14.

3.4K 265 21
                                    

"senin udah semester genap nih Nat."
"lo gak mau nyari bahan buat belajar nambah materi gitu?" tanya Phuwin, mereka memutuskan menikmati jam istirahat di kelas.

"gramed?"

"boleh."
"besok gimana?"
"mumpung minggu juga kan."
Phuwin mencengkram tangan Prama yang bermain di paha nya  membuatnya sedikit risih dan Prama melepaskannya namun dia mengulangi lagi tiap kali kekasihnya bicara.

"yauda kalo gitu fix besok ya."
"besok gw yang kerumah lo deh." ucap Nata sedikit curiga dengan gelagat temannya yang banyak bergerak namun tak terlalu ia pikirkan.

"agak siangan aj__"
"anjing." Phuwin melotot kaget tak sadar dengan ucapannya karna Prama mengusap pahanya sedikit keatas.

"lo ngumpat Phu?"
"sejak kapan?" heran Nata yang baru pertama kali mendengar sahabatnya mengumpat.

"nggak maksud gw tadi gw di kejar anjing."
"iya tadi di kejar anjing pas mau nyusul lo buat berangkat hehe." ucap Phuwin kikuk membuat Prama yang meletakkan kepalanya di atas meja tersenyum.

"anjingnya yang rumah cat abu bukan?"
"emang agak ngeselin sih tu anjing, gonggong mulu tiap gw lewat." ucap Nata yang tak tau maksud dibalik ucapan Phuwin.

Rasen yang sedari tadi memejam dengan kepala di atas meja membelakangi Nata langsung membuka matanya saat mendengar percakapan dua sahabat tersebut, membuatnya tersenyum tipis entah apa yang ada di pikirannya.

•••

Minggu
10.30

Pagi menjelang siang yang cukup terik namun meskipun begitu tak mengurangi keramaian pengunjung toko kue apalagi hari ini hari minggu, banyak yang menghabiskan waktunya untuk berjalan-jalan.

"bunda Nata pergi dulu ya." pamit Nata.

"iya hati-hat__" belum selesai bicara lonceng pintu berbunyi membuat Nata kaget.

"siang tante."

"siang." Arin cukup mengenali wajah anak laki-laki yang berdiri tak jauh darinya tersebut, anak yang pernah bermasalah dengan putra sematawayangnya namun Arin memilih diam tak ingin mempermasalahkannya.

"mau jemput Nata tan"
"ada janjian soalnya kemarin."

"haa??"
"kapan?" ucap Nata melongo kaget mendengar ucapan Rasen.
"sejak kapan? jangan ngarang lo." ucap Nata menunjuk Rasen.

"mas Nat, gak boleh gitu."

"udah janjian kan?" tanya Arin pada Rasen untuk meyakinkan dan Rasen mengangguk.
"tuh.... udah sana berangkat." Arin mendorong Nata untuk segera berangkat dia hanya menoleh ke bundanya namun tetap melangkah maju.

"hati-hati yaa." ucap Arin di ambang pintu lalu kembali masuk.

"apa-apaan sih lo." protes Nata.

"mau ke gramed kan? ayooo."
Nata menghela nafas kasar.

Dia merogoh saku celananya meraih ponselnya menekan nomor seseorang.

"halo Phu." ucap Nata setelah teleponnya tersambung.

"kenapa Nat?"
"lupa alamat rumah gw?" goda Phuwin di balik telepon.

"nggak, gw mau minta maaf."
"gw gak bisa sekarang deh Phu, ada info anak futsal suruh kumpul."
"gak tau mau jalan-jalan atau latian belom tau."

"yauda nggakpapa."
"gw sendiri aja."

"nggak-nggak." sergah Nata sedikit panik.

"besok aja."
"besok aja bareng gw please." mohon Nata.

TROUBLEMAKERS || JOYLADATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang