8. Jatuh dari rooftop

1.7K 62 0
                                    

"Guys.. Sekarang jam olaraga, pak budi suruh kalian ganti baju dalam sepuluh menit kumpul di lapangan outdoor. Kita olaraga volly" ucap Dev sang ketua kelas.

"Oke Pak ketos" sahut yang lain.

"Ayok ra ke ruang ganti" gisel menepuk-nepuk lengan anara yang lelap tidur. "Nih anak semenjak amnesia hobby nya tidur! Anara bangunnnn..." Namun tak ada pergerakan dari Nara. Gisel yang kesal pun pergi meninggalkan anara di kelas "bodo amat biar aja dia di hukum pak budi" gerutunya.

"Kenapa sel?" Tanya Dev.

"Noh. Bini lu tidur mulu ampe bau iler tempat gue" omel nya kemudian berlalu.

Dev melihat anara tertidur dalam lipatan tangan nya pun berjalan mendekat ke arah nya. "Anara kebakaran...." Teriak nya sambil menggebrak meja.

"Woey anjing... Kebakaran, lari lari ada api" heboh anara langsung terbangun dan hendak berlari, namun Dev menarik kerah baju bagian belakang nya, hingga anara termundur.

Hahahahahahahaha

Tawa beberapa siswa yang masih berada di dalam kelas

"Kocak lu anara!" Kata sean. Anara yang masih linglung pun melihat ke sekitar dan tidak ada kebakaran.

"Tidur mulu! Giliran di bilang kebakaran baru lu bangun" omel Dev

"Ck! Jadi gak ada kebakaran. Lu ganggu gue mimpi indah aja." Ucap Nara sambil berkacak pinggang "padahal nanggung tuh tadi gue lagi akad nikah sama ayang jungkook" gerutunya

"Halu banget!" Kata Dev "lu kesini buat sekolah anara. Bukan buat tidur, emang lu semalam gak tidur hah?!" Omel Dev

"Tidur. Tapi gue tiap liat guru yang lagi jelasin bawaan nya pengen tidur" sahut Dev.

"Iya bener. Gue juga begitu, kayak nya kita se frekuensi deh" sahut dion

"Ck jangan nyautin yon!" Decak Dev pada dion "lu pada ganti baju sana!" Kata Dev pada temannya yg masih di kelas

"Kita ganti di sini aja pak ketos! Males ke ruang ganti" kata dion

"Lu anara ganti baju olaraga sana!.. Itu pun kalo lo gak mau di hukum sama pak budi, bersihin semua toilet yang ada di sekolah" ucap Dev menakuti.

"Ya udah gue juga ganti di sini aja" sahut anara.

"Eh_jangan di sini bodoh! Woy tutup mata lu semua" panik Dev pada teman teman nya, memang hanya tersisa Dev dan teman teman di kelas, sedangkan yg lain sudah pergi ke ruang ganti.

"Lu juga tutup mata Dev!" Sahut dion yang langsung berbalik badan

"Ck! Kenapa? Lo takut ya body seksi gue di lihat temen temen lo" goda Nara tersenyum genit pada dev

"Berisik! Ambil baju olahraga lu sekarang!" Omel Dev "ganti diruang ganti. Jangan macem macem"

"Galak banget sih! Pantesan aja di tolak terus" gerutu Nara sambil mengambil baju olahraga nya di dalam tas.

"Gue denger nara" sahut Dev.

"Emang sengaja. Biar lo denger" sungut nara. Kemudian meninggalkan kelas

"Emang gue galak ya?" Gumam Dev pada diri nya sendiri. "Siapa yang nolak gue? Dia tau dari mana gue suka di tolak sama dia?.. Argghhh sial tuh cewe kenapa jadi nyebelin begitu" gerutunya.

"Aelah Dev. Lebih seru Nara yang sekarang kali" ujar sean yang tengah ganti baju di dalam kelas bersama yg lain.

"Dia cupu aja gak mau sama gue. Apalagi yang sekarang" lesu Dev.

"Makanya jadi cowok itu yg sweet. Biar cewek juga luluh, jangan sok tegas deh padahal lu bucin" nasihat fahri.

"Hahaha, bener jomblo terus kan jadinya" ledek sean

"Berisik lu pada!" Kata Dev.

.

.

.

