37. Pura-pura

11 4 0
                                    

Sejak hari itu, Aurel dan Vino menjadi semakin dekat. Kini keduanya selalu terlihat bersama. Ya, memang aneh rasanya melihat dua orang yang biasanya selalu bertengkar Jika Bertemu kini terlihat akrab. Tapi itulah kenyataannya.

Seperti saat ini. Vino dan Aurel terlihat sedang asyik makan bersama sambil bercengkrama di kantin.

"Rel, pas gue kerja kelompok di rumah lo kok gue gak disuguhin makan malam sih?" Tanya Vino.

"Kan waktu itu lo yang pamit pulang duluan." Ucap Aurel.

"Ya udah nanti gue ke rumah lo buat nitip makanan Kakak lo ya?" Tanya Vino.


"Hm."

"Rel, gue ada minuman buat lo sebagai tanda permintaan maaf gue soal kemarin udah fitnah lo ke guru BK." Ucap Raisa yang tiba-tiba datang dan menghampiri keduanya.

Sontak saja kedatangan Raisa yang tiba-tiba itu membuat Vino dan Aurel terheran. Mereka pun terdiam dan saling melempar tatapan satu sama lain seolah bertanya-tanya Ada apa sebenarnya? Kenapa gadis ini tiba-tiba baik pada Aurel? Bukankah dia sangat tidak menyukai Aurel?

Namun Aurel segera menyingkirkan prasangka negatif dari pikirannya. Ia tersenyum. "Iya gak papa kok." Ucapnya.

Raisa pun tersenyum. "Makasih, ya." Ucapnya.

"Tapi lo mau kan nerima minuman ini? Sebagai tanda minta maaf gue aja." Lanjut Raisa.

"Ya udah makasih ya." Ucap Aurel.

Raisa pun memberikan minuman yang ada di tangannya pada Aurel. Aurel mana rumah Minuman itu dengan senang hati. Ia ingin meminumnya. Namun ucapan Vino membuat Aurel menurunkan niatnya.

"Eh tunggu. Aurel kan udah maafin lo. Jadi kayaknya gak usah deh kasih minuman segala." Ucap Vino.

"Apaan sih lo!? Kan ini sebagai tanda minta maaf gue aja." Ucap Raisa dengan kesal.

"Ya kan dia udah maafin lo. Jadi buat apa? Lagian lo gak liat? Dia punya minuman sendiri kali." Ucap Vino.

"Ya Apa susahnya sih tinggal terima Habis itu minum doang? Emang susah ya? Lagian kan gue nasinya ke Aurel kenapa Jadi lo yang ngegas?" Tanya Raisa.

"Kenapa lo maksa banget buat ngasih Minuman itu ke Aurel? Jangan-jangan Minuman itu udah lo kasih sesuatu ya? Dan lo mau mesin Aurel minum minuman itu biar Aurel kenapa-napa kan?" Tanya Vino mengintimidasi.

"Apaan sih lo nuduh-nuduh sembarangan!? Mana mungkin gue mau kayak gitu sama Aurel. Orang gue mau minta maaf sama dia kok." Kesal Raisa.

"Ya udah kalau gitu buktiin dong. Coba minum minuman yang lo bawa itu." Ucap Vino.

"A-apa!?" Gugup Raisa.

"Ke apa? Takut?" Tanya Vino.

"S-siapa yang takut? K-kan gue bawain Minuman itu buat Aurel." Ucap Raisa.

"Vin, udah lah orang niat dia baik kok." Ucap Aurel.

"Udah, Rel. Biarin aja. Gue mau lihat dia bohong apa gak." Ucap Vino.

"Ya udah sini!" Raisa mengambil minuman yang ada di tangan Aurel.

"Nih gue buktiin ya kalo di minuman ini gak ada apa-apa." Ucap Raisa.

Raisa pun meminum minuman itu tanpa pikir panjang. Vino tersenyum saat melihatnya.

"Kira-kira kapan ya obat itu bereaksi?" Batin Vino.

"Tuh kan gue gak papa. Jadi gak ada apa-apa di kehidupan ini." Ucap Raisa. Vino pun hanya memutar males kedua bola matanya sambil menganggukkan kepalanya.

HEARTBEATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang