Bagaimana jadinya jika keseharian dua sahabat yang sangat santai dan damai tiba-tiba terganggu oleh kehadiran dua siswa yang terkenal nakal,usil dan selalu muncul dimanapun mereka berada.
BxB
BxBshipper
JOONGDUNKAULOKAL
JOONGDUNK
PONDPHUWIN
JOYLADA...
"ini jadinya keluar kemana anj jangan ribet dah." ucap Prama mulai malas dengan perdebatan para sahabatnya untuk menentukan tempat menghabiskan malam minggunya.
"ngopi aja gak sih yang deket-deket sama arena balap nanti?" saran Saka menatap satu persatu sahabatnya.
"gasss." ucap Rasen segera beranjak menuju motor dan di ikuti beberapa anggotanya disana.
~
Semua anggota Black wolf tengah bergerombol mengendarai kuda besinya dengan sang kapten yang memimpin di depan dan wakilnya yang berasa di belakangnya. Mereka mengusai jalanan membuat beberapa pengendara lain harus mengalah, sang wakil yang tau kaptennya akan memulai aksi merentangkan satu tangannya dan semua anggota di belakang mengurangi kecepatan.
Dia kurangi gigi mesinnya, menekan tuas kopling dan rem bersamaan menambah gigi mesinnya cepat mengangkat roda bagian depan, semua anggota bersorak ramai dengan aksi sang kapten Black wolf tersebut. Dia turunkan rodanya, mengurangi kecepatan sedikit memiringkan badan menyentuh aspal dengan tangannya yang diselimuti sarung tangan hitam, kembali tegak menambah kecepatan motornya dan di ikutin anggota yang lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
••• Best B Caffe
Mereka telah sampai di sebuah caffe yang tak jauh dari lokasi mencari tempat di outdoor agar bisa merokok bebas mengobrolkan strategi sebab lawannya malam ini adalah geng Lion lagi.
"malam ini gw aja yang turun." tawar Prama menatap semua anggotanya.
"lo yakin?" "anak Lion ini Pram." ucap sang kapten.
"yakin." "siapa sih lawannya?" "kaptennya?"
"bukan." "katanya sih anggotanya, kaptennya nunggu di start."
"yauda gw aja kalo gitu." "kalo curang lagi lo hadang kaptennya Sen." saran Prama dan di setujui semua anggota.
Ditengah rundingan mereka Rasen melihat orang yang selalu ia cari namun juga selalu menghindarinya, Rasen segera beranjak menghampiri perempuan tersebut.
"dari gramed, cuma mampir aja soalnya tempatnya bagus." jawab Gia melepas cekalan Rasen.
"pulang jam berapa?" "gw anter ya." bujuk Rasen dengan tatapan penuh harap.
"maaf Sen aku sama temen."
"siap__" Belum menyelesaikan ucapannya seseorang dari arah dalam caffe menghampiri dua orang yang sedang mengobrol tersebut.
"kamu nggakpapa Gia?" tanya Dewa yang baru keluar dari dalam caffe.
"nggak kok Dew."
"dia ganggu kamu?" ucap Sadewa menatap Rasen tak suka.
"nggak kok." "udah yuk masuk." Georgia mendorong Sadewa kembali masuk caffe menatap ke arah mantan kekasihnya. "duluan Sen." pamit Georgia dan Rasen menatap kedua orang tersebut dengan tatapan yang sulit diartikan.