"satu ruangan kan Phu?" tanya Nata berjalan di koridor lantai bawah bersama sahabatnya, hari ini mereka akan melaksanakan ujian semester genap untuk kenaikan kelas.
"iya tapi meja gw di belakaaaang." jawabnya senang menaik turunkan alisnya.
"gw baris kedua."
"Mau ke loker bentar Phu siapa tau dapet semangat dari kak Dew" ucap Nata terkekeh.
Dia berjalan menuju lokernya dan benar saja, sekotak susu dengan secarik kertas sudah bertengger manis di dalam lokernya membuat Nata menahan senyuman.Pagi Nat,
Belajar gak semalem?
semoga ujiannya lancar ya hari ini.
su su naaa❤️Dewa
Nata melipat kertasnya memasukkan ke dalam saku berjalan kembali menuju kelasnya.
Baru saja berniat masuk kelas langkahnya terhenti saat namanya di panggil seseorang."Naaat." panggil Dewa berjalan mendekat dan Nata tersenyum manis.
"buat kamu." Dewa mengulurkan sekotak susu ke arah Nata.
"ini." ucap Nata tersenyum mengangkat sekotak susu ditangan yang ia ambil dari dalam lokernya.
"oh udah beli ya."
"tapi nggakpapa deh buat nanti siang." ucap Dewa meraih tangan Nata memindahkan susu di genggamannya ke tangan Nata dan senyumnya yang sedari tadi merekah indah sedikit memudar."semangat yaaa."
"pergi dulu." ucap Dewa mengacak rambut Nata singkat beranjak pergi menuju ruangannya sedangkan Nata masih terdiam di tempat merasa bingung dengan sikap Dewa, mengalihkan pandangannya ke dua kotak susu yang ada di kedua tangannya. Dia mengedikkan bahu memasuki kelas dengan perasaan yang masih bingung memahami keadaan."ada?" tanya Phuwin saat Nata berdiri di sampingnya dan Nata memberikan sekotak susu ke Phuwin.
"dikasih dua?" Nata mengedikkan bahu membuat Phuwin memasang wajah bingung.
"ini dari kak Dew, tadi manggil di depan kelas."
"ini dari kak Dew loker.""ha?? maksudnya?" tanya Phuwin bingung dengan penjelasan sahabatnya.
"bingung kan?"
"gw juga."
Baru menyelesaikan ucapannya dua sahabat datang duduk di kursi dekat kedua laki-laki imut tersebut namun saling diam."gw balik ke depan Phu." Phuwin mengacungkan jempolnya ke arah Nata.
Rasen menatap Nata mengikuti langkahnya sampai ke bangku lalu kembali mengalihkan pandangan ke arah Prama.Bel masuk berbunyi menandakan ujian akan segera dimulai, semua berhambur ke bangku masing-masing menyiapkan alat tulis dan sesaat kemudian seorang guru masuk membagikan kertas ujiannya membuat semua diam fokus pada soal nya masing-masing.
•••
22.35Nata tengah duduk di meja belajar yang berada di kamarnya, tangannya mengetuk-ngetuk tulisan yang berjejer rapi di bukunya dengan pandangan lurus kedepan menatap ke arah luar jendela dengan pikiran yang sedikit rumit.
"kok kak Dew kayak gak tau soal susu di loker ya?" tanya Nata sendirian kembali diam memikirkan hal yang aneh di nalarnya.
Dia mengedikkan bahu menutup buku dan gordennya lalu beranjak merebahkan diri ke atas ranjang mencoba memejam.
•••
06.15"mau sampe kapan sih lo kayak gini Sen?" ucap Prama yang bersandar di loker, Rasen membuka tasnya untuk mengambil secarik kertas.
"sampe gw puas." Rasen menyandarkan kertas tersebut ke loker Nata lalu menuliskan sesuatu disana.
"lo gak liat ekspresi dia yang seneng banget ngira itu dari si itu." ucap Rasen malas mengucap nama Sadewa.
"tapi gw lebih tertarik muka masam lo pas Nata bahas Dewa-Dewa itu sih Sen." ucap Prama menggoda kaptennya dan dia hanya menoleh menatap datar.
Rasen membuka loker Nata lalu meletakkan kertasnya dan menaruh sekotak susu sebagai penindih kertas tersebut agar tak terbang.
"oh jadi selama ini lo pelakunya." ucap Nata yang sedari tadi bersembunyi menyaksikan kegiatan dua sahabat tersebut dari jarak yang sedikit jauh.
