Selama satu minggu menginap, Sakura tutup mulut dan berusaha untuk tidak bertanya. Namun, kali ini, ketika ia berdua dengan Izumi di minggu pertama Izumi bekerja, ia memutuskan untuk meluapkan pertanyaannya.
"Nee-san, apa yang terjadi sebenarnya? Mengapa kau berhubungan baik hingga memiliki keturunan bersama Itachi? Mengapa Itachi bersikap sedemikian baik padaku ketika aku mendapatkan wajah yang berbeda di pertempuran? Mengapa shishou bersikap tenang meskipun ada seorang nukenin di dalam ruangan bersamanya?"
Izumi yang menggendong Kenichi dan memberikan asi padanya hanya mampu tersenyum singkat. Sudah ia tebak jika akan ada saatnya untuk orang-orang desa yang dekat dengannya menanyakan hal sedemikian rupa.
Itu adalah hal yang wajar. Izumi pernah berdiskusi dengan Itachi mengenai hal ini. Ia pernah membeberkan semua bukti dan menyerahkan pengakuan kepada Izumi.
"Kau ingin mengetahui segala yang berkaitan dengan keanehan ini, Sakura-chan?"
Sakura mengangguk antusias. Ia berharap, ia dapat membelokkan arah ketika Sasuke ingin menyerang Itachi jika dugaan Sasuke salah. Pertarungan yang Sasuke inginkan bukanlah pertarungan kecil. Ia sudah mengetahui bagaimana perkembangan Sasuke, ia tidak mau adanya pengurangan anggota diantara keluarga yang baru menambah anggota ini.
Izumi berujar, "tatap mataku, Sakura-chan."
Ketika Sakura menatap manik mata dengan pola yang unik dan cantik milik Izumi, Sakura merasa dibawa ke sebuah dimensi. Dimensi penglihatan Izumi.
Sakura menghembuskan nafasnya dengan terengah seusai diperlihatkan beberapa kenyataan terkait tragedi berdarah Uchiha.
Sakura menutup mulutnya dengan gemetar. Ia tidak menyangka jika dugaan Sasuke benar-benar salah. Ia tidak menyangka bahwa semua yang dilihat di pertempuran adalah palsu.
Ia merasa bahwa ia harus menghentikan semuanya. Ia akan menghentikan niat Sasuke membunuh kakaknya. Ia akan menghentikannya!
Namun, baru selangkah ia menjauh dari Izumi, Izumi berujar, "Sakura-chan, tetaplah tenang! Sasuke-kun tidak akan berhasil membunuh Itachi-kun."
"Nee-san, niat membunuh Sasuke-kun sudah sangat tinggi. Tidak mungkin rasanya pertarungan yang diinginkan Sasuke-kun adalah pertarungan kecil."
Izumi tersenyum menenangkan. "Sakura-chan, kau pikir aku membiarkan Itachi-kun sendiri di luar sana? Kau pikir aku tidak mengawasi Itachi-kun? Kau pikir sharinganku aktif selama ini untuk apa?"
Sakura terdiam. Benar! Sharingan Izumi aktif hampir setiap saat. Hanya ketika Itachi berada di sekitarnya saja, sharingannya tidak aktif. Ia baru menyadarinya. "Apakah itu untuk mengawasi Itachi-nii?"
Izumi terkekeh. "Sekarang kau panggil Itachi-kun dengan sebutan kakak? Bagus! Tapi, memang benar, di manapun dia, aku mengawasinya. Kondisinya dan bagaimana sekelilingnya terhubung dengan penglihatanku."
Sakura ternganga. Ia tidak menyangka sharingan Izumi aktif untuk hal sedemikian rupa. Apakah hal itu dilakukan karena Izumi tidak percaya dengan ucapan Itachi?
Seperti membaca pikiran, Izumi menjawab, "aku melakukan itu untuk memantau kondisinya. Dia berada di dalam kondisi yang baik saat ini, tapi tidak menutup kemungkinan dia akan drop."
Sakura mengangguk. Ia mengerti. Kini, semuanya menjadi jelas. Semua keanehan yang ia lihat selama seminggu belakangan telah mendapatkan jawabannya.
✧-'-✧
Enam bulan telah berlalu, kini Izumi sedang berdua dengan Itachi mengawasi Kenichi yang sedang aktif merangkak ke sana ke mari.
"Izumi, mungkin lusa depan, aku akan melakukan pelatihan itu."

KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETED] The New Izumi
Fanfic[Anime Fanfiction | Story Series] Cover cr: pinterest Tidak pernah terpikirkan bagi [Name] Canary untuk masuk ke dalam dunia 2d dan bertemu dengan sosok karakter yang [Name] sebut mendekati sempurna. [Name] yang hanya hobi menonton anime, membaca ma...