"E_ EH_ EH_ EH BANG MINGYU... KENAPA KAU TAK PULANG PULANG? ASELOLE HEY... PAMIT NYA PERGI CARI UANG... TAPI KINI MENGHILANG... Eaa eaaa. Hey! Dung tek, dung tek joss!" Anara bersenandung menyanyikan lagu 'bang jono' yg ia ubah lirik nya sambil melenggak lenggokkan tubuh nya di depan cermin. Saat ini ia tengah bersiap untuk pergi sekolah.
"Sebenernya gue bingung... Mau Mingyu apa jungkook dua dua nya menggoda iman" ucap nya cekikikan "eh bang Cakra aja deh yg bisa di capai huaaaa... Laper! Eh baper deh semalem"
"Kau bilang pada ku baik baik sayang, bang Cakra pasti cepet pulang... Hehe....." Ia melanjutkan menyanyi dengan suara yg di kecil kan karena takut terpergok ibunya lagi.
"Kau janjikan pada ak_"
Tok tok
"Nara... Cakra sudah di depan nak" ujar ibunya.
"Iya buu" sahut nara, kemudian mengambil tas nya.
"Selamat pagi cicak yg selalu nempelin gue ke mana mana" sapa anara dengan senyum cerianya.
"Hem pagi, kutu genit" jawab Cakra.
"Ih.. Kok kutu gak romantis amat!" Protesnya.
"Terus mau nya apa? Denis aja ngatain lo kutu, soal nya lo suka mencolot kesana kemari" ujar Cakra terkekeh melihat wajah cemberut anara.
"Harus nya lu tuh sebut gue... Pagi bidadari surga ku, calon istri ku, calon ibu dari anak anak ku" ujar Nara.
"Ch! Udah jangan ngarep masih pagi" kata Cakra "naik buru"
Nara hanya menurut, kemudian motor melaju menuju sekolah mereka.
"Lo besok mau kemana? Ada acara gak?" Tanya Cakra.
"Gak kemana mana seperti biasa, sekolah terus jalanin misi" jawab Nara.
"Besok lu mau masuk sekolah?" Tanya Cakra setengah berteriak karena jalanan cukup ramai.
"Iya lah. Kan gue anak teladan" jawab Nara.
"Besok kan hari libur ra" celutuk Cakra.
"Oh.. Eh. libur ya? Hm kok gue bak tau" gumamnya "tanggal merah apaan emang?"
"Ck! Hari minggu dodol"
"Oh? Hehehehe sorry biasa orang sibuk mah begini suka lupa hari" cengengesan Nara.
"Btw lo besok nanya gue ada acara apa ga. Lo mau ngajak gue jalan ya" tanya Nara kepedean.
"Gak sih, gue cuma basa basi doang"
"Ck! Dasar cicak!" Gerutu Nara.
Selang beberapa menit mereka sampai di sekolah.
.
.
.
Di sisi lain, desi dan Brama menunggui kristal yg tengah dalam proses perawat. Karena beberapa memar dan juga bekas cakaran di wajah nya, membuat tubuh nya drop hingga demam, pukulan anara memang tak main main.
"Masih gak mau jujur sama mama?" Tekan desi.
"Siapa yg ngelakuin ini sama kamu kristal? Putri sama bunga juga kondisi nya sama kayak kamu loh" ucap Brama "papa akan usut dengan tuntas kalo emang kalian di bully"
"Sebenarnya nya kristal emang di bully ma, pa" adu kristal.
"Apa?! Siapa yg berani bikin kamu begini, biar mama kasih pelajaran kristal bilang sama mama, sialan orang itu" omel desi.
"Sabar ma.. Biar kristal cerita dulu yg sebenernya" ucap Brama.
"Yg bully kristal itu anara ma nama nya. Dia itu orang miskin, ibunya cuma tukang katering sama buka kedai makanan murahan. Tapi dia berani bikin kristal begini" adu kristal
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Badgirl (Pembalasan Dendam)
Cerita PendekKisah gadis bar bar yang transmigrasi ke tubuh gadis cupu.