Waktu istirahat adalah waktu yang menyenangkan bagi para siswa. Waktu dimana mereka dapat mengistirahatkan sejenak otaj mereka dari pelajaran yang nembosankan. Tak sedikit pula dari mereka yang memilih untuk menghabiskan waktu istirahat mereka di kantin. Tak terkecuali Aurel, Raya dan Dira.Ketiga gadis itu pun berjalan bersama-bersama menuju kantun. Tak jarang mereka terlihat bercengkrama dan bersenda gurau satu sama lain. Tapi, gadis ceroboh berambut dikepang itu lagi-lagi tanpa sengaja menabrak seorang pria.
"Aduh!" Ringis Aurel.
Nerasakan sesuatu yang menabraknya dari belakang, pria itu membalikkan badannya. Dan betapa terpesonanya pria itu ketika melihat gadis cantik nan imut di hadapannya.
"E-eh m-maaf maaf kak. A-aku gak sengaja tadi." Ucap Aurel.
"Iya gak papa. Tapi kamu gak papa kan?" Tanya Gino.
"A-aku gak papa kok, kak." Jawab Aurel sambil menundukkan kepalanya.
"Terus kenapa kamu nunduk gitu?" Tanya Gino.
"G-gak papa kok, kak. S-sekali lagi aku minta maaf." Jawab Aurel dengan gugup.
Aurel dengan cepat menarik tangan kedua temannya itu untuk pergi dari sana. Ketiga wanita itu pun pergi dengan cepat meninggalkan Gino yang masih kebingungan dengan sikap Aurel.
Setelah dirasa sudah agak jauh dari posisi Gino, Aurel menghentikan langkahnya senejak untuk mengatur frekuensi pernapasannya.
"Lo kenapa sih, Aurel. Kok kayak panik dan ketakutan gitu liat kakak yang tadi?" Tanya Dira.
Setelah berhasil mengatur napasnya, Aurel pun bekata, "Gak papa. Gue cuma takut aja sama cowok." Jawabnya.
"Hah? Gimana maksudnya? Lo takut sama cowok?" Tanya Dira yang masih kebingungan.
"Jadi sejak gue kelas 7 SMP gue mulai takut sama cowok. Takut buat deket-deket cowok bahkan buat ngobrol sama cowok pun gue takut. Dan ketakutan itu kebawa sampe sekarang." Jelas Aurel.
"Wow, biasanya cowok yang takut cewek. Ini malah kebalik. Cewek takut cowok." Ucap Dira.
"Kalo boleh tau apa penyebab lo takut sama cowok?" Tanya Raya yang membuat Aurel terdiam sejenak.
"Maaf tapi gue belum bisa kasih tau kalin tentang hal itu sekarang." JawB Aurel.
Mendengar jawaban itu, Dira dan Raya pun menoleh dan menatap satu sama lain. Seakan sudah mengerti dengan apa yang terjadi, baik Raya maupun Dira berusaha mengalihkan pembicaraan.
"By the way lo pada mau pesen apa?" Tanya Raya.
"Gue nasi goreng sama es teh aja deh." Jawab Dira.
"Kalo lo, Aurel?" Tanya Raya.
"Samain aja." Jawab Aurel.
"Oh ya udah kalo gitu gue pesen dulu ya." Ucap Raya lalu pergi untuk memesan makanan itu.
"Maaf Dira, Raya. Gue belum siap cerita ke siapapun tentang itu. Karena hal itu bikin gue jadi keingetan lagi sama rasa sakit dan trauma gue." Batin Aurrel.
Tanpa ketiga wanita itu sadari, seorang pria tampan dari tadi memperhatikan mereka dari kejauhan. Pria itu pun menyunggingkan senyum miringnya setelah mendengar percakapan ketiga perempuan itu. Entah apa yang dipikirkan olehnya.
🌸🌸🌸
Di sisi lain
Bruk
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTBEAT
Teen Fiction"Kau adalah alasan aku masih bertahan hidup sampai sekarang. Jadi kumohon jangan pernah pergi dari hidupku, jantung hatiku." Bagi Kebanyakan orang keluarga adalah tempat ternyaman dan rumah untuk tempat kita pulang. Tapi berbeda bagi pria satu ini...