Hari telah berganti. Kini, suara cicitan burung di balik jendela kamar Izumi terdengar. Memenuhi pendengaran gadis itu dengan sopannya. Mengingatkannya untuk menyiapkan hari, mengingat jika adiknya sudah kembali belajar di akademi.
Menurut penjelasan gurunya dan hokage ketiga, Sasuke sudah diperbolehkan untuk masuk kembali ke akademi setelah sekian lama mengambil cuti. Cuti yang Sasuke ambil adalah cuti penyembuhan akibat adanya insiden berdarah itu. Cuti itu diberikan sukarela oleh hokage ketiga. Bahkan ketika Izumi belum memikirkan akademi, hokage ketiga telah memberikan cuti tanpa diminta.
Izumi membuka kedua kelopak matanya. Memperlihatkan manik mata gelap nan menawan. Gadis itu mengambil nafas panjang seraya duduk dan memulihkan tenaganya sebentar sebelum akhirnya beraktivitas.
Seusai tenaganya telah kembali, ia mulai beranjak dari tempat tidurnya. Merapikan tempat tidurnya. Lalu, membuka tirai jendela dan jendelanya. Membiarkan cahaya fajar masuk ke dalam kamarnya.
Langkah Izumi mendekat ke arah pintu. Gadis itu beralih ke arah kamar mandi setelahnya. Berniat mencuci mukanya. Menyegarkan mukanya setelah semalaman bergelut dengan mimpi di tempat tidurnya.
Jemari lentik Izumi bergerak cepat. Ia meraih bahan-bahan dan alat-alat yang diperlukannya untuk memasak sarapan. Dengan cekatan dan hati-hati, gadis itu menyiapkan sarapan untuk dirinya dan adiknya.
✧-'-✧
Waktu kian berjalan. Detik demi detik. Menit demi menit. Membiarkan sarapan yang dimasak oleh gadis itu segera matang.
Jemarinya bergerak. Menyiapkan meja makan. Menghidangkan masakannya di atasnya.
Begitu mendapati semua telah terselesaikan dengan baik, ia segera bergerak ke arah wastafel. Mencuci tangannya sebelum akhirnya melangkahkan kakinya ke arah kamar sebelah kamarnya.
"Sasuke-kun, ayo bangun! Hari ini, kau akan melanjutkan pembelajaran di akademi. Mandilah terlebih dahulu!"
Begitulah ajakan Izumi setelah mengetuk pintu kamar adiknya. Izumi tidak memasuki kamar adiknya. Hanya memanggilnya dari luar kamar.
Walaupun hanya membangunkan dan memanggilnya dari luar, Izumi percaya anak laki-laki itu akan bangun dengan cepat. Sasuke adalah tipikal orang yang memiliki pendengaran yang sangat peka.
Benar saja! Sasuke keluar dari kamarnya setelah memakan beberapa menit seusai Izumi membangunkannya dari luar kamar.
Sesuai perkataan Izumi, anak laki-laki itu bergerak ke arah kamar mandi. Ia meraih handuk yang diletakkan di luar kamar mandi dan bergerak memasukinya.
Izumi tersenyum simpul. Adiknya memanglah tipikal anak penurut. Sebuah keberuntungan baginya ketika mengetahui sikap kecil Sasuke yang semacam ini tidak hilang seusai insiden berdarah itu.
Berbicara tentang kamar mandi, kamar mandi yang dimiliki keduanya hanyalah satu ruangan dan itu berada di luar kamar.
Izumi merebahkan punggungnya ke kursi kayu yang ia duduki. Mengambil nafas dalam sebelum menghembuskan nafasnya kasar. Lalu, meregangkan tubuhnya pelan.
Izumi menutup matanya sejenak. Melayangkan pikirannya ke rencananya hari ini. Hari ini, ia akan bekerja secara resmi. Di sela waktu kerjanya, ia berniat mencoba mencari pengobatan yang ia butuhkan.
Gadis itu mendesah berat. Pengobatan penyakit itu kemungkinan besar masih belum ditemukan di masa ini mengingat penyakit itu benar-benar langka. Di dunia nyata, kemungkinan terserang penyakit itu sangatlah kecil. Penyakit itu tidak mempunyai penyebab yang spesifik. Hanya dapat diketahui dari tanda dan gejalanya saja. Izumi berharap, sebelum akhirnya bertemu dengan tunangannya, ia benar-benar sudah berhasil menemukan pengobatan yang tepat di zaman ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/346769855-288-k559667.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETED] The New Izumi
Fanfic[Anime Fanfiction | Story Series] Cover cr: pinterest Tidak pernah terpikirkan bagi [Name] Canary untuk masuk ke dalam dunia 2d dan bertemu dengan sosok karakter yang [Name] sebut mendekati sempurna. [Name] yang hanya hobi menonton anime, membaca ma...