10.

4.7K 301 15
                                        

Hari ini adalah hari yang di tunggu-tunggu semua murid terutama para atlet sekolah, pasalnya hari ini bertepatan dengan hari Peringatan Olahraga Nasional dan sekolah mereka selalu mengadakan pertandingan olahraga untuk merekatkan hubungan antar sekolah.

Dua siswa dengan seragam olahraga berbeda warna tersebut sedang melakukan pemanasan otot bersama.

"hari ini lawan anak Agratha kan Nat?"

"iya."
"lo juga Agratha?" tanya Nata.

"iyaa."
"maless gw kalo lawan mereka."
"kasar banget mainnya."

"ati-ati jangan kepancing emosi." ucap Nata mewanti-wanti sahabatnya yang bersumbu pendek tersebut.
"bentar lagi mulai deh kayaknya Phu."

"mana tim basket duluan lagi." gerutu Phuwin sedikit malas.
"lo nonton dimana?"

"biasalah tribun anak-anak."
"gw kesana dulu ya."
"semangat Phu." ucap Nata mengangkat tangannya dan Phuwin terkekeh.

•••

Nata melangkahkan kakinya di pinggiran lapangan, matanya mengedar di area tribun mencari tempat kosong untuk menyaksikan pertandingan basket sahabatnya. Pandangannya berhenti saat seseorang yang dekat dengannya melambaikan tangan membuatnya tersenyum tipis.

Dia berjalan menaiki tangga tribun dengan beberapa pasang mata yang menatapnya kagum karna visualnya yang tak main-main.

"duduk situ." ucap Sadewa menunjuk satu kursi sebelah adiknya yang juga merupakan teman sekelas Nata.

"Nata main juga?" Tanya Leo.

"iya."

"bareng abang berarti atau di cadangan?"

"main sama kak Dew." Leo mengangguk kembali fokus kedepan.

Tak lama datang seorang siswa melirik sekilas ke arah Nata yang sedang mengobrol asik dengan kapten futsalnya.
Dia berjalan melewati Nata lalu berbalik arah memeluk leher Nata dari belakang.

"keliatan banget sukanya."
"sayangnya dia bukan gay kayak lo." bisik Rasen tepat di telinga Nata, melangkah menuju bangku yang tak jauh dari Nata, memandang punggung Nata dengan tatapan datar.

"kenapa Nat?" tanya Sadewa.

"nggakpapa kok kak." Nata tersenyum sedikit melirik Rasen dengan wajah tanpa ekspresi.

Sekolah Agratha mulai menyanyikan yel-yel mereka dan dari Cendana tak ingin kalah, Rasen tiba-tiba berdiri memberi komando.
Dia bernyanyi berjoget heboh dan siswa yang lain mengikutinya, semua nampak meriah dan penuh kegembiraan.

Ditengah keseruan tersebut seseorang berlari menaiki tangga berhenti disamping Nata membisikkan sesuatu  dan Nata terlihat mengangguk berpamitan pada Dewa dan beranjak pergi membuat Rasen memperhatikan kepergiannya namun tak lama ia melanjutkan keseruannya, bernyanyi dan berjoget bersama seluruh siswa yang ada di tribun.

Sampai suara seorang MC terdengar.

"selamat pagiiii." ucap MC dengan mic nya.

pagiiiiiiii

MC memberi kata-kata dan sambutan pembukaan. Semua orang yang berada di tribun berteriak heboh saat melihat majorette laki-laki berjalan pelan ke tengah lapangan menunjukkan aksinya memutar tongkat membuat semua yang ada di tribun berteriak heboh.

Dia berdiri di depan tribun teman-temannya menunjukkan aksi melempar tongkat dan menangkapnya dengan sempurna lalu tersenyum ke arah tribun mengerlingkan satu matanya dan teriakan heboh kembali terdengar.

"aaaaaaaa Nataaaaa"

"aku sekaraaaaaat!!!"

Penampilan Nata sebagai majorette mampu menyihir dan membuat semua mata terpesona, satu orang terlihat diam menatap kedepan entah apa yang ada di pikirannya.

TROUBLEMAKERS || JOYLADATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang