"Nih buat lo. Karena lo udah bantuin gue tadi." UcaAberi urel sambil memberi sebatang coklat pada Vino yang sedang fuduk sendirian di kantin.
"Oh maksudnya ini bayaran gue karena udah bantuin lo?" Ta ya Vino.
"Bukan bayaran tapi tanda ucapan terimakasih." Ucap Aurel.
"Sama aja." Ucap Vino.
"Terserah lo deh mau nyebut apa." Ucap Aurel.
Aurel mendufukkan dirinya di sebelah Vino. Ia membuka bungkus coklat miliknya dan mulai memakannya.
Vino menoleh ke arah Aurel dan mengembangkan senyumya saar ia melihat gadis itu melahap coklat itu di depannya. Gadis itu terlihat menggemaskan. Sungguh, rasanya Vino ingin mencubit pip menggemaskan Aurel.
Vino melihat coklat miliknya yang sudah meleleh karena terlalu lama terkena panas. Vino kembali menoleh ke arah Aurel lalu tersenyum. Ia memgambil lelehan coklat miliknya kemudian mengoleskan ya ke pipi Aurel. Hal itu sontak saja membuat Aurel terkejut dan memjauhkan dirinya dari Vino.
"Ck! apaan sih, Vin!? Gak usah jail deh. Gue lagi males ribut." Kesal Aurel.
Alih-alih berhenti, Vino justru mengulangi hal yang sama. "Vin! Udah ah!" Ucap Aurel.
Tapi hal itu tak dihiraukan oleh Vino. Ia terus saja melakukan hal yang sama yang membuat Aurel semakin kesal.
Aurel pun bangkit dari duduknya dengan maksud menggindarin Vino. Namun, Vinino juga bangkit dari duduknya dan mengejar Aurel untuk kembali melakukan hal yang sama.
Aurel yang sudah lelah terus berlari menghindari Vino bertekad untuk membalasnya.
"Oh ngajak ribut? Oke!" Ucap Aurel.
Aurel mengambil coklat miliknya yang sudah sedikit meleleh dan mengoleskannya pada pipi Vino untuk membalas perbuatan laki-laki itu.
"Aduh jangan, Rel." Ucap Vino sambil tertawa.
Seolah balas dendam, Aurel tak menghiraukan ucapan laki-laki itu. Ia justru melakukan hal yang sama dengan bertubi-tubi.
"Rel, udah dong nanti kotor semua ini." Ucap Vino lagi.
"Bodo amat! Siapa suruh lo jailin gue, hah!?" Kesap Aurel.
"Ya ampun mentang-mentang lagi jamkos, nyari kesempatan berduaan di sini. Pake bercanda gitu lagi. Pantesan kalian gak ada di kelas." Ucap Aldo yang tiba-tiba datang.
Mendengar suara itu, Aurel menoleh kebelakang. Ia melihat Aldo dan Gilang yang berada tak jauh dari dirinya.
"Tapi ya, Al. Kalo diliat-liat mereka berdua so sweet juga loh." Tambah Gilang.
"Ih apaan sih!? Gue nggak suka ya cowok rese kayak dia. Mana dia gangguin gue mulu lagi." Protes Aurel.
"Ah nanti lama-lama juga suka." Timpal Aldo.
"Kayaknya cocok nih kalau dibikin jadi judul FTV." Celetuk Gilang.
"Apa tuh?" Tanya Aldo."Pembully-ku adalah kesayanganku." Jawab Aldo.
"Nah bagus tuh." Ucap Aldo. Aldo dan Gilang pun tertawa.
"Bacot lo pada!" Timpal Vino.
"Udah ah mau cuci muka dulu gue abis itu balik ke kelas. Males gue di sini pada reset semua." Ucap Aurel lalu pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTBEAT
Ficção Adolescente"Kau adalah alasan aku masih bertahan hidup sampai sekarang. Jadi kumohon jangan pernah pergi dari hidupku, jantung hatiku." Bagi Kebanyakan orang keluarga adalah tempat ternyaman dan rumah untuk tempat kita pulang. Tapi berbeda bagi pria satu ini...