part 27

1.2K 40 2
                                    

Ini sudah hari kedua Naka dirawat di ruang ICU dan sampai malam ini Kanaya dengan setia menunggu Naka untuk bangun meskipun sejujurnya Kanaya kelelahan ia kurang tidur, Kanaya hanya tidur sebentar lalu terjaga terus seperti itu. Ia takut saat tidur nanti Naka tiba-tiba pergi meninggalkannya.

"Nay,," panggil dua orang yang langsung menghampirinya

"Pa, ma" lirihnya memeluk wanita yang melahirkan Naka itu. Keduanya terlihat khawatir dan lelah.

"It's okay nak semua akan baik-baik saja, Naka gak akan ninggalin kita" ucap Ayumi menenangkan Kanaya meskipun ia sendiri sama takutnya dengan Kanaya.

"Semua salah aku ma, harusnya aku gak ninggalin dia" kata Kanaya disela tangisnya dalam pelukan Ayumi

Pelukan keduanya terlepas Ayumi mengangkat dagu Kanaya meminta menantu kesayangannya ini untuk menatapnya ia menggelengkan kepalanya pelan

"Bukan salah kamu sayang, semua ini udah digariskan sama tuhan, jadi jangan nyalahin diri kamu" ia tau Kanaya Selalu menjaga Naka dengan baik, apa yang terjadi hari ini bukanlah kesalahan Kanaya. sentuhan tangan Ayumi juga senyumannya menghadirkan hangat juga rasa tenang yang tidak pernah Kanaya rasakan selama dua hari ini

"Nay papa yakin jagoan papa bakalan bangun nanti, cuman sekarang kita kasi dia waktu buat istirahat dulu, okay?" Perlahan Kanaya mengangguk

Revan dan Ayumi saling tatap sebentar lalu meminta Kanaya untuk pulang malam ini "kamu pulang dulu ya, istirahat di villa. Kondisi kamu juga perlu dijaga biar nanti saat Naka bangun dia gak nemuin istri tercintanya ini dalam kondisi kayak gini" bujuk Ayumi kedua tangannya menangkup kedua pipi Kanaya.


Awalnya Kanaya berat untuk pergi tapi setelah di paksa dan diyakinkan oleh kedua mertuanya itu Kanaya akhirnya setuju untuk pulang

"Mas aku pamit pulang dulu ya aku janji besok pagi aku kesini lagi" pamitnya lalu mengecup kening Naka

"Jangan lama-lama tidurnya sayang" pesannya sebelum pergi

Di sepanjang perjalanan menuju villa Kanaya hanya diam kepala kecilnya sibuk memikirkan banyak hal. Rasa sesal juga takut masih dirasakannya, ini membuatnya menahan dengan kuat airmatanya. Sungguh perasaannya terasa dicabik-cabik, membayangkan kondisi Naka saja sudah terasa sangat sakit apalagi melihatnya.

Sesampainya di villa Kanaya langsung mandi mengganti pakaiannya lalu duduk di pinggir tempat tidur, atensinya ditarik oleh pigura kecil yang dipajang Naka di atas nakas, pigura dengan foto pernikahan mereka.

Naka duduk di kursi rodanya sambil tersenyum lebar, senyuman yang kini dirindukan Kanaya.

Suaminya sangat amat tampan, meskipun dengan kondisi tubuh yang tidak bisa digerakkan Naka tetap terlihat sempurna.

"Cepat bangun suamiku" gumamnya lalu memeluk pigura kecil itu

Kanaya tidur sambil memeluk pigura kecil itu.

Di mimpinya Kanaya melihat Naka dengan Pakaian serba putih, laki-laki hebatnya itu berdiri dengan tegak dan berjalan mendekat kearahnya Kanaya tidak percaya dengan apa yang dilihatnya tapi rasa bahagianya tidak bisa ditutupi ia tersenyum lebar melihat itu 

"Mas Naka"  panggilnya lalu memeluk Naka 

"Aku bisa jalan Nay, di tempat ini" ucap Naka Sambil membalas pelukan Kanaya. kening Kanaya mengerut ia menatap kesekeliling nya, tempat ini sangat hijau ada beberapa bunga yang tumbuh mekar dan indah 

"Nay,," panggil Naka menarik kembali perhatian Kanaya kini tatapan Kanaya berubah sendu ada perasaan tidak enak saat melihat tempat ini. Naka menyentuhkan pipinya mengusap pelan rambutnya juga mencium tangannya.

Naka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang