18.

2.8K 199 16
                                    

Seorang laki-laki dengan jersey futsal tengah berjalan di lorong menuju kelas berniat mengajak sahabatnya untuk bermain karna jam kosong. Matanya mencari seisi ruangan namun dia tak menemukannya, ia kembali berjalan berniat menuju toilet.

Saat masuk toilet dia melotot kaget melihat dua siswa dengan salah satu dari mereka duduk di wastafel sedang berciuman intens dan yang membuatnya semakin kaget adalah kedua laki-laki itu Prama dan Phuwin.

Phuwin melotot kaget saat melihat Nata di ambang pintu, segera mendorong Prama membuat keduanya menatap Nata.

"Nat." Phuwin melompat dari wastafel mengejar Nata yang sudah pergi lebih dulu.

"Natnat dengerin gw dulu."

"siapa lo? gw gak kenal." ucap Nata terus berjalan.

"Nat gw minta maaf."
"gw gak ngasih tau lo."
"gw takut lo marah." Nata berhenti membalikkan badan menatap Phuwin.

"lo takut gw marah tapi lo gak takut gw bakal kecewa karna lo gak anggep gw temen Phu."

"gw anggep lo sahabat Nat."

"sahabat gak ada yang main rahasia-rahasiaan Phu." Phuwin diam dan Nata segera melangkah pergi.

~~
Nata meraih bola di pinggir lapangan menuju ke depan gawang. Dia menendang bolanya kencang mengulanginya beberapa kali.

Dia berjalan ke pinggir lapangan duduk di sebuah bangku panjang beristirahat sejenak. Satu kakinya meraih bola yang tak jauh dari jangkauannya menjadikannya sebagai pijakan.

Dia menunduk menyugar surai hitam legamnya menjadikan kedua pahanya sebagai tumpuan.

Dia menunduk menyugar surai hitam legamnya menjadikan kedua pahanya sebagai tumpuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pikirannya benar-benar rumit dengan perasaan yang campur aduk. Sahabat yang dia pikir tak ada lagi rahasia diantara mereka ternyata menyimpan sesuatu yang membuatnya merasa tak di anggap.
Di tengah pergulatan batinnya seseorang datang duduk di sampingnya dan Nata mendongak menoleh ke arah kiri.

"kenapa Nat?" tanya Dewa penasaran karna melihat Nata tidak baik-baik saja.

"nggakpapa kak."

"emm Nat." Nata mengangkat kedua alisnya.
"ada yang mau aku omongin."

"apa kak?" Dewa menatap dalam manik Nata membuat sang pemilik sedikit tak nyaman.

"aku suka sama kamu Nat." Nata diam mengerjapkan mata.
"kamu mau jadi pacarku?"

"kak___"

"aku tau kamu juga suka aku Nat."
Dewa berdiri lalu berjongkok di depan Nata menggenggam tangannya.
"aku mohon terima ya."
"aku udah dari lama mau ungkapin perasaan ini tapi belom ada waktu yang tepat." Nata diam pikirannya masih mencerna keadaan.

"gimana?" Nata menatap kedua manik Dewa kemudian mengangguk.

Dewa tersenyum lebar dengan anggukan Nata, dia berdiri memeluk kepala Nata lalu mengecupnya singkat.
Dia membungkuk mensejajarkan wajahnya di depan Nata.

TROUBLEMAKERS || JOYLADATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang