminya dengan jari-jari lentik dan tatapan matanya. Dalam posisi berhadapan, Kinan seolah membeku. Hanya bisa diam sambil menikmati aksi ini tanpa ingin berbalas kata. Tentu Aden menunggu, tapi dia ingin membiarkan Aden menunggu agar kepuasannya terpenuhi.
Sungguh, nikmat tuhan mana lagi yang harus Kinan dustakan? Jelas, kata itu bak syair. Berirama manis sekaligus haru dalam satu waktu. Kata-kata yang nggak pernah Kinan bayangkan akan ia dengar dari sosok laki-laki yang kini menjadi takdirnya dalam mengarungi kehidupan dewasa. Permintaan berbalut pernyataan berisi luka dan masa lalu serta harapan.
Kinan juga ingin memilikinya. Tentu harus bersama Aden.
"Amin. Pasti, Den ... Kalau itu aku nggak akan nolak. Sama sekali nggak akan nolak. Love you ..."
"Love you, Kinan si calon mama."
"Iya Aden si calon papa."
-
Hai-hai! Untuk kalian yang menanyakan extra part dua, here it is! Silahkan membaca lengkapnya di akun KaryaKarsaku, ya. Terima kasih untuk kalian yang sudah mendukung cerita ini dan antusias menunggu updatenya! See you di cerita lainnya, ya!
Love, Rass
KAMU SEDANG MEMBACA
Saatnya Menikah! [Completed]
Romance[Chapter 23-End dan Extra Part akan terbit di KaryaKarsa @TaeIlss ya!] 'Saatnya' The Series #2 Selama bertahun-tahun bekerja dan hidup di kota besar, Kinan nggak pernah membayangkan untuk kembali ke kampung dan menetap. Namun, kabar yang hari itu ia...