34.

887 33 0
                                    

Flashback dari sisi sindi

Hari itu, sindi beserta kristal dan geng nya, berjalan menuju parkiran sepulang sekolah sambil bergibah perihal lelaki.

Namun tiba tiba Mutia datang, tentu mereka sudah bisa menebak pasti cewek itu akan seperti biasa nya, membawa kan kabar tentang kedekatan anara dan juga leon. Geng kristal sudah tidak aneh dengan hal itu, sebab mereka sudah sering di datangi Mutia yg datang hanya untuk mengadukan tingkah anara. Ingin rasanya sindi bertanya tujuannya apa, namun ia urungkan karena merasa itu urusan kkristal bukan urusannya, lagi pula ia tak peduli dengan anara.

"Kristal" Panggil Mutia.

Sindi, kristal dan yg lain nya menoleh, kristal mengkode anggota nya untuk ikut dengan Mutia si muka dua itu!

"Mau kasih kabar apa lagi lo?" Tanya kristal to the point.

"Nih" Mutia menunjukkan sebuah foto pada kristal, seketika kristal menggeram kesal bahkan wajah nya memerah.

Sindi yg kepo melihat ke arah foto itu, ia melihat anara menyerahkan bekal kepada leon. Menurutnya, itu hal yg tak biasa. Anara terkesan menggoda kekasih orang. Wajar jika kristal marah, ia pun semakin benci pada anara yg terkesan cewek pick me.

"Sialan! Gue bakal habisin lo anara" Kristal menggeram marah "di mana cewek itu!" Tanya kristal dengan setengah membentak.

"Ayo kita habisin aja dia hari ini kris" Ujar bunga.

"Aku bakal bantu kalian" Ucap Mutia

Sindi sungguh bingun dengan sikap Mutia, yg menawarkan diri pada geng nya untuk membantu menghabisi anara. Padahal itu teman nya sendiri.

Mutia tiba tiba menoleh ke arah nya "aku lakuin ini, karena dia udah rebut Dev dari aku! Aku benci sama dia" Ucap Mutia, akhir nya rasa penasaran sindi terbayarkan.

"Cepet gue mau eksekusi dia di gudang sekolah!" Titah kristal.

"Kris. Bully nya jangan terlalu ya, gue ngeri kita di tangkap, kalo sampe dia kenapa napa" Ucap Rani, sindi hanya diam tak ikut menimpali.

Kemudian sindi melihat Mutia menelpon seseorang, dan mengkode mereka untuk tidak berisik.

"Hiks... Nara tolong aku... Aku jatuh di gudang pas mau taruh sapu yg patah" Itu yg sindi dengar dari ucapan Mutia.

'Kok bisa Mutia? Aku udah di halte sekarang, tunggu ya aku balik lagi ke sana" Suara Nara terdengar jelas di ponsel itu sebab Mutia me loudspeaker nya.

"Cepet ra. Kamu ke sini sendiri aja ya"

'Iya aku sendiri kok' sahut anara.

Tutt.

Mutia mematikan ponsel nya "sudah" Kata Mutia.

"Ya udah sono balik lu! Ini urusan geng gue sekarang!" Usir kristal karena kristal pemilih dalam berteman dan ia tak mau menjadikan Mutia yg menurut kristal tidak sepadan dengan mereka, bahkan tidak gaul dengan gaya mereka.

Mutia mengangguk, kemudian pergi. Sedangkan sindi dan yg lain nya menunggu anara kembali ke sekolah di dalam mobil kristal.

Tak lama mereka melihat anara berlari tergesa menuju ke dalam sekolah lagi, dengan cepat sindi dan yg lain nya menyusul namun sebelum itu kristal memerintahkan sindi untuk mengambil tapi yg berada di bagasi mobil.

Sindi mengambil tali nya kemudian menyusul gengs Kristal yg lebih dulu menyusul anara.

Sampai di sana, ia melihat anara sudah bergetar ketakutan.

"Kristal jangan sakiti aku! Sumpah aku kasih bekal itu karena tante suci titipin supaya aku kasih ke leon" ucap anara.

Sindi datang membawa tapi "ini kris"

Transmigrasi Badgirl (Pembalasan Dendam) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang