part 24

1.1K 38 0
                                    

Ini pertama kalinya Naka keluar negeri setelah ia divonis mengidap ALS. Kali ini pun ia pergi bersama Kanaya dengan status berbeda. Hal yang membuat Naka bahagia sekaligus sedih karena melihat Kanaya yang kerepotan mengurus dirinya.

"Barangnya sudah dimasukin semua nona" ucap salah satu pegawai yang di tugaskan Revan untuk membantu Kanaya selama liburan ini

"Tapi maaf nona mobil yang ada belum di ganti dengan welcab" Kanaya mengangguk sambil terkekeh "tidak apa-apa niko" ucapnya lalu mendekati Naka "ayo mas" sejak kemarin Kanaya memang mengganti nama panggilannya untuk Naka, katanya supaya lebih sweet dan romantis.

Kanaya membantu Naka pindah ke mobil dengan pelan, ia mengangkat tubuh Naka dengan memegang pinggang Naka, pelan-pelan Kanaya mendudukkan Naka di kursi mobil setelah niko membantu Kanaya melipat kursi roda Naka.

"Istirahat ya" ucap Kanaya dengan tangannya yang memperbaiki rambut Naka

"Hmmm, kamu juga" Kanaya mengangguk

Naka memperhatikan wajah istrinya itu dengan lekat, setidaknya bagaimanapun kondisinya meskipun ia tidak bisa menyentuh Kanaya ia masih bisa melihat Kanaya dengan jelas.

Selama perjalanan mata Naka tidak terpejam ia terus melihat ke arah jalan raya yang tidak macet seperti jakarta perjalanan mereka mulus sampai akhirnya mobil berhenti di depan villa yang dibeli Revan untuknya dan Kanaya.

Kedatangan mereka disambut beberapa pelayan, satu orang dokter juga suster.

"Welcome Miss Kanaya and Mr Naka"

"Thank you"

"We will check Mr. Naka's condition" ucap seorang dokter laki-laki yang berdiri di depannya. Kanaya mengangguk lalu mendorong kursi roda Naka untuk masuk kedalam

Pintu ruangan dengan nuansa monokrom terbuka Naka perlahan di pindahkan ke tempat tidur ukuran king size, setelah perjalanan yang memakan waktu ber jam-jam Naka memang merasa lelah tapi ia tidak ingin memberi tahu Kanaya takut istrinya itu khawatir

"Kondisi Mr Naka cukup baik tapi lebih baik dia istirahat dulu selama beberapa jam kedepan" jelas dokter yang bernama Luke itu

"Kalau ada apa-apa silahkan hubungi kami" pesannya sebelum pergi meninggalkan Kanaya dan Naka

"Kita tidur ya nanti sore baru liat sunset" Naka mengangguk ia cukup lelah jadi sangat cepat untuknya memejamkan mata lalu masuk ke alam mimpi, disusul dengan Kanaya yang tidur sambil memeluk Naka.

***

Kanaya terbangun saat jam diponselnya menunjukkan jam 4:30 Naka masih tidur sepertinya suaminya itu terlalu lelah jadi Kanaya membiarkannya baru setelah makanan yang dibuatnya selesai ia akan membangunkan Naka.

Kanaya masuk kedapur di sana ada beberapa pelayan yang sedang memasak untuknya

"Makanan buat Naka biar saya yang buat" ucapnya dengan menggunakan bahasa inggris ketiga pelayan itu mengangguk lalu memberi sedikit ruang untuk Kanaya

Kanaya berkutat dengan dapur sampai makanan yang di buatnya selesai. ia tersenyum senang, setelah nya Kanaya kembali kekamar berniat membangun kan Naka tapi ternyata suaminya itu sudah lebih dulu bangun

"Mau mandi?" Tanya Kanaya mendekat ke arah Naka

"Hmm bau apek"

Kanaya terkekeh lalu menjawil hidung mancung Naka

"Kamu mah selalu harum sayang"

Kali ini Naka yang terkekeh "di hidung kamu" balasnya. Keduanya tertawa pelan, beberapa menit kemudian Kanaya membantu Naka berpindah ke kursi roda lalu membawanya masuk kedalam kamar mandi.

Naka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang