30. pulang bareng

16 5 0
                                    

Kriiiiing

Bel pulang yang sudah menggema ke seluruh penjuru sekolah itu membuat para siswa yang ada di dalamnya berbondong-bondong untuk keluar dari kelas mereka masing-masing. Tak terkecuali bagi ketiga gadis itu.

Aurel, Raya dan Dira keluar dari kelas mereka dan berjalan menyusuri lorong. Di sana mereka dapat melihat banyak siswa lain yang berlalu lalang untuk segera pulang.

"Kapian duluan aja gue masih nungguin kak Via." Ucap Aurel.

"Oh ya udah. Kita duluan ya, Rel." Ucap Dira.

"Iya." Ucap Aurel.

Dira dan Raya pun pergi meninggalkan Aurel. Aurel tersenyum menatap punggung kedua temannya yang berjalan menjauh darinya. Setelahnya Aurel pun hendak pergi untuk mencari keberadaan kakaknya.

Namun sebelum ia dapat melakukannya, sebuah suara yang berasal dari arah belakang membuat Aurel terpaksa harus tetap di tempatnya. Aurel menoleh ke belakang untuk melihat siapa yang baru saja memanggilnya. Di tengah banyaknya para siswa yang berlalu lalang, seorang laki-laki berperes manis nan tampan berjalan menghampiri Aurel.

"Kak Gino? Ada apa kak?" Tanya Aurel.

"Pulang bareng yuk." Ajak Gino.

Belum sempat Aurel menjawab aja kan itu, seorang gadis yang merupakan kakaknya pun datang menghampiri Aurel dan merusak suasana antara Aurel dan Gino.

"Aurel, ayo kita pulang." Ucap Via.

Gino yang melihat kedatangan Via pun sedikit terkejut. "Lah? Lo ngapain di sini?" Tanya Gino.

Via pun menoleh untuk melihat siapa yang baru saja berbicara padanya. Ia cukup terkejut melihat laki-laki menyebalkan yang beberapa minggu lalu bertemu dengannya.

"Harusnya gue yang nanya sama lo. Lu ngapain sama adek gue, hah?!" Ucap Via yang balik bertanya.

"Adek? Aurel Adek lo?" Tanya Gino.

"Iya! Emang kenapa!?" Jawab Via ketus.

Gino terkejut mendengar jawaban itu. Ia memutar malas kedua matanya. Gino mendekatkan mulutnya pada telinga Aurel dan non bisikan sesuatu pada gadis itu.

"Kok kamu bisa sih punya kakak nyebelin kayak dia?" Tanya Gino.

Aurel hanya tersenyum dan tidak menjawab ketika mendengar Gino yang membisikkan hal itu padanya. Melihat laki-laki itu yang berbisik di telinga sang adik membuat Via mengerutkan keningnya.

"Heh heh heh! Lo bisikin apa ke adek gue!?" Tanya Via ketus.

Gino pun dengan cepat menjauhkan mulutnya dari telinga Aurel. "Paan sih kepo!" Jawab Gino.

Via mengelus dadanya agar bersabar menghadapi laki-laki menyebalkan yang satu ini. Ia mencoba mengalihkan pembicaraan dan berusaha tidak memperdulikan laki-laki itu.

"Aurel, kita pulang yuk." Ajak Via.

Lagi-lagi, belum sempat Aurel mengatakan apapun, Gino terlebih dahulu membuka suaranya. "Ehem! Aurel, Jadi gimana tadi tentang ajakan aku? Kamu mau pulang bareng aku kan?" Tanya Gino.

Via melemparkan tatapan tajamnya pada laki-laki menyebalkan yang baru saja baru ucap itu. "Gak!" Ucap Via

Dengan cepat Via menarik tangan sang adik dan pergi meninggalkan Gino. Aurel pun hanya bisa pasrah mengikuti sang kakak. Gino yang jengkel hanya bisa menatap tajam ke arah Via yang berjalan menjauh darinya sambil menggenggam tangan Aurel. Tapi mau bagaimana lagi? Gino pun mengalihkan pandangannya dari kedua Gadis itu dan bergegas pergi.

Setelah merasa mereka sudah cukup jauh dari Gino, Via melepaskan genggaman tangannya dari sang adik. Keduanya pun mulai berjalan menuju mobil Via.

"Kakak kenal sama Kak Gino?" Tanya Aurel.

HEARTBEATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang