part 31

1.1K 30 0
                                    

Auryn mendekati Kanaya setelah Kanaya keluar dari kamar Naka. Setelah menangis Naka tertidur hal yang biasa terjadi karena di pengaruhi oleh kondisi tubuhnya.

Helaan nafas berat Kanaya sudah cukup menunjukkan bagaimana perasaannya saat ini. Semuanya tidak mudah, Kanaya terus menjadi orang pertama yang melihat bagaimana kondisi Naka yang terus menurun.

Naka adalah laki-laki yang sangat dicintai Kanaya jadi Auryn sangat paham kalau Kanaya sangat terluka saat mendengar penjelasannya tadi.

"Gue gak sanggup liat dia menderita Ryn"

Auryn mengangguk mengerti hal yang sama pasti dirasakannya juga jika itu terjadi pada Steven.

"Nay gue tau Lo kuat, dia juga kuat jadi gue yakin kalian bisa lewatin ini semua"

"Auryn bener Naya, dengan kebersamaan kalian semuanya bisa sedikit lebih mudah" Steven menambahkan ia maju satu langkah untuk menepuk pundak Kanaya sebagai dukungan

Kanaya yang melihat keduanya hanya mampu memaksakan diri untuk mengukir senyum nya.

"Makasih ya, tanpa dukungan kalian juga dia gak mungkin sekuat ini" ucapnya

Auryn kembali memeluk Kanaya menyalurkan sedikit kekuatan untuk sahabatnya itu

"Persiapan pernikahan kalian gimana?"

"Udah 90%" jawab Steven

"Maaf ya Ryn gue gak bisa bantuin Lo nyiapin pernikahan Lo" Kanaya ingat sekali Dulu saat pernikahannya dan Naka Auryn turut menyibukkan diri membantunya mempersiapkan hari bahagianya tapi sekarang ia malah tidak bisa membalasnya

Auryn menghela napas pelan "Lo ngomong apa sih Nay, dengan Lo dan Naka hadir aja itu udah cukup buat gue" sanggah Auryn yang mendapat dukungan dari Steven.

Kanaya tersenyum manis, tatapannya matanya menunjukkan bahwa ia benar-benar bahagia melihat dua sahabatnya ini akhirnya bersatu setelah banyak drama yang terjadi.

Kisah cinta keduanya juga tidak mudah butuh waktu lama untuk Auryn dan Steven bisa ada di posisi seperti sekarang.

Di saat Steven mati-matian berusaha mendekati Kanaya Auryn tetap bertahan menunggu Steven sadar bahwa Kanaya hanya milik Naka. Kanaya ada untuk membersamai Naka melewati semuanya.

"Iya udah Nay gue sama Steven pulang dulu" pamit Auryn "fitting baju buat Lo sama Naka besok pagi aja" sebenarnya niat Steven dan Auryn kerumah Naka adalah Untuk fitting baju yang akan dipakai Naka dan Kanaya di pernikahannya besok tapi melihat situasi dan kondisi Naka yang seperti sekarang Auryn berniat untuk menundanya.

Naka dan Kanaya tentu perlu waktu untuk menerima semua kemungkinan yang sudah dijelaskannya tadi jadi lebih baik dia menunda untuk fitting baju dari pada memaksakan keduanya.

Setelah pamit Auryn masuk kedalam mobil yang pintunya di bukakan Steven.

Didalam mobil Auryn membuka tab-nya yang menampilkan data perkembangan penyakit Naka.

"Aku enggak nyangka ternyata bakal separah itu" kepala Auryn terangkat memperhatikan Steven yang mengatakan itu

Dulu Steven mungkin mengira kondisi Naka tidak seburuk itu, jadi wajar saja kalau sampai sekarang Steven masih kaget melihat Naka.

Auryn menarik napas lalu menghembuskannya pelan

"Kamu tau gak gimana perasaan aku pas pertama kali tau ini?" Kepala Steven menggeleng tatapannya terkunci pada sorot sendu Auryn untuk sesaat

38"rasanya kayak mimpi buruk, berulang kali aku baca hasil pemeriksaan Naka berharap semua yang aku baca itu enggak bener, tiap kali Naka Dateng buat periksa kondisi dia aku masih berusaha buat Denial sampai akhirnya Naka enggak bisa lagi gerakin kaki kirinya" Auryn menunduk rasa ngilu kembali terasa dihatinya

Naka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang