2 Hari kemudian.
20.00Tiga sekawan tengah mengadakan janji temu merayakan berkumpulnya mereka setelah terpisah beberapa tahun untuk mengejar mimpi masing-masing.
Menikmati suasana caffe bergaya oriental dengan sentuhan modern membuat caffe yang baru buka tersebut ramai di datangi pengunjung yang menyukai kesan romantis nan dramatis."kapan pulang?" tanya Prama yang nampak lebih dewasa dari 6 tahun lalu. Prama sudah tau semua ceritanya karna Rasen masih sering curhat meskipun mereka jarang bertemu.
"2 hari lalu." singkat Nata.
"gimana dengan sahabatmu?" ucapnya dengan mata tersenyum ujung bibir terangkat kecil.
"entah." jawab Nata, nampak wajah sendu dari lawan bicaranya.
"dimana pasanganmu?" kekehan kecil terdengar.
"gw sama kayak bajingan ini sebelum lo pulang." Prama menunjuk sahabatnya yang nampak sombong sebab pujaan hatinya telah kembali.
"tak berminat dengan siapapun." lanjutnya."tapi masih suka mencari pelampiasan." sela Rasen.
"gw bukan kayak lo." ucapan Prama mampu membuat Nata membuang tatapan tajam ke arah Rasen yang tengah memeluknya dari samping.
Rasen melotot segera menegakkan badan menggeleng cepat masih dengan tangan yang bertaut di pinggang kekasihnya."jangan percaya babe."
"dia fitnah, jangan percaya." ucapnya panik.Nata lepas paksa pelukan Rasen membuat laki-laki tampan itu kembali memaksa memeluk kekasihnya. Di tengah keributan kecil tersebut suara seseorang di atas panggung mampu membuat laki-laki tampan di depan Rasen membeku.
Dia ingat betul siapa pemilik suara itu.Matanya mengedar menemukan sosok laki-laki di atas panggung, nampak lebih dewasa dan manis, tak sadar muncul senyuman kecil dengan hati yang menghangat.
"gw ada urusan bentar." ucap Prama saat melihat laki-laki imut tersebut turun dari panggung, berjalan keluar caffe.
Phuwin tersentak membalikkan badan saat merasa pergelangannya dicekal, melotot kaget menemukan laki-laki dengan senyuman tampan dan tatapan sendu.
Ia tepis tangan Prama bergegas masuk mobil namun tangannya di cekal saat ingin menutup pintunya. Di dorong duduk di kursi samping kemudi.
"turun dari mobil saya." ucap Phuwin, bukannya menurut Prama malah menyalakan mobil Phuwin entah akan ia bawa kemana pemilik mobil tersebut.
"ku bilang turun!!!"
Phuwin memegang kemudi membuat mobil sedikit oleng. Prama mulai kesal, ia tepikan mobil mematikan mesin membuat lampu jalanan otomatis padam.Dia angkat ringan tubuh Phuwin membawanya ke atas pangkuan memeluk pinggangnya erat seolah tak mengizinkannya kembali lolos.
"kemana aja?" ucapnya lembut, membuat Phuwin berhenti memberontak.
"lepas!!"
"nggak."
"jawab dulu kemana aja selama ini hm?"
"aku ada salah sama kamu?"
"ada sikapku yang nyakitin kamu?" Phuwin diam, menatap Prama dengan pencahayaan bulan melingkar penuh."sayaaang." panggil Prama dengan suara lirih lembut dengan tangan di pinggang bergerak kecil.
Jujur Phuwin rindu, suaranya, tatapannya, perlakuannya, namun dia juga tak bisa menepis ketakutan yang selalu berisik di kepala."hei." ucap Prama menyadarkan kekasihnya, ia tangkup pipi mulusnya membuat tatapan keduanya sejajar.
"aku ada salah sama kamu?" ulangnya masih dengan suara lembut membuat hati Phuwin nyeri merasa bersalah.
Setetes airmata lolos, Prama panik segera ia usap airmata Phuwin dengan ibu jarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TROUBLEMAKERS || JOYLADA
RomanceBagaimana jadinya jika keseharian dua sahabat yang sangat santai dan damai tiba-tiba terganggu oleh kehadiran dua siswa yang terkenal nakal,usil dan selalu muncul dimanapun mereka berada. BxB BxBshipper JOONGDUNKAULOKAL JOONGDUNK PONDPHUWIN JOYLADA...