41. Ternyata dia putri ku

893 23 0
                                    

"Lepas!" Widuri langsung menarik anara yg berada dalam pelukan brama, membawa nya menjauh.

"Dasar raja buaya darat ama bocah ingusan aja nafsuan!" Hardik Nara yg langsung mengikuti sang ibu yg membawa nya berjalan menjauh dengan kaki tanpa menggunakan hills nya alias nyeker.

Widuri sempat terperangah dengan ucapan anara yg menurut nya kasar "sayang bicara nya" Peringat widuri, yahh widuri ini orang yg lempeng lempeng saja jadi ketika anak nya berkata aneh, ia langsung memperingati nya.

"Hehe" Ringis Nara yg terus berjalan mengikuti widuri, kemudian menoleh ke belakang mangacung kan jari tengah nya kepada brama dan menjulurkan lidah nya meledek brama.

Di sisi lain brama diam tak berusaha mengejar dia perempuan itu, dan hanya memperhatikan tingkah putri nya.

"Anak itu ternyata anak ku" Gumam brama "mirip sekali dengan kakak nya" Ia terkekeh pelan saat melihat anara menjulurkan lidah nya dan menjulingkan mata ke arah nya.

Kemudian ia pergi sebab keinginan nya sudah terkabul, yaitu mengetahui seperti apa putri nya.

Cakra dan Denis berjalan ke arah mobil mereka masing masing, namun sebelum masuk ke dalam mobil cakra menyempatkan diri untuk mengambil kedua hills nara yg gadis itu tinggalkan.

Widuri dan anara langsung di ajak masuk ke dalam mobil Denis yg berhenti saat melewati kedua nya yg tengah berjalan.

"Ibu kok bisa sih ketemu sama si raja buaya sampe main tarik tarikan lagi, Nara liat nya lucu deh! Kalian kayak lagi main tarik tambang tapi tambang nya tangan ibu hahaha" Celoteh Nara sambil terkekeh, kini mereka sudah berada di dalam mobil dan ia tengah duduk di samping Denis sedangkan widuri duduk di belakang.

"Nara..." Pertanda widuri tidak suka ucapan anak nya.

"Hehe maaf bercanda bu" Ringis nara, di sebelah nya Denis terkekeh sebab anara takut sekali pada widuri, dan setau nya hanya widuri yg membuat sosok naraya tunduk.

"Ibu kenapa di tarik tarik sama raja buaya darat itu bu! Dia mau jahat jahatin ibu ya?" Oceh Nara bahkan tubuh nya menghadap ke belakang menatap widuri.

'ya ampun Nara.. Kamu mengatai ayah mu buaya, berarti kamu anak buaya dong' batin widuri.

Begitu pun dengan Denis

'Iya bapak nya raja buaya darat, anak nya buaya betina' batin Denis

"Em_ itu sebenernya dia kenalan mantan suami ibu, dia ingin bicara berdua tapi ibu menolak"

"Jadi lah ibu di tarik tarik" Ujar widuri

"Wooaahh.. Dasar raja buaya darat kaparat!" Umpat Nara, membuat widuri meringis.

'Aduh maafkan dosa anak ku Tuhan yg sudah mengumpati ayah nya' batin widuri.

"Modus modus modus! Bilang nya ngobrol berdua nanti malah berbuat macam macam! Aku gak mau tau pokok nya ibu mulai sekarang gak boleh keluar sendirian, aku takut ibu jadi mangsa para buaya lapar" Oceh Nara yg bertingkah seperti ibu ibu yg tengah melindungi anak gadis nya.

"Nara.." Desah widuri

"Pokok nya ibu gak boleh keluar sendirian, harus di temani mbak kedai atau aku ya" Ucap Nara.

"Iyain saja tante widuri, nara kalo gak di iyain ngomong nya bakal di ulang terus" Denis turut menimpali.

"Hufft iya terserah anak ibu saja" Kata widuri

"Awas lo brama, gue bikin perhitungan ya sama lo udah nyakitin ibu gue" Gunam Nara yg hanya terdengar oleh Denis.

"Durhaka lo" Ucap Denis.

Transmigrasi Badgirl (Pembalasan Dendam) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang