Kini kelimanya berkumpul di ruang makan dengan Kenichi yang berada di pangkuan Izumi. Izumi tersenyum dan berseru, "ittadakimasu!"
Sasuke mengerjapkan matanya sebelah kiri berkali kali melihat sosok yang mungkin disebut keponakannya di pangkuan Izumi. Remaja itu mencoba menormalkan reaksinya, dan menjawab, "ittadakimasu!"
Itachi yang memperhatikan reaksi adiknya terkekeh. Seperti membaca pikiran Sasuke, Itachi berujar, "makanlah dengan tenang dan lontarkan pertanyaanmu seusai makan seperti biasa."
Sasuke mengangguk. Ia hanya mampu memakan makanan yang disajikan sembari melihat Izumi yang sibuk menyuapi sosok kecil itu.
Seusai makan, benar saja, Sasuke segera bertanya. "Benarkah itu keponakanku?"
Itachi yang duduk di sofa ruang tamu sembari menggendong putra sematawayangnya yang tengah bermain hanya mengangguk.
Sasuke berdesis, "aku tidak menyangka nukenin sepertimu menyempatkan diri membuat anak juga."
Itachi terkekeh. Benar! Ia sendiri tidak menyangkanya. Ia memperkirakan pikirannya akan tetap waras hingga pernikahan mereka diselenggarakan, namun nyatanya tidak.
Sasuke menelan ludahnya kasar. "Namanya siapa?"
Itachi membelai rambut lembut putranya. "Kenichi. Uchiha Kenichi, jii-san."
Sasuke mengangguk. Dengan malu-malu, remaja itu mengambil alih Kenichi dan bergumam, "aku hanya penasaran dengan makhluk ini."
Itachi terkekeh. Ia tahu adiknya menyukai Kenichi. Tatapan lembut adiknya tidak bisa menipu. Ia merebahkan tubuhnya di sandaran sofa.
"Mengapa fisikmu mirip ayahmu? Kenapa tidak ada yang mengambil dari ibumu?"
Itachi tertawa pelan. "Dia anakku. Jelas dia mirip denganku."
Sasuke berdecak. "Aku tidak bicara denganmu."
Itachi menghembuskan nafasnya kasar. "Yah, terserah saja."
Interaksi lembut yang diberikan adiknya dan kedekatan yang mudah terjalin antara adik dan putranya membuatnya melayangkan pikiran ke masa lalu.
Waktu telah berlalu begitu cepat. Dahulu, ia yang mengawasi adiknya. Sekarang, adiknya yang ikut mengawasi putranya.
Itachi terkekeh.
"Camilan datang! Nah, Kenichi-kun, mari makan dengan kaa-san!"
Sasuke mendekap Kenichi. "Kau makan sendiri sana! Makhluk ini biar bersamaku."
Izumi terkekeh. Wanita itu mengeluarkan provokasinya. "Kau menyukainya, bukan? Kalau kau menyukainya, kau bisa membuatnya sendiri."
Telinga Sasuke yang mendengar pernyataan itu memerah. Dengan terbata, ia berujar, "a-apa sih? Keluar sana dari rumah! Apa kau tidak bekerja? Mengapa kau bolos?"
Sakura telah pergi. Sakura beralasan ingin bekerja dan memiliki janji dengan Tsunade meskipun aslinya dia hanya gugup bertemu dengan Itachi bahkan Sasuke. Ia tidak bisa bereaksi banyak karena gugupnya.
Izumi menahan tawanya. Senang sekali rasanya mampu menggoda satu-satunya adiknya kembali. "Kau suka sekali aku keluar, Sasuke-kun? Ingin berdua saja dengan Itachi-kun? Baiklah."
Sasuke berdecak. Ia melangkahkan kakinya menjauh. "Terserah kau saja, nee-san!"
Melihat Sasuke yang menjauh dengan Kenichi dan mangkuk camilan Kenichi di kedua tangannya, Izumi terkikik geli. Ia bergumam, "dia menjadi pemalu sekali. Senang rasanya menggoda dia."

KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETED] The New Izumi
Fanfiction[Anime Fanfiction | Story Series] Cover cr: pinterest Tidak pernah terpikirkan bagi [Name] Canary untuk masuk ke dalam dunia 2d dan bertemu dengan sosok karakter yang [Name] sebut mendekati sempurna. [Name] yang hanya hobi menonton anime, membaca ma...