Waktu kian berlalu. Sasuke telah usai melakukan perawatan. Untuk tindakan kriminal yang ia lakukan, telah dibayar tuntas dengan denda yang dikenakan oleh Izumi.
Ketukan pintu rumah Izumi menyita perhatian Izumi dan Itachi yang tengah mengajarkan baca dan tulis pada Kenichi.
Izumi mengusak rambut Kenichi pelan. "Kaa-san bukakan pintu dahulu! Kalau ada yang kurang paham, bertanyalah pada tousanmu, Kenichi-kun!"
Kenichi mengangguk antusias. "Ya, kaa-san!"
Senyum Izumi terbit ketika sosok teman Sasuke hadir di depan pintu rumahnya. Izumi terkekeh. Ia berujar, "mencari Sasuke-kun?"
Naruto memamerkan giginya. "Iya, nee-san."
"Sasuke-kun sedang di dalam kamar, masuklah dulu!"
✧-'-✧
Sasuke memutar bola matanya kala mendapati Naruto berada tepat di hadapannya. Ia berdecak. "Kenapa kau kesini, Naruto? Aku tidak punya urusan denganmu."
Sasuke kesal. Tentu! Waktu yang seharusnya Sasuke habiskan untuk berdua bersama dengan [Name] tersita dengan adanya sosok kuning ini.
[Name] enggan untuk berkumpul dengan teman Sasuke. Naruto memandang [Name] dengan tatapan yang tidak nyaman kala [Name] menemani Sasuke di rumah sakit. Begitu pula Sakura.
Namun, Sasuke tetaplah Sasuke. Dirinya meminta [Name] dengan nada sedikit paksaan untuk hadir menemaninya di ruang tamu seperti saat ini.
Naruto menggeram. "Sasuke! Apa aku tidak boleh menemuimu?"
Sasuke berdecak. "Kau membuat wanitaku tidak nyaman, dobe!"
[Name] duduk di sebelah Sasuke dengan Sasuke yang memangku Kenichi yang kini berada dalam genggamannya kala Itachi dan Izumi berada di dapur dan menyiapkan sajian untuk teman Sasuke.
Kenichi menggeleng. "Jii-san, duduk dengan baa-san."
Sasuke mendesah. "Jangan dulu, Kenichi!"
Kenichi menggeleng. Ia melemparkan tatapan memelasnya kepada [Name]. [Name] terkekeh. Ia mengangkat Kenichi seraya berujar, "sini!"
Kenichi berseru senang. Sasuke mendecakkan lidahnya. "Kau benar-benar-"
"Tidak apa. Ini tidak memberatkan."
Sasuke mendesah lelah. "Kalau terasa tidak nyaman, katakan padaku!"
[Name] menganggukkan kepalanya.
Berbeda dengan Naruto, Sakura membuka pertanyaan. Gadis itu menatap wanita cantik nan anggun yang ada di sebelah Sasuke. Wanita yang mampu membuatnya iri.
"Anda benar kakak Hinata?"
[Name] tersentak. Pertanyaan yang dilontarkan Sakura memang sudah ia prediksi namun ia tidak sangka jika melontarkannya saat ini.
Dengan tenang, [Name] menjawab, "ya. Saya adalah keturunan kedua Hiashi Hyuuga dari perkawinannya yang tidak diakui seperti yang anda dengar."
Yah, [Name] sudah berdamai dengan masa lalu. [Name] menjawab pertanyaan tanpa ada rasa benci.
Lalu, Naruto ikut serta. "Benar jika ayah Hinata memiliki keturunan lain? Kenapa aku tidak dengar selama ini?"
"Karena identitas saya disembunyikan."
"Kenapa disembunyikan?"
[Name] tersenyum tipis. "Adat dan prinsip yang dianut klan Hyuuga."
✧-'-✧

KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETED] The New Izumi
Fanfic[Anime Fanfiction | Story Series] Cover cr: pinterest Tidak pernah terpikirkan bagi [Name] Canary untuk masuk ke dalam dunia 2d dan bertemu dengan sosok karakter yang [Name] sebut mendekati sempurna. [Name] yang hanya hobi menonton anime, membaca ma...