part 4

1.6K 61 1
                                    

Sepanjang penerbangannya Kanaya hanya diam memejamkan matanya dengan earphone yang menutup kedua telinganya perasaan nya campur aduk, firasat nya tidak enak entah kenapa ia merasa sesuatu yang buruk telah terjadi pada Naka ini membuatnya merasa menyesal telah memilih pergi, andai saja dia tidak menuruti perkataan Naka waktu itu Naka tidak akan menghilang seperti sekarang tapi semua benar-benar sudah terjadi memutar waktu untuk kembali ke enam hari yang lalupun mustahil Kanaya hanya bisa berharap dan berdoa semoga Naka baik-baik saja ia tidak ingin kehilangan laki-laki itu. Karena bagi Kanaya Naka adalah semesta nya.
"Semua bakalan baik-baik aja Nay" kata Alina berusaha menenangkan. Dari tadi dia terus melihat Kanaya yang terlihat murung tidak seperti biasanya yang setiap kali mereka pulang Kanaya pasti akan selalu terlihat senang kali ini Alina tidak menemukan binar bahagia dimata gadis itu hal itu turut membuat nya sedih bagaimanapun dia merasa kasian pada Kanaya

"Dia enggak pernah kayak gini Lin,," lirih Kanaya satu tetes airmata nya jatuh tanpa bisa ditahan beban berat terasa menghimpit dadanya

Alina tidak berkomentar apapun ia hanya diam mendengarkan keluh kesah Kanaya karena dia cukup tau kalau Kanaya hanya butuh di dengar. Di usapnya dengan pelan punggung tangan Kanaya berharap teman sekaligus partner kerjanya ini bisa sedikit lebih baik dan apapun yang terjadi nanti ia berharap Kanaya tetap baik-baik saja.

Mereka sampai di Bandara internasional Soekarno Hatta setelah menempuh perjalanan yang sangat jauh Kanaya keluar lebih cepat dari Alina netranya terus menyusuri seluruh sudut bandara mencari keberadaan seseorang yang biasanya selalu menyambut kedatangannya tidak pernah sekalipun laki-laki itu absen dari menjemputnya di bandara tapi kali ini ia tidak menemukan keberadaan laki-laki itu.

Rasanya dadanya menjadi lebih sesak dari sebelumnya, harapan dan doa nya tak terwujud Kanaya tidak sanggup lagi untuk sekedar berdiri lututnya lemas airmata mulai jatuh membasahi pipinya sedangkan isaknya terdengar memilukan.

"Nay,,," panggil Alina khawatir ia berusaha menutupi Kanaya karena terlalu banyak orang yang melihat mereka Alina yakin besok media akan di gemparkan dengan berita ini

"Nay ayo pulang,,"

" hiks,,hiks,, dia ingkar janji Lin,,"

"Iya gue tau, sekarang kita pulang ya" ajak Alina sambil membantu Kanaya untuk berdiri sebelum akhirnya dua orang laki-laki dan perempuan datang menghampiri mereka

"Mbak Alina biar aku aja yang bawa" ujar Selina yang di angguki Alina

"Pras, bantu saya buat ngehendel berita kejadian ini" ucapnya yang di angguki laki-laki bernama Pras itu dia salah satu orang suruhan Steven yang di tugaskan untuk menjaga Kanaya.

Alina menggenggam tangan Kanaya hangat "Setelah Lo baikan kita cari dia oke?" Ucapnya, Kanaya mengangguk matanya menatap Alina penuh harap dalam hatinya ia yakin Naka tidak sedang meninggalkannya pasti terjadi sesuatu pada laki-laki itu. Apapun itu harapan Kanaya cuman satu dimana pun Naka berada sekarang semoga ia itu baik-baik saja meskipun seandainya Naka ingin meninggalkannya harap Kanaya tetap sama. Kanaya tidak peduli jika seandainya Naka tidak mencintai nya baginya melihat Naka hidup dalam keadaan baik-baik saja sudah cukup.

Di tempat lain seorang laki-laki dengan tongkat kaki tiga sedang berdiri di balkon kamarnya dengan layar handphonenya yang menunjukkan video perempuan yang sedang menangis di bandara, melihat itu membuat hatinya turut merasakan sakit dadanya pun ikut merasakan rasa sesak yang membuat napas nya tersendat tapi sungguh di banding itu semua rasa bersalahnya lebih besar. Untuk pertama kalinya dia yang menyebabkan airmata itu jatuh.

"Maaf nay,, maafin aku,, maafin aku udah nyakitin kamu,," lirihnya airmata nya ikut jatuh rasanya sangat menyakitkan semuanya juga tidak  mudah untuk nya tapi tidak ada hal yang bisa dia lakukan saat ini kecuali ini, menjauhi Kanaya. Karena dengan kondisinya yang seperti sekarang rasanya tidak mungkin untuk nya tetap berada di samping gadis itu.

Naka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang