TROUBLEMAKERS || JOYLADA

28. END

6 Bulan kemudian.

Tak terasa masa belajar mengajar kelas 12 telah berakhir dan hari ini adalah hari pengumuman kelulusan setelah melaksanakan ujian akhir.

Semua siswa kelas 12 sedang menunggu kelulusan yang di umumkan secara online, mereka berkumpul di depan gerbang sekolah sebab pihak sekolah tak mengizinkan mereka untuk masuk.
Setelah menunggu sekitar 1 jam semua bersorak bahagia setelah menerima email tanda telah lulus.
Mereka merayakannya dengan menyalakan smoke bomb dan flare, meminta tanda tangan satu persatu teman seangkatannya sebagai kenang-kenangan.

Geng Black wolf telah berkumpul berniat melakukan konvoi mengelilingi jalanan.
Rasen menarik Nata menuju motornya memasangkan helm fullface mengajaknya berkeliling dengan geng motornya. Rasen bersama Nata di barisan paling depan di ikuti Prama dan Phuwin dan anggota lainnya di belakang mereka.

Nata berdiri merentangkan tangannya menikmati angin yang menabrak tubuhnya sedangkan Phuwin memeluk erat tubuh Prama saat roda depannya di angkat tinggi membuat semua bersorak.
Di tengah acara konvoi tersebut mereka mendengar sirine polisi membuat mereka saling pandang.

"mencaaaar!!!!!" teriak Rasen menambah kecepatannya dan semua anggota memisahkan diri.

Rasen berhenti di sebuah danau yang nampak sepi, mematikan mesin motornya bergegas turun mengajak Nata duduk di kursi panjang dekat danau.

"gak kerasa udah lulus ya babe." Nata mengangguk menoleh memandang wajah kekasihnya dari samping.

"mau kuliah atau kerja?" lanjut Rasen menoleh ke arah kekasihnya membuat mereka saling pandang.

"belum tau."
"belum rundingan sama bunda."
Rasen mengangguk.

"kuliah bareng aku aja."
"nanti biar di urus papa."

"liat nanti aja." jawab Nata dan Rasen mengangguk.

"oiya babe."
"aku nanti izin ya, mau rayain kelulusan bareng anak-anak." izin Rasen dan Nata diam menunggu kelanjutan ucapan Rasen namun ternyata dia tak lagi melanjutkannya membuat Nata mengangguk.

"aku nanti juga mau nganter Phu manggung." Rasen mengangguk.

"pulangnya hati-hati."
"kalo kemaleman telpon aja."
"nanti aku jemput." Nata mengangguk. Rasen mendekat melumat bibir kekasihnya lembut.

••••

Sepasang kekasih berhenti di sebuah hotel setelah berpisah dengan gerombolan geng nya karna di kejar oleh polisi yang berniat membubarkan konvoi.

"ngapain disini?"
"jangan aneh-aneh ayo pulang." ucap Phuwin menarik kekasihnya namun tak berhasil.

Prama menggenggam pergelangan tangan Phuwin menariknya masuk ke lobby hotel mengambil kunci yang sudah ia pesan sebelumnya. Mereka menuju lift menyusuri lorong masuk di kamar hotel paling ujung.

"Pram mau pulang." ucap Phuwin berusaha membuka pintu namun Prama memeluknya dari belakang untuk menahannya.

Prama membalikkan badan Phuwin melumat bibirnya rakus, tangannya mengusap dada kekasihnya membuka kancing seragamnya satu persatu. Kembali ia usap dada Phuwin memainkan jempolnya di puting kekasihnya.

Prama menggendong Phuwin membawanya keatas ranjang menindihnya pelan, kembali ia usap dada kekasihnya dengan bibir yang mulai turun ke bawah. Phuwin yang mulai terbuai tak sadar jika pengait celana nya telah terlepas membuat Prama bebas meraba bagian bawah miliknya.
Prama lucuti semua kain yang menutupi tubuh membuat keduanya sama-sama polos. Dia rapatkan tubuhnya melumat kembali bibir yang menjadi candu nya.
Prama mengusap paha Phuwin mengarahkan dua jarinya ke lubang nikmat kekasihnya mulai mengocoknya pelan membuat Phuwin mendongak mengerutkan alis.