36. Suci

853 29 0
                                    

"Aku ingin kamu putuskan leon" ucap gavin setelah menyelesaikan kegiatan nya bersama Kristal

"Gak mau daddy. Aku cinta sama leon" tolak kristal

"Kamu gila kristal? Kamu memacari ayah dan anak?" Ujar gavin

"Aku mana tau kalo daddy itu papa nya leon! Pokok nya aku gak mau lepas dari leon, buat dapetin nya aja susah!" Tolak kristal lagi

"Kamu gak cinta sama daddy kristal?" Tanya gavin

"Aku cinta sama daddy. Tapi daddy gak mau kan cerain istri daddy.. Jadi lebih baik daddy restuin aja aku sama leon. Kan enak kita bisa selingkuh setiap hari.. Kalo aku jadi istri nya leon" rayu kristal

Cup

Ia mengecup bibir gavin

"Tapi daddy tidak tega sayang.. Leon anak kandung daddy satu satunya, daddy ingin terbaik untuk dia" ucap gavin

Kristal mendengus kesal "jadi aku bukan yg terbaik menurut daddy!" Ujar nya sambil cemberut.

"Gak gitu sayang..." Gavin meraih tubuh kristal yg sedang marah

"Lagi ya sayang" pinta Gavin, kristal mengangguk setuju.

"Pengaman nya daddy" peringat kristal

Dan terjadi lah yg tidak tidak..

Di sisi lain

Suci mondar mandir menunggu sangat suami di kamar mereka, sudah satu jam lebih suami nya tidak juga kembali.

"Bilang nya mau ambil ponsel di mobil, tapi orang nya malah hilang sama mobil mobil nya" gerutu nya

"Ck ya udah lah aku tidur duluan aja " suci memilih untuk merebahkan diri.

.

.

.

Pagi hari di kediaman widuri.

"Kalo ada makanan di meja, pasti lah aku makan... Tetot tetot... Tonet Tonet" Nara yg sibuk menyiapkan sarapan untuk diri nya sendiri sambil bersenandung dan menggoyangkan pinggul nya ke kiri dan kanan.

Ia berusaha mengembalikan mood nya sendiri, akibat perang dingin bersama gerald semalam, apalagi pria idaman nya itu dengan arogan menggebrak meja di hadapan nya. Hati nya cukup sedih akan hal itu!

"Kalo ada susu yg di suguhkan.. Boleh lah aku minum tenot... Tenot... Tenot" terus saja bernyanyi lagu dan kursi yg ia ubah lirik nya sesuai keadaan nya, sambil bergoyang.

"Tapi jangan sampai kau macam macam. Di luaran rumah kau macam macam sayaang..."

"Awas! Awas! Awas! Awas!... Yihaaa awas awas awas awas awas!"

Widuri hanya menggelengkan kepala nya, melihat kelakuan anak nya yg benar benar berubah "Nara, cepat sarapan nya jangan nyanyi terus" kata widuri.

"Iya bu" anara pun langsung melalap roti nya sambil menyiapkan roti oles untuk ibu nya juga.

"Ibu rowti nywa swudah swiyap" ujar Nara dengan mulut penuh pada widuri yg sibuk mengelap meja untuk para pelanggan nanti. Nara posisi nya berdiri di dekat salah satu meja sambil mengunyah roti yg baru ia olesi selay.

"Ibu nanti aja sarapan nya nak. Bekal kamu sudah ibu masukkan ke tas mu ya.. " kata widuri.

"Owkeh" ucap Nara.

Glek.. Glek..

Ia buru buru menghabiskan segelas susu yg ia seduh tadi.

"Sambil duduk nak" peringat widuri saat Nara makan dan minum sambil berdiri.

Transmigrasi Badgirl (Pembalasan Dendam) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang