part 25

1.4K 54 11
                                    

Kanaya dan Naka masih duduk di pinggir pantai, saat ini posisi Naka sudah bersandar di dada Kanaya. Naka dipeluk Kanaya dari belakang posisi kepala mereka sejajar sesekali Kanaya mencium pipi Naka yang membuat suaminya itu tersenyum manis

"Mau balik ke villa gak?" Tanya Kanaya meminta persetujuan

Naka mengangguk pelan, menit berikutnya Kanaya membantu Naka untuk bangkit lalu memindahkan nya ke kursi roda

Mereka berdua kembali ke villa sambil membicarakan tentang hal apa yang akan mereka lakukan besok.

Setelah sampai di villa Kanaya langsung di arahkan oleh pelayan untuk makan malam mereka sudah menyiapkan beberapa menu makanan khas Hawaii yang tentunya aman untuk Naka

"Mau nyoba ini?" Tanyanya Kanaya mengangkat semangkok Saimin tampilannya hampir sama seperti ramen ini juga disebut sebagai ramen Hawaii

Kepala Naka mengangguk sebagai jawaban. Kursi Kanaya di tarik untuk Semaki kedepan ia mulai menyuapi Naka

"Pelan-pelan aja di kunyah nya sampai halus" pesan Kanaya yang dilakukan Naka, karena akan berbahaya kalau sampai Naka tidak mengunyah nya dengan halus suaminya ini bisa tersedak nanti

"Enak?"

"Hmm enak banget" ucapnya sambil tersenyum.  Kanaya pun ikut tersenyum senang melihat respon Naka

Setengah jam setelahnya Kanaya membantu Naka mengganti baju karena baju yang dipakainya tadi sudah terkena pasir.

"Nay,," panggil Naka agak ragu

"Hmm apa mas?"

"Mau pup" ucap Naka malu. Kanaya tersenyum sambil mengangguk lalu membawa Naka masuk kedalam kamar mandi perlahan ia mendudukkan Naka di atas closed

"Mau aku pegangin?" Naka menggeleng tangannya Kanaya arahkan untuk memegang handrail

"Nanti kalau mas udahan panggil aku ya" pesannya lagi-lagi Naka hanya mengangguk baru setelah nya meskipun agak sedikit ragu karena kondisi tangan Naka dan tubuhnya yang mulai sulit di kendalikan Kanaya keluar dari kamar mandi.

Ia sengaja tidak menutup pintu kamar mandi supaya ia bisa mendengar dengan jelas Naka memanggilnya

Cukup lama Kanaya berdiri sampai akhirnya suara Naka terdengar, helaan nafas lega lepas begitu saja ia masuk kedalam kamar mandi dengan menemukan Naka yang meskipun sedikit bersandar kebelakang tapi setidaknya ia tidak merosot kebawah

"Sudah?"

"Hmm" mendengar itu Kanaya mulai membersihkan pantat dan area kemaluan Naka ia membersihkannya dengan pelan, tangan Naka yang kanan ada di bahunya setelah semuanya selesai barulah Kanaya memindahkan Naka kembali ke kursi rodanya

"Maaf ya ngerepotin kamu sayang" Kanaya yang berdiri di belakang Naka menggeleng "kamu enggak pernah ngerepotin aku, ini udah kewajiban aku sebagai istri dan pasangan kamu"

"Aku enggak papa mas ngelakuin ini yang penting kamu tetap disamping aku" ucapnya sambil mendorong kursi roda Naka

Naka yang mendengarnya hanya tersenyum tipis tubuhnya yang duduk di kursi roda tanpa bisa di gerakkan dan sekarang ditambah dengan ia yang mulai tidak bisa mempertahankan duduk tegaknya juga kemampuannya dalam mengunyah dan menelan makanan pasti sangat menyulitkan Kanaya. Dan kedepannya entah seperti apa lagi kondisinya Naka hanya bisa menunggu penyakit ini perlahan-lahan mengambil semua kemampuannya. Membuatnya semakin tidak berdaya dan tidak berguna.

"Kamu enggak perlu mikir apa-apa tentang bagaimana kamu hidup nanti ada aku, mama, papa dan yang lain yang bantu kamu dan kami selalu support kamu mas, banyak orang yang sayang sama kamu"

Naka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang