Setelah selesai urusan di Club', mereka melanjutkan perjalanan menuju SMA Bimantara untuk melanjutkan misi nya yg lain.
"Hadeh misi lu gak selesai selesai! Banyak banget sih masalah lo" keluh Cakra. Saat ini mereka berada di dekat SMA Bimantara, niat mereka adalah menyusup. Ada anggota geng black panther juga di sana seperti Zayn, Reno dan Ares. Mereka akan melakukan misi, mencuri file cctv di, tanggal kejadian naraya kehilangan nyawa.
"Pulang aja sana kalo gak mau ikut" usir nara.
"Gak! Udah nanggung. Ayok lewat mana nih?" Tanya Cakra pada denis.
"Lewat situ" tunjuk Denis pada pagar tembok, bahkan mereka sudah menyiapkan tangga untuk memanjat. "Di sana, kita bakal langsung turun deket ruang pengawasan"
"Oh oke. Siapa yg ngalihin satpam nya. Pasti mereka bakal keliling kan" tentu saja, ada dua satpam yg bertugas menjaga sekolah itu malam ini.
"Zayn sama reno alihin satpam ya, Ares jaga di sini. Gue Nara sama Cakra masuk cek cctv nya" kata denis.
"Oke" kata mereka.
Mereka langsung berpencar, melakukan tugas masing masing. Reno dan Zayn, membawa kan ke dua satpam itu kopi dan mengajak mereka mengobrol santai, sambil mengulur waktu.
Ares menjaga keadaan di samping menunggu Cakra, Nara dan Denis kembali. Di sisi lain, ke tiga orang itu tengah mengotrek otrek kunci ruang pengawasan.
Ceklek.
"Sialan. Dari tadi kita ribet ternyata kagak di kunci" gerutu Denis
"Aneh masa ruangan sepenting ini gak di kunci" ucap Cakra.
"Mungkin karna ngerasa sekolah ini aman aman aja" jawab Denis.
Plak
Plak
Nara menggeplak bahu pemuda yg tengah berbisik.
"Udah! Bukan waktu nya gosip. Masuk!" Titah nara. Mereka pun masuk.
"Ck galak banget" gerutu Cakra sambil mengusap bahu nya, sedangkan Denis hanya tersenyum merasa tidak asing dengan sikap anara.
Nara yg sudah hafal pun langsung duduk di hadapan komputer dan mengotak atik nya. Namun dahi nya mengernyit saat tidak ada rekaman CCTV di parkiran, pada tanggal dirinya kecelakaan. Dan aneh nya hanya di hari itu yg tidak ada, hal itu membuat keyakinan nya semakin kuat jika memang ada yg merusak rem motor nya.
"Sial" desis nya.
"Ada apa?" Tanya Cakra.
"Gue makin yakin kalo ada yg sengaja ngerusak rem motor Naraya" ucap nya.
"Naraya?" Beo cakra "lo lagi nyelidiki kematian naraya?" Tanya Cakra yg di angguki nara.
"Dapet rekaman nya?" Tanya Denis.
"Lucu banget! Rekaman CCTV parkiran sekolah pada tanggal itu nggak ada. Dan cuma tanggal itu doang, gue yakin ini pasti kerjaan nya si desi" desis nara.
"Denis, kita harus cari bukti. Tapi gue gak tau gimana dan harus cari dari mana" ujar Nara putus asa.
"Semua pasti ada jalannya ra. Gue janji bakal balesin semua yg naraya alami, meskipun itu pelaku nya sahabat gue. Kita cari bukti nya lagi nanti. Sekarang kita balik dulu, pikirin itu nanti, gue juga bakal cari sendiri bukti nya lo gak usah khawatir. " ucap Denis meyakinkan.
'Semoga lo gak terlibat kematian naraya, kalau sampe iya gue bakal habisin lo' Gumam Denis dalam hati teringat akan sahabat nya yg tengah bersama kristal.
"Gue tau yg lo pikirin nis. Bener kata lu mending sekarang kita balik aja, kalo emang dia ikut campur, pasti nanti bakal ada bukti nya" ucap Nara. Denis mengangguk
Nara, Cakra dan Denis pun pergi dari tempat itu.
.
.
.
Nara melamun sepanjang perjalanan begitu pun Cakra, mereka sibuk dengan pikiran masing masing. Tak ada candaan atau pun ledekan seperti biasanya.
