38. Seperti rumah kedua

9 4 0
                                    

Sejak saat itu, Vino selalu mencari alasan agar ia bisa berkunjung ke rumah Aurel. Bahkan tak jarang laki-laki itu selalu datang ke rumah Aurel setiap akhir pekan.

Hari ini merupakan akhir pekan. Terlihat Vino yang duduk dia ruang tamu bersama Aurel. Laki-laki itu duduk bersantai sambil menyandarkan kepalanya di sofa.

"Gue liat-liat lo sering ke rumah gue akhir-akhir ini." Ucap Aurel membuka pembicaraan.

"Kali ini alesannya apa lagi?" Selanjutnya bertanya.

"Lagi pengen." Jawab Vino singkat.

Lalu Vino bangkit dari duduknya dan berjalan menuju dapur.

"Eh lo mau ke mana?" Tanya Aurel yang sedikit berteriak.

"Mau ke dapur ambil minum." Jawab Vino.

Aurel pun hanya bisa mengelus dadanya mendengar jawaban laki-laki itu. Tak lama kemudian Vino dari dapur dengan sebuah gelas berisi air di tangannya.

"Mandiru banget ya tamunya ngambil minum sendiri ke dapur?" Nyinyir Aurel.

Vino kembali mendudukkan dirinya di sofa dan meminum minuman yang dibawanya itu. "Kata kak Vani anggep aja rumah sendiri. Jadi gue anggep kayaj rumah gue sendiri lah." Ucapnya.

Aurel memutar malas kedua bola matanya. "Serah lo deh." Ycapnya.

"Sekarang lo mau apa ke rumah gue?" Tanya Aurel.

Alih-alih menjawab pertanyaan itu, Vino hanya diam. Ia meletakkan segelas air yang baru saja diminumnya ke atas meja seolah mengabaikan pertanyaan Aurel.

"Gak tau juga kan lo mau ngapain?" Tanya Aurel.

"Sebenernya gue ke sini mau liat PR MTK lo." Ucap Vino sambil mengeluarkan sebuah buku tulis dari tas yang sibawanya.

"Nyontek? Gak! Gak bakal gue kasih." Ketus Aurel.

"Ayolah bantuin gue. Gue udah cova ngerjain sendiri tapi susah banget." Uxap Vino memohon.

"Gini aja, gimana kalo fue ajarin lo rumus-rumusnya tapi lo ngerjain sendiri PR lo mau gk?" Tawar Aurel.

"Ah ya udah deh. Daripada PR gue gak selesai." Ucap Vino mengalah.

"Mana sini soalnya?" Tanya Aurel.

Vino membuka bukunya. "Nih." Ucapnya sambil menunjuk salah satu lembaran buku itu.

Aurel pun menggeser posisi duduknya mendekat pada Vino untuk melihat apa yang ditunjuk oleh laki-laki itu. "Belum diisi sama sekali?" Tanya Aurel yang hanya di jawab senyuman oleh Vino.

Aurel menghela napas panjangnya lalu mulai menjelaskan.

"Kan kalo misalnya angka di depan log nya itu sama lo tinggal kali atau bagiin aja angka dibelakang log nya itu. Kalo tandanya tambah lo kaliin aja angka di belakang log nya itu. Tapi kalo tandanya dikurang lo bagi angka-angka yang di belakang log ini." Jelas Aurel

"Jadi yang soal nomor satu ini caranya ²log dalam kurung 18 dikali 6 dibagi 27." Lanjutnya.

Setelah menyelesaikan penjelasannya, Aurel menoleh ke arah Vino. Saat menoleh, ia dapat langsung melihat wajah tampan milik Vino. Kini jarak kedua sangat dekat. Mereka saling memandang satu sama lain tanpa berkedip sedikitpun.

Deg deg deg

Namun sedetik kemudian Aurel yang membuka suara memecah keheningan. "Gue udah jelasin panjang lebar, lo dengerin gak sih!?" Oceh Aurel.

HEARTBEATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang