Part 26

637 61 0
                                    

Itachi terbangun dengan adanya ketukan di kaca kamarnya. Ketukan sebuah burung elang di sana dengan surat yang ada di kaki kiri burung elang itu.

Itachi membuka surat itu. Memperhatikan dengan seksama. Ia terdiam sejenak mengetahui isi dari surat burung itu.

Dengan perlahan, Itachi melipat kembali surat yang ia baca. Izumi yang terusik dalam tidurnya berujar, "ada apa, Itachi-kun?"

Itachi tersenyum. Tangan kanannya mengisyaratkan Izumi untuk mendekat ke arahnya. Izumi mengangguk. Wanita itu membuat penghalang untuk anaknya agar anaknya tidak jatuh. Lalu, mendekat ke arah Itachi.

Keduanya berjalan keluar kamar dan duduk di atas sofa. Tentunya dengan keadaan kamar yang terbuka. Sangat berbahaya jika Kenichi bangun, namun keduanya tidak dengar akibat kedapnya suara ruangan.

"Izumi, ada seseorang mengirimkanmu ini."

Itachi menyodorkan surat yang ia baca tadi kepada Izumi. Izumi membuka dan membacanya pelan. Mengernyitkan dahinya kala membaca isi pesan yang ada.

"Siapa yang mengirimkan ini, Itachi-kun?"

"Seekor elang."

Izumi menyatukan alisnya. "Elang?"

Izumi berdeham. Ia berujar, "aku tidak pernah berhubungan dengan seseorang dengan elang sebelumnya."

Izumi menelan ludahnya. "Isinya cukup mengejutkan. Ia menyebutkan bahwa ia telah menghabisinya. Namun, aku belum paham siapa subjek yang ia maksud."

Izumi menelengkan kepalanya. "Tapi, Itachi-kun, tulisan ini bukankah tampak familiar? Aku seperti pernah melihat tulisan ini sebelumnya."

Izumi menunjukkan kembali surat tersebut. "Tulisan ini memang terlihat bagus dan bisa dibaca, namun ini agak berbeda dengan tulisan biasanya. Sepertinya, pengirimnya adalah orang kidal."

Izumi bergumam, "lalu, orang kidal yang aku kenal hanyalah"

Izumi membulatkan matanya, "Sasuke-kun?"

Itachi mengernyitkan dahinya.

Izumi menyambung kalimatnya. "Jika itu Sasuke-kun, bukankah yang ia maksud di sini adalah Danzo? Kita tau seperti apa perintah Danzo dan bagaimana pengaruh perintah itu pada klan Uchiha di masa lalu. Tidak menutup kemungkinan jika Sasuke-kun memiliki rasa tidak suka padanya apalagi hanya ia sendiri yang tidak mau menyebutkan kata maaf."

Itachi terdiam.

Izumi segera melanjutkan kembali kalimatnya. "Namun, itu hanyalah opiniku saja, Itachi-kun. Nanti sewaktu aku bekerja di rumah sakit, aku akan mencari tau kebenarannya. Jangan khawatir, Itachi-kun!"

✧-'-✧

Izumi bertemu dengan Sakura, Naruto, dan Kakashi di jalan. Ketika ia usai berbelanja di sebuah toko sayuran dan buah segar, ketiganya berjalan dengan lunglai dari arah barat.

"Ada apa kalian lesu begini?"

Sakura terdiam. Gadis itu menatap nanar ke arah tanah. Kakashi hanya mampu menghela nafas kasar. "Maafkan aku, Izumi. Aku tidak bisa membawa adikmu pulang."

Izumi tersenyum. "Kau tidak perlu terbebani, Kakashi-san. Kau mencarikan Sasuke-kun untukku saja sudah hal yang perlu aku syukuri. Lalu, ada apa dengan adikku?"

"Sasuke membunuh Danzo, nee-san."

Manik mata Izumi membulat. Ia menatap Naruto seolah tidak percaya. "Apa katamu?"

Kakashi menghela nafas panjang. "Benar."

Lalu, Izumi berniat menjauh. Ia sudah melangkahkan satu langkah kakinya ke arah rumahnya. Namun, tercekal dengan tangan Kakashi.

[COMPLETED] The New IzumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang