Izumi segera menggandeng tangan Itachi setelah mimpi panjang yang dialami keduanya. Izumi meraba tubuh Itachi. Lalu, berujar, "apa tidak ada yang luka, Itachi-kun?"
Itachi terkekeh. "Dokterku selalu ada di sisiku. Aku tidak mungkin terluka."
Izumi melebarkan senyumnya. "Mari kita pulang!"
Itachi mengangguk.
Tsunade yang melihat keduanya hanya mampu mengulum senyum. Kesalahan desa di masa lalu, ia benar-benar berharap bisa menggantinya dengan kebahagiaan.
Tsunade telah menjelaskan semua runtutan tragedi berdarah Uchiha kepada shinobi Konoha maupun shinobi luar Konoha—yang singkat—dengan ijin Itachi dan Izumi kapan lalu. Ia berharap dengan itu, keduanya, Kenichi, atau mungkin dengan Sasuke dapat hidup nyaman sebagai kompensasi atas apa yang dilakukan Itachi di masa lalu.
Di jalan, mereka bertemu dengan Sasuke, Sakura, Naruto, dan Kakashi dengan Sasuke yang tengah berdebat panjang di belakang ketiganya bersama dengan sosok rambut panjang hitam.
Izumi dan Itachi saling memberikan kode mata. Keduanya segera melangkahkan kakinya dan menghampiri Sasuke.
Izumi bertanya, "ada apa, Sasuke-kun?"
Sasuke menggenggam erat lengan gadis itu. "Tidak, nee-san. Ayo kita ke rumah saja!"
Sasuke menarik lengan wanita itu. Wanita itu berdecak kesal. "Sasuke, kita mau kemana?"
"Diam dan hanya ikuti aku saja, [Name]."
"Tidak, aku tidak mau! Sasuke!"
Tanpa menghiraukan tatapan minta penjelasan dari beberapa orang yang ada di belakangnya, Sasuke tetap bergerak ke arah depan.
Itachi yang melihat tingkah laku adiknya sempat menghela nafas panjang. Ia berujar, "Sasuke, jangan terlalu kasar dengan perempuan!"
Sasuke menghentikan diri sejenak. Lalu, memutar kepalanya sembilan puluh derajat ke arah gadis itu. Ia bertanya, "kau keberatan?"
[Name] mencicit. "Perut bawahku sakit."
Sasuke menghembuskan nafasnya kasar. "Kita jalan perlahan."
Itachi dan Izumi bergerak ke arah Sasuke dan [Name]. Izumi mendengar nafas [Name] yang tersenggal. Izumi melepaskan tautan tangannya dengan Itachi. Bergerak ke sebelah [Name].
"Kau tidak apa? Apa adikku kasar denganmu?"
[Name] menggeleng. "Saya tidak apa."
"Nafasmu tersenggal. Dahimu berkeringat. Bagaimana jika kita istirahat terlebih dahulu?"
[Name] mengangguk. Ia berniat melepaskan tautan tangannya dengan Sasuke namun Sasuke semakin mengeratkan tautan tangannya.
Izumi mengernyitkan dahinya. "Sasuke-kun, dia hanya ingin bersamaku. Tolong lepaskan tautan tanganmu!"
"Tidak."
Itachi menghembuskan nafasnya kasar. Adiknya sungguh posesif. Berbeda dari biasanya, adiknya berperilaku seolah tidak mau berpisah dengan wanita Hyuuga itu. Apakah ini artinya wanita Hyuuga itu sudah menempati posisi tertinggi di hati adiknya?
"Sasuke, lepaskan dia! Tangannya bisa memar kalau kau pegang terlalu erat begitu!"
"Tidak bisa! Dia akan lari dariku kalau tidak begini."
"Sasuke, aku-"'
Lalu, keduanya kembali berdebat panjang. Tsunade hanya mampu mendesah kesal. Ia lelah. Ia menepuk pundak Itachi dan berujar, "kami pulang terlebih dahulu, Itachi."

KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETED] The New Izumi
Fanfiction[Anime Fanfiction | Story Series] Cover cr: pinterest Tidak pernah terpikirkan bagi [Name] Canary untuk masuk ke dalam dunia 2d dan bertemu dengan sosok karakter yang [Name] sebut mendekati sempurna. [Name] yang hanya hobi menonton anime, membaca ma...