"Gue kira lo masih tidur" ucap gisel saat melihat Nara masuk ke ruang ganti, diri nya sudah selesai mengganti pakaian begitu pun yg lain, mereka sudah bersiap menuju lapangan. "Mau gue tungguin gak lo?"

"Duluan aja" kata Nara. Ia langsung mengganti pakaian nya, ia memakai dalaman kaos warna putih jadi ia tak malu sama sekali langsung mengganti baju di depan teman teman perempuan nya.

Usai mengganti baju ia melangkah menuju toilet, namun dering ponsel menghentikan langkah nya, ia melihat ada satu pesan masuk.

𝘙𝘢𝘯𝘪.

𝘛𝘦𝘮𝘶𝘪𝘯 𝘨𝘶𝘦 𝘥𝘪 𝘳𝘰𝘧𝘧𝘵𝘰𝘱, 𝘢𝘥𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘢𝘶 𝘨𝘶𝘦 𝘰𝘮𝘰𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘴𝘰𝘢𝘭 𝘬𝘦𝘫𝘢𝘥𝘪𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮 𝘭𝘰 𝘬𝘰𝘮𝘢.

Nara langsung tertarik dengan pesan itu, tapi rasa kebelet nya tidak bisa ia tahan "nanti dulu deh gue udah gak tahan" Nara langsung berlari terbirit-birit menuju ke toilet.

Selang beberapa menit nara keluar dari toilet "ah lega nya, tapi sekarang gue jadi laper.. Kantin aja kali ya beli cemilan" gumam nya. Namun saat ia keluar dari toilet ia melihat banyak siswa yg berlari ke arah lapangan.

"Eh.. Pada kenapa dah orang lari lari begitu. Ikutin ah, siapa tau ada yg lagi bagi bagi makanan" harap Nara langsung berjalan mengikuti kemana siswa siswa itu barlarian, melupakan pesan yang Rani kirim kan tadi.

Ia melihat banyak siswa berkerumun di area lapangan outdoor.

"Gila, dia bunuh diri karena hamil kali yah?" Bisik salah satu siswa, namun dapat di dengar Nara.

'Ada yang bunuh diri? Ck! Lemah' cibir Nara dalam hati. Kemudian kembali fokus menguping obrolan siswi lain.

"Iya bisa jadi. Biasa nya kan gitu, cowok nya gak mau tanggung jawab kali" sahut siswi lain.

"Dia gak punya pacar setau gue, masa ia sih hamil" timpal siswi yg lain.

"Banyak utang kali" celutuk Nara, ikut menimpali siswi yg sedang bergosip pun menoleh ke arah nya.

"Loh! Lo anara kan kelas ipa2?" Kata siswi itu.

"Iya, lo kenal gue ya, gue emang seterkenal itu sih" cengir Nara yang narsis

"Dih pede banget" cibir siswi itu "temen lo noh bunuh diri loncat dari rooftop kok lo malah santai aja sih" kata siswi tersebut.

"Temen gue? Sih gisel bunuh diri. Astagaaa" pekik nya, ia langsung berlari ke arah kerumunan.

"Kok jadi gisel sih" kata siswi itu.

"Bener ya kata gosip. Anara jadi berubah makin aneh sekarang" sahut siswi lain

Di sisi lain anara berusaha menerobos kerumunan, namun tunggu "rooftop? Rani? Jangan bilang..?" Nara mendongak melihat ke arah rooftop sekolah ia melihat siluet sesorang berada di situ "itu siapa?" Gumam nya "jangan bilang ini pembunuhan" Gumam nya. Ia kemudian berlari menuju rooftop, mencari bayangan seseorang yg ia lihat tadi.

"Sialan! Kenapa juga gue bisa lupa. Bodoh bodoh bodoh!" Gerutunya sambil berlari.

Hap.

Ada yg mencekal tangan nya, saat ia menoleh cakra tengah menatap nya dan berkata "jangan kesana" ucap cakra

"Pelaku nya ada di sana cak! Gue lihat! Kita harus tangkep sebelum dia menjauh!" Ucap Nara.

"Percaya sama gue. Jangan kesana! Gue takut lo jadi kambing hitam nya" ucap cakra menyadarkan nara.

Nara terduduk lesu tak melanjutkan langkah nya "siapa yang jatuh? Gue belum sempat lihat" ucap Nara dengan mata memerah "jangan bilang..."

"Rani 12 IPA 2"

Deg...

"Apa maksud nya ini..."

Transmigrasi Badgirl (Pembalasan Dendam) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang