Dua orang menyusuri lorong deretan kelas menuju kantin di area belakang. Seperti biasa, langkah mereka cukup mengundang perhatian beberapa siswi yang berada di depan kelas namun lagi-lagi mereka tak perduli.
"lo cari meja, gw yang pesen makan." ucap Phuwin membagi tugas pada sahabatnya.
Nata mengedarkan pandangannya lalu menemukan satu meja agak mojok masih kosong, ia berjalan menuju meja duduk menghadap tembok. Meskipun ia tampan tapi dia sangat risih jika seseorang meneriakinya.
Sekitar 10 menit Phuwin datang membawa nampan berisi bakso, siomay, es jeruk nipis dan sebotol air mineral.
"silahkan mas Nata." goda Phuwin meletakkan siomay dan air mineral didepan sahabatnya.
"wiiih thanks bro."
"siiipp." sahut Phuwin memposisikan dirinya berhadapan dengan Nata.
"lo gak bosen minum air putih mulu?" Nata yang tengah mengaduk makanannya melirik kedepan tanpa mengubah posisi.
"jangan kebanyakan minum manis."
"gak baik buat atlet basket." goda Nata menirukan ucapan papa Phuwin."hilih." singkat Phuwin membuat Nata tersenyum tipis. Nata sangat paham kerasnya ayah Phuwin apalagi perihal prestasi.
Baru satu suapan tiba-tiba kantin heboh dengan jeritan semua siswi membuat dua sahabat menoleh ke arah pintu masuk kantin.
Most wanted sekaligus anak pemilik SMA Cendana bersama sahabat karibnya berdiri di ambang pintu dengan tatapan liar yang menilik setiap sudut kantin tanpa perduli teriak-teriakan para pemuja nya.
"aaaa Rasen Prama ke kantiiiiin!!!!!"
"aaaaaaa ada angin apa iniii tolooong aku sekaraaaaatt!!!"
Nata kembali membalikkan badan memilih fokus pada siomaynya yang terlihat lebih menarik daripada sumber keributan tersebut.
"bukannya tu orang gak pernah ke kantin ya?" ucap Phuwin masih menatap ke arah dua laki-laki tampan yang berdiri di ambang lorong masuk kantin.
"udah sih biarin aja."
"lanjutin aja makannya." tegur Nata yang sudah kembali sibuk menikmati siomay nya.Disaat Nata ingin meraih botol mineralnya tiba-tiba ada tangan yang lebih dulu menyerobot lalu duduk di sebelah kirinya.
"thanks.. ngerti banget kalo gw lagi haus." ucap Rasen tak bersalah.
"minum punya gw." ucap Phuwin menyodorkan minuman miliknya dan tak menyadari mangkok baksonya telah berpindah ke hadapan Prama.
Nata ingin berdiri namun tangannya di cekal Phuwin membuatnya tertahan.
"selesaiin makan lo." cegah Phuwin yang paham Nata paling tak suka di ganggu ketika makan.
Salah satu orang yang memperhatikan interaksi kedua sahabat tersebut tersenyum simpul."dih klean gay ??!!" ucap Rasen dengan nada yang lumayan lantang membuat seisi kantin tertuju pada meja mereka.
Beberapa orang yang sedari awal memang menaruh curiga pada kedekatan dua sahabat karib tersebut mulai berbisik-bisik.
Nata hanya menatap Rasen tanpa ekspresi lalu menghela nafas panjang.Tanpa Rasen sadari ada seseorang yang memperhatikannya sedari awal dia dan sahabatnya masuk kantin.
Dia segera bangkit dari kursinya menyambar botol mineral miliknya lalu menghampiri 4 orang yang berada di pojok."kamu gak papa Nat?" Nata sedikit mendongak saat bahu nya di tepuk seseorang dari arah belakang.
"gak papa kok kak." Nata tersenyum tipis.
Laki-laki tersebut mengulurkan air mineral ke arah Nata lalu mengalihkan pandangannya pada dua orang yang mengganggu teman club futsalnya tersebut.
"lo kalo mau bikin rusuh jangan ganggu orang yang lagi makan." ucapnya dingin membuat Rasen yang mudah tersulut emosi merasa tak terima di tegur di depan umum lalu berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
TROUBLEMAKERS || JOYLADA
Любовные романыBagaimana jadinya jika keseharian dua sahabat yang sangat santai dan damai tiba-tiba terganggu oleh kehadiran dua siswa yang terkenal nakal,usil dan selalu muncul dimanapun mereka berada. BxB BxBshipper JOONGDUNKAULOKAL JOONGDUNK PONDPHUWIN JOYLADA...