31.

969 37 0
                                    

Kristal menghempaskan tangan leon dari lengan nya

"Lagi lagi kamu belain si cupu! Apa perlu aku bully dia lagi?" Geram kristal merasa di permalukan saat leon berteriak pada nya tadi

"Kristal stop memperkeruh keadaan. Jangan ganggu anara lagi, dia juga gak buat masalah sama kamu kan?" Leon berusaha bertutur lembut pada sang kekasih

"Kenapa? Gak suka aku ganggu dia? Kamu mau marah? Kamu ada rasa sama dia hah?! Kamu terang terangan bentak aku di depan semua orang karena dia!" Sentak kristal

"Gak gitu kristal. Aku gak mau kamu bikin masalah makin runyam, tolong dewasa sedikit. Jangan benci Nara terus, aku juga udah gak deket sama dia lagi kan sesuai sama kemauan kamu"

"Iya! Kamu gak deket si cupu lagi! Dan sekarang kamu deketin mantan temen aku" Sentak kristal yg mengingat persoalan nya dengan Sindi.

"Astaga siapa lagi? Kamu mau nuduh aku apa lagi?" Ucap leon mengacak rambut frustasi

"Kamu sering jalan kan sama sindi? Sejak kapan kalian deket? Kalian ada main di belakang aku? Kamu nyakitin aku leon! Gak cukup si cupu yg buat aku cemburu! Kamu juga mau bikin aku cemburu sama jalang sindi itu!" Cecar kristal

"Apa sih sindi sindi di bawah bawah segala?! Aku gak ngerti kamu ngomong apa kris! Stop nuduh aku! Stop juga gangg anara, hidup masing masing aja... Bisa?!" Tekan leon yg pusing dengan banyak nya tuduhan kristal.

"Ck. Lagi lagi anara! Segitu cinta nya kamu sama dia hah!" Teriak kristal dengan mata berkaca kaca "sedikit aja kamu jadi cowok pengertian buat aku leon" Lirih kristal "mau berapa cewek lagi yg kamu tarik buat jadi saingan aku?" Ucap nya memelas

"Aku sayang kamu kristal, aku buka hati cuma buat kamu gak ada cewek lain, dan termasuk anara tapi aku juga gak bisa selama nya diem kalo sahabat aku kamu apa apain"

"Oh.. Jadi kamu nyesel karena gak nolong nara waktu aku bully?" Tuduh kristal "perlu aku bully lagi di depan kamu?" Tantang kristal dengan air mata yg mengalir di pipi nya.

"Kristal cukup!! Gue menghargai lo sebagai pacar gue. Lo gak malu apa jadi pembully? Lo gak malu? Jujur gue malu punya pacar pembully!" Sentak leon yg habis kesabaran kemudian meninggalkan kristal begitu saja.

"Arghhhhhh anraaa anjg" Teriak kristal

Di sisi lain

Cakra termenung menyesali perkataan nya, yg bahkan dapat membuat para siswa berasumsi buruk pada anara. Pertandingan basket taruhan pun batal di laksanakan.

"Gue bodoh" rutuk nya

Raffi menepuk bahu cakra "santai aja jangan terlalu di pikirin. Nanti juga tuh cewek balik lagi" Seolah tau pikiran cakra. Di antara geng mereka raffi lah yg paling tua, usia nya sudah 19 tahun karena pernah tinggal kelas, sedang yg lain nya berumur 18 tahun.

"Gue bodoh banget tadi. Mulut gue sama aja kayak mulut geng nya kristal" Sesal nya

"Jangan terlalu di pikirin" Raffi tersenyum ke arah cakra.

Dio, nathan, dan adam terdiam melihat cakra yg tampak sangat menyesali perkataan nya.

.

.

.

Pulang sekolah, anara menemui para guru untuk meminta tugas. Ia sudah bertekad akan mencari guru privat untuk membantu nya belajar, ia akan berubah demi widuri bagaimana pun hanya wanita itu yg ia punya sebagai tempat pulang.

"Akhir nya beres juga" Ucap nya "gue musti cari guru les yg bagus" Gumam nya.

"Nara!" Panggil Mutia yg kemudian menarik tangan nya.

Transmigrasi Badgirl (Pembalasan Dendam) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang