part 29

1.1K 30 0
                                    

Naka menatap kearah langit, warnanya biru terlihat sangat indah. Langit Selalu menjadi hal yang paling disukai Naka untuk ditatap apalagi jika pikirannya berkabut, langit juga membuat Naka selalu ingat bahwa suatu saat nanti entah kapan waktunya ia akan ada di atas sana.

Naka terlalu sibuk dengan pikirannya sampai tidak menyadari seseorang datang menghampiri mereka

"Apa kamu Kanaya?" Tanya seorang gadis bule dengan rambut pirang pada Kanaya

"Iya benar, ada apa ya?" Kanaya menyahut dengan kening yang bertaut

Naka sendiri tidak mengenal orang ini. Ia menatap dengan lekat wajah itu Tanpa di tanyakan pun Naka dapat melihat dengan jelas bahwa perempuan berambut pirang ini tidak menyukai nya. Ia seperti jijik dengan kondisi Naka.

"Aku penggemar mu" akunya

Senyum ramah terukir di wajah Kanaya dengan jelas tapi itu hanya berlangsung sesaat sebelum akhirnya gadis berambut pirang itu mengatakan sesuatu yang membuat Naka terdiam.

Gadis itu terus menatapnya dari atas sampai bawah membuat Naka sedikit merasa tidak nyaman apalagi tatapan gadis itu terlihat seperti merendahkan juga jijik padanya.

"Kenapa memilih meninggalkan dunia fashion hanya untuk laki-laki yang lumpuh seperti ini? Kau lebih cocok bersama Steven Kanaya, dia sempurna. Bukankah dia selalu bisa kamu andalkan? Tapi kenapa malah menikahi laki-laki yang tidak bisa melakukan apapun untukmu ini?"

"Dia bahkan tidak bisa diandalkan" Tatapan gadis itu tampak merendahkan Naka

Tidak ada satupun dari kata-kata itu yang salah menurut Naka, semuanya benar. Dia memang tidak bisa melakukan apa-apa untuk Kanaya.

Tapi lain lagi bagi Kanaya, gadis itu maju satu langkah menutupi Naka ia tersenyum sesaat lalu menatap tajam gadis bersurai pirang itu

"Perlu kamu ketahui nona, kalau laki-laki inilah yang membuat ku ada di dunia fashion"

"ah bukan hanya itu tapi karena dia juga aku tetap ada di dunia ini di kenal begitu banyak orang dan menjadi idola mu" sejenak Kanaya diam menarik napas lalu melanjutkannya

"Jika bukan karena laki-laki hebat ku ini seorang Kanaya Zivilia Morega tidak akan pernah berdiri di bumi ini sampai sekarang, jadi, jangan pernah menghinanya" Naka yang melihat Kanaya emosi ingin sekali menarik tangan istrinya itu tapi apa daya ia tida bisa

"Nay," panggilnya berusaha menghentikan Kanaya

"Jangan ikut campur terlalu jauh masalah hidupku, sebagai penggemar kau tidak diizinkan untuk masuk terlalu dalam, nikmati saja karya dan hasil kerja keras ku dukung apapun keputusan ku jika memang kamu menyukai ku sebagai penggemar"

"Ka-nna-ya" panggil Naka ia tidak ingin Kanaya mengatakan apapun lagi yang kemungkinan akan membuatnya di benci, image Kanaya selama ini sempurna di mata penggemarnya ia baik, cantik dan ramah.

Melakukan ini hanya akan membuat gadis bersurai pirang ini berbalik membenci Kanaya, apalagi yang dikatakan gadis itu semuanya benar Naka tentu tidak ingin Kanaya dibenci karena hal ini.

Kanaya menghela napas pelan lalu berbalik menatap Naka, yang sontak berusaha untuk menggelengkan kepalanya. Sorot matanya istrinya penuh dengan kemarahan.

"Ini yang terakhir, Steven memang melakukan banyak hal untuk ku tapi suamiku ini telah melakukan hal yang lebih dari apa yang dilakukan Steven"

Dua ujung bibir Kanaya tertarik ke atas membentuk senyuman yang di tujukan untuk Naka

"Aku yakin Kanaya suatu saat nanti kau akan menyesal telah memilihnya, kau hanya membuang-buang waktu mu saja" ucap gadis berambut pirang itu lalu pergi meninggalkan Kanaya yang sama sekali tidak melihat kearahnya lagi.

Naka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang