Halo👋
Nice to meet u, janlup pencet bintang di bawah yaaa. Belajar menghargai author dengan hal sekecil vote yuuuu, buat penulis kecil kek aku satu vote tuh berharga banget.
Oke, cukup bacotnya😄
Note*tinggi anak-anak di sini tuh.
•Brian: 190
•Nando: 185
•Dewa: 183
•Winata: 180Jadi urutan dari yang paling tinggi tuh, 1. Brian, 2. Nando, 3. Dewa dan 4. Winata
Happy reading y'all 👀
.
.
.Winata mengerjapkan matanya pelan, netranya menelisik sekitar. Ah, ia masih ada di gudang ternyata.
Winata terkekeh miris, apa yang ia harapkan?
Brian atau Dewa datang dan menolongnya?
Winata mencoba untuk bangkit, masih ada sedikit rasa sesak di dadanya. Pemuda itu bersandar pada tembok, tangannya lantas mengambil ponsel yang tergeletak di dekatnya.
Nando
57 missed voice call
12 missed video call
30 unread messagesCakra
70 missed voice call
80 missed video call
87 unread messagesWinata terkekeh pelan melihat notifikasi tersebut, kakak beradik itu bak berlomba untuk menelfon dan mengiriminya pesan.
Drt... Drt...
Ponselnya kembali bergetar, Winata dengan segera menekan ikon hijau. Terdengar helaan napas lega dari seberang sana, "KAK! DARI MANA AJA!" teriak Cakra lega.
Winata tertawa pelan, "Gak usah teriak-teriak gitu Cakra, kamu mau Kakak budek?"
Cakra tengah mencebik kesal di sana, "Iya, iya, maafin Cakra deh. Lagian Kakak darimana coba? Dari kemarin malem gak bisa ditelfon! Kakak kira Cakra gak khawatir apa?!" omel Cakra.
"Iya, maafin Kakak, ya? Kemarin Kakak ketiduran." ujar Winata setelah mengecek penanggalan yang tertera di ponsel miliknya.
Sudah lewat sehari ternyata.
"Kata Bang Nando, Kakak lagi dihukum sama Abang, Kakak ya?" Cakra bertanya.
"Ih, anak kecil sok tau." gurau Winata.
"Kak~" ujar Cakra merengek.
Winata terdengar tertawa, "Iya, bentar lagi juga selesai kok hukuman Kakak."
"Abis ini Kakak mau gak kalau tinggal di sini? Sama Cakra, Bang Nando, sama Mama juga? Mau ya? Ya, ya, ya, ya?"
Winata tersenyum kecil, "Kakak gak bisa Cakra, nanti kalau Kakak pergi. Yang masakin Abang sama Adek, Kakak siapa? Yang ngeberesin rumah nanti siapa?" ujar Winata tenang.
"Ya, 'kan mereka bisa bayar pembantu Kak, toh keluarga Kakak juga, 'kan keluarga orang kaya. Ya kali gak mampu buat bayar pembantu satu." ujar Cakra, mencoba meyakinkan Winata agar mau pindah ke rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WINATA (Selesai)
أدب الهواةLocal Name, Brothership, Bromance, Family, Lil Bit Angst, etc. Cerita singkat tentang kehidupan seorang remaja bernama Winata Bagaskara dalam menjalani kehidupan sehari-harinya seusai kepergian sang bunda. Apakah hidup yang ia jalani saat ini sesuai...