10 menit kemudian, Via menghentikan mobilnya di depan swbuah rumah bercat putih yang terlihat cukup besar. Lalu kedua adik-kakak itu turun dari mobil dan bergegas masuk ke rumah itu.
"Kita pulang!" Ucap Aurel yang suaranya menggema di ruang tamu.
"Kak kok sepi banget? Kak Vai sama kak Nessa di mana? Belum pulang ya?" Tanya Aurel yang kebingungan mendapati rumahnya yang sepi.
"Tadi kak Vani chat aku katanya dia ada tugas kampus makanya dia pulang-pulang. Kalau kak Vanessa, mungkin lagi banyak pasien makanya belum pulang." Jawab Via.
"Emang kenapa?" Lanjut Via yang melontarkan pertanyaan pada adiknya.
Adiknya itu tersenyum. "Ga papa kak. Sepi aja." Jawabnya.
"Owalah kirain kenapa. Udah kan ada aku Kamu gak sendirian." Ucap Via sambil merangkul adiknya itu.
"Iya kak." Sahut Aurel.
"Ya udah kalau gitu aku ganti baju di kamar dulu ya, kak." Lanjut Aurel.
"Okey!" Ucap Via sambil mengedipkan satu matanya.
Aurel melepaskan rangkulan kakaknya itu dan berjalan menuju kamarnya untuk berganti pakaian.
🌸🌸🌸
Di tempat lain-------tepatnya di sebuah cafe, nampak seorang perempuan yang melenggang keluar dari cafe itu dengan senyum merekahnya.
Entah apa yang telah ia lakukan. Yang jelas senyumnya itu pudar saat ia tak sengaja tertabrak seorang laki-laki yang sedang membawa Secangkir kopi panas yang menyebabkan kopi itu tumpah ke baju perempuan itu.
"Auch!" Ringis Vani karena tumpahan kopi panas itu.
"Sorry." Ucap pria itu lalu pergi begitu saja meninggalkan Vani.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTBEAT
Teen Fiction"Kau adalah alasan aku masih bertahan hidup sampai sekarang. Jadi kumohon jangan pernah pergi dari hidupku, jantung hatiku." Bagi Kebanyakan orang keluarga adalah tempat ternyaman dan rumah untuk tempat kita pulang. Tapi berbeda bagi pria satu ini...