Kali ini, Izumi memiliki jadwal mendadak di rumah sakit. Ada pasien kritis yang memerlukan tindakan lebih lanjut dan hanya Izumi serta Tsunade yang kini di luar desa yang mampu melakukannya.
Izumi mengarah ke pintu kamar Sasuke yang berada di depan pintu kamarnya. Sejujurnya, Izumi ingin menemani adiknya yang masih shock. Namun, apa boleh buat, tanggung jawab adalah tanggung jawab. Ini adalah konsekuensi Izumi ketika memutuskan untuk bekerja di bidang medis.
Izumi mengetuk pintu kamar Sasuke. "Sasuke-kun, aku ke rumah sakit. Ada keperluan mendadak. Kalau besok pagi, aku belum pulang, kau bisa menghangatkan makanan yang ada di lemari pendingin!"
Tidak ada suara sahutan dari dalam kamar. Izumi berniat mengecek kamar. Namun, berakhir tidak jadi. Gadis itu segera pergi ke luar rumah untuk melaksanakan tugasnya tanpa tau apa yang diniatkan oleh adiknya malam hari ini.
✧-'-✧
Pagi harinya, Izumi mendapatkan kabar yang mengejutkan. Sakura, sosok yang pernah diceritakan Itachi datang menghampirinya.
Dengan tangisan yang masih mengalir, Sakura berujar, "nee-san, Sasuke-kun tadi malam keluar desa. Aku sudah mencegahnya, tapi kesadaranku tiba-tiba hilang."
Izumi tercengang. Pikiran gadis itu kosong. Dengan segera, gadis itu melangkahkan kakinya menjauhi ruang perawatan rumah sakit. Namun, sebuah cekalan menghentikan gerakannya.
Izumi menepis cekalan tangan tersebut. Manik matanya menatap nyalang ke arah sosok yang mencekal tangannya.
Izumi berujar, "apa yang kau lakukan, Kakashi-san?"
"Izumi, kau dibutuhkan di sini. Jangan mencari adikmu. Biar kami saja yang mencari adikmu."
Izumi membulatkan manik mata hitamnya. "Kau gila? Bagaimana jika terjadi sesuatu pada adikku di luar sana?"
Kakashi menghela nafas panjang. Lelaki itu memegang lengan atas polos Izumi. "Kau lihat bagaimana pasienmu? Percayakan adikmu pada kami. Kami pasti mencarikannya!"
Kekuatan Izumi melemah. Ia menyenderkan tubuhnya ke dinding rumah sakit. Meneteskan air matanya seraya merapal maaf karena belum bisa menjaga Sasuke dengan sempurna.
✧-'-✧
Beberapa hari telah berlalu. Izumi mendapatkan cutinya. Dengan kelopak mata yang hitam, ia berjalan dengan lunglai.
Ia terpikirkan dengan kondisi adiknya. Meskipun ia tau bahwa adiknya akan menjadi sangat kuat, namun tidak diceritakan bagaimana kondisinya saat ini. Apakah dia makan dengan baik atau tidak. Apakah dia tinggal di tempat yang nyaman atau tidak.
Namun, perjalanannya dihentikan oleh seseorang. Izumi menatap orang itu dengan sendu. Lalu, melangkahkan kakinya ke arahnya.
"Izumi, tolong jagakan mereka untukku! Kau mau, bukan? Hanya kaulah yang bisa aku percaya."
Izumi melemparkan pandangannya ke arah sosok yang ditunjuk oleh gurunya. Sosok laki-laki dewasa dengan fisik yang sedikit familiar untuknya dan sosok anak laki-laki yang fisiknya begitu mirip dengan naruto.
Izumi berganti. Mengalihkan pandangannya ke arah gurunya. "Baik shishou. Sebagai gantinya, tolong carikan adikku untukku."
Tsunade menepuk pelan pundak Izumi. "Tentu. Kami akan selalu mencarinya."
Percakapan itu dipandang sendu oleh sosok laki-laki dewasa berpenampilan hitam. Pandangan bersalah yang tidak Izumi ketahui darimana asalnya.
✧-'-✧

KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETED] The New Izumi
Fanfiction[Anime Fanfiction | Story Series] Cover cr: pinterest Tidak pernah terpikirkan bagi [Name] Canary untuk masuk ke dalam dunia 2d dan bertemu dengan sosok karakter yang [Name] sebut mendekati sempurna. [Name] yang hanya hobi menonton anime, membaca ma...