'Ada gak ada buktinya, gue bakal tetep bales perbuatan lu desi. Lu udah bikin nyokap gue meninggal, kalo lu juga yg bikin gue pisah sama tubuh gue, gue bakal bikin hidup lu menderita dan mati dalam keadaan lapar' desis Nara dengan segala dendam nya.
'Mari kita buat scandal tentang putri kesayangan nya. Sorry papa, mungkin ini bakal ngaruh sama citra papa dan juga sekolah' Gumam nya dalam hati.
Motor pun menepi di depan rumah anara, anara langsung turun dari motor "Cakra, thanks ya buat hari ini. Maaf ya banyak bikin repot" ucap Nara.
"Hem. Lo istirahat sana" ucap Cakra.
"Lo lagi laper ya? Murung gitu mukanya" ucap Nara pada Cakra yg terlihat Murung. "Mau makan dulu di sini?" Tawar Nara
"Gue gak laper cuma capek aja" jawab Cakra.
"Lo kenal naraya?" Tanya Nara "gue liat pas tadi gue nyebut nama dia lo kaya kenal sama dia"
"Kenal" jawab Cakra.
'Kenal? Perasaan gue gak pernah kenal Cakra deh' pikir Nara dalam hati.
"Gue balik ya" pamit Cakra, Nara pun mengangguk, karena malam pun semakin larut.
Saat Nara masuk ke dalam rumah, ia melihat sang ibu yg menunggu nya sambil tertidur di sofa. Seketika ia merasa bersalah, karna ia pulang terlalu larut.
"Ibu bangun..." Nara mengusap pelan lengan ibunya
"Hmmmh... Nara kamu baru pulang nak? Kamu mau makan?" Tawar sang ibu, ibu nya tak marah sama sekali tak seperti dugaan nya
"Nara udah makan bu. Ibu istirahat di kamar ya jangan di sini. Nanti badan ibu pegel pegel" ucap Nara.
"Ya udah. Kamu juga tidur ya nak" ucap Widuri.
Nara masuk ke dalam kamar nya dan membersihkan diri sebelum tidur.
.
.
.
Di Club N
Kristal dan Gerry menghabiskan malam panjang bersama. Yaps, lelaki itu adalah Gerry anggota geng nya Denis, black panther. Sebenernya Denis ingin mengajak nya menjalankan misi. Namun, ia malah menemukan lelaki itu tengah bersama kristal.
"Lu emang terbaik ger" kata Kristal.
"Hebat gue apa leon?" Tanya Gerry
"Ck! Leon itu terlalu polos. Gak mau dia gue ajak ciuman juga nolak terus! Makanya gue butuh pelampiasan" gerutu kristal.
"Dasar murahan" cibir gerry namun kristal tak marah.
"Murahan gini tapi lo suka kan?" Ledek kristal.
"Dari beberapa cowok, gue kan yg paling oke" ujar Gerry
"Iya. Tapi sayang... Duit nya tipis. Gak tebel kaya sugar daddy gue" ledek kristal.
"Lo masih aja sama om om itu. Padahal lu udah kaya gak perlu sugar daddy" kata Gerry
"Gue butuh dia. Buat menuhin kebutuhan gue, bukan cuma seks tapi uang juga gue butuh, gue gak mau jadi gratisan kaya ke lo sekarang. Sebenernya bokap gue baik sih, duit nya juga banyak. Tapi, dia gak bisa menuhin kehidupan sosialita gue. Dia selalu bandingin gue sama anak sialan nya itu si Naraya yg gak pernah minta tas branded dan lain lain. Makanya gue butuh sugar daddy. Lagian sugar daddy gue ganteng kok" kata kristal.
"Nyokap lo tau?" Tanya Gerry. Kristal menggeleng lemah
'Gak tau aja lo, gue belajar kayak gini dari dia' batin kristal
"Lo tau gak ger? Main sama suami orang tuh terasa menantang" ucap kristal membuat Gerry menggeleng kepala dengan kebinalan gadis itu. Ia tau benar siapa lelaki yg menjadi sugar daddy gadis itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Badgirl (Pembalasan Dendam)
Historia CortaKisah gadis bar bar yang transmigrasi ke tubuh gadis cupu.