Rasen melebarkan matanya menengok cepat saat mengenali suara orang tersebut.
Nata tersenyum tipis membalikkan badan meninggalkan dua orang tersebut."Nat."
"Nata hei." teriak Rasen mengejar Nata berusaha meraih tangannya namun Nata lebih dulu mengangkat tangannya kedepan membuat Rasen gagal meraihnya.
Rasen mempercepat larinya lalu berhenti di depan Nata."Nat dengerin gw."
"gw minta maaf." Nata tak menghiraukan ucapan Rasen, dia berusaha lepas melangkah ke kanan dan ke kiri namun di hadang Rasen.Nata yang mulai kesal dengan sikap Rasen berhenti melangkah, diam menatap Rasen datar.
"Nat gw minta maaf okay."
"gw akuin gw salah."
"tapi tolong dengerin penjelasan gw dulu." ucap Rasen mencoba membujuk Nata membuat Nata tersenyum tipis."gw gak tau apa tujuan lo ngelakuin ini."
"kalo lo gak suka atau benci sama tingkah dan ucapan gw, gw minta maaf." ucap Nata dengan wajah tenang tanpa ekspresi."kalo menurut lo mainin perasaan orang itu asik dan menyenangkan, selamat."
"selamat atas kebodohan pola pikir lo." ucap Nata penuh penekanan."tanpa gw ngomong lo juga pasti tau gw sesuka apa sama kak Dewa." Nata diam sejenak.
"gw punya hati, gw bukan batu."
"gw juga bisa ngrasain seneng, sakit, kecewa." Nata menatap datar satu persatu mata Rasen."asal lo tau Sen, gw juga punya perasaan." ucap Nata dengan sorot tenang, setetes airmatanya luruh tanpa berkedip membuat Nata segera mengusap dengan punggung tangannya, melangkah pergi menjauh dari Rasen.
Ini pertama kalinya Rasen melihat Nata meneteskan airmata membuat dadanya terasa ngilu padahal dia sendirilah penyebab Nata menangis.
Rasen membalikkan badan dan pandangannya mengikuti arah langkah Nata sampai menghilang."kan.. apa gw bilang Sen."
"gw harus gimana?" ucap Rasen dengan tatapan kosong.
"gimana apanya?" tanya Prama.
"kalo Nata marah sama gw gimana Pram." Prama memicingkan mata.
"sejak kapan lo perduli sama sikap orang ke lo?" selidik Prama curiga dan Rasen hanya diam.
"lo suka Sen sama Nata?" Rasen langsung menatap Prama.
"lo suka kan?""gw gak tau." jawab Rasen melangkah pergi meninggalkan Prama sendirian.
Kedua sahabat baru saja memasuki kelas dan matanya langsung menjelajahi seisi ruangan mencari keberadaan Nata yang tengah asik mengobrol dengan Phuwin, dia menghampiri Nata berdiri di samping bangkunya.
"Nat gw minta maaf."
"Nat gw tau gw salah, maafin gw."
"maafin sifat kekanak-kanakan gw Nat." ucap Rasen sedikit menunduk memandang Nata yang tengah duduk menghadap sahabatnya."Ntar malem lo jadi kerumah kan Phu?" Phuwin mengangguk menatap Nata dan Rasen bergantian bingung dengan apa yang telah terjadi.
"gw balik ke bangku dulu Phu." ucap Nata benar-benar mengabaikan Rasen. Jangankan menoleh, melirik saja tidak seolah wujud Rasen tidak ada di sekitarnya.
Nata berdiri dan Rasen berniat meraih tangan Nata namun lagi-lagi Nata menariknya cepat tanpa menoleh ke arah Rasen, dia lewat jalan di sebrang Rasen untuk menghindarinya membuat Rasen benar-benar lemas duduk lesu di bekas bangku yang di duduki Nata.Phuwin yang tak mengerti situasi menatap Prama menggerakkan kepala nya meminta penjelasan dan Prama menaruh telunjuk di bibir bermaksud menyuruh Phuwin diam.

KAMU SEDANG MEMBACA
TROUBLEMAKERS || JOYLADA
RomanceBagaimana jadinya jika keseharian dua sahabat yang sangat santai dan damai tiba-tiba terganggu oleh kehadiran dua siswa yang terkenal nakal,usil dan selalu muncul dimanapun mereka berada. BxB BxBshipper JOONGDUNKAULOKAL JOONGDUNK PONDPHUWIN JOYLADA...