02

710 48 2
                                    



═════════•°•⚠️•°•═════════


Keesokan harinya, Mark terbangun lebih pagi dari biasanya. Hari ini ia juga ada kelas pagi. Ia kemudian langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri lalu bersiap-siap. Hari ini Mark malas memasak jadi memutuskan untuk sarapan dikantin kampus nanti. Saat sudah keluar apartemen nya, Mark berniat untuk menelepon Jeno. Biasanya anak itu yang datang untuk membangunkannya, namun hari ini tumben sekali dia tidak melakukannya. Dan biasanya mereka juga akan berangkat bersama ke kampus seperti biasa.

"Halo, Jen, lo dimana?" Ucapnya saat telponnya sudah tersambung.

"Sorry Mark, kayaknya hari ini lo berangkat sendiri soalnya gue gak bisa bareng sama lo." Jawab Jeno.

"Oh, yaudah. Gue berangkat sendiri aja." Mark langsung mematikan sambungan telepon tersebut. Setelah itu ia pun memesan ojek online lewat handphonenya.

*****


Saat sampai di kampusnya, ia tak sengaja melihat Jeno berjalan dengan seseorang yang sepertinya ia tak kenal. Ia kemudian sedikit berlari untuk menyusul Jeno.

"Jeno!"

Jeno yang mendengar namanya dipanggil langsung menoleh ke arah sumber suara tak terkecuali orang yang sedang bersamanya.

"Eh, Mark. Lo naik apa buat berangkat?" Tanya Jeno saat tau siapa yang memanggilnya.

"Gue tadi naik ojol. Eh ini siapa Jen?" Tanya Mark sembari melihat orang yang bersama Jeno.

Jeno tersenyum, "ini orang yang mau gue kenalin ke lo." Jawab Jeno.

"Kenalin aku Na Jaemin, kamu bisa panggil aku Nana atau Jaemin." Ucap orang itu mengenalkan dirinya pada Mark sambil mengulurkan tangannya.

Mark pun membalas uluran tangan namja manis itu dan tersenyum. "Hai, aku Mark ya. Temen kecilnya Jeno." Balas Mark.

"Oh iya, dia pacar gue, Mark." Ucap Jeno tiba-tiba dan langsung membuat Mark terkejut, dada Mark tiba-tiba saja terasa sesak dan hatinya berdenyut sakit. Senyumnya pun sedikit memudar, namun ia kembali tersenyum dan menahan gejolak di dadanya.

"Lo dapet pacar semanis ini darimana Jen? Lo beruntung banget dah bisa dapet pacar semanis Nana." Ucap Mark jujur namun masih merasakan sakit.

Jaemin yang dipuji pun hanya bisa tersenyum malu. "Kamu juga manis kok, Mark." Balas Jaemin memuji Mark.

Mark yang mendengar itu hanya hanya tersenyum kikuk. "Oh yaudah, gue duluan ya. Dosen gue udah dateng tuh, entar gue diomelin." Mark pun langsung meninggalkan kedua sejoli itu dengan rasa sesak yang masih bergemuruh di dadanya. Bahkan, ia melupakan sarapannya karena hal ini.

Mark masuk kedalam kelasnya, untung saja ia lebih dulu masuk dari dosennya. Beberapa saat kemudian dosennya pun masuk dan mulai menjelaskan materi. Mark tidak fokus dengan materi yang disampaikan dosennya karena kejadian beberapa saat lalu masih terngiang dipikirannya.

*****

Mark duduk termenung sambil memperhatikan dua sejoli yang nampak sedang saling menyuapi, sangat romantis sampai membuat dada Mark makin sesak. Sampai sebuah suara membuatnya tersadar dari acara 'mari melihat momen yang menyakitkan.'

"Lo kok sendirian aja Mark, Jeno mana? Biasanya berdua mulu." Mark menghela napasnya tak berniat menjawab pertanyaan orang tersebut.

"Lo kenapa Mark, lo sakit atau gimana? Hari ini kayaknya lo enggak semangat gitu." Mark pun menoleh untuk melihat orang itu.

"Gue gapapa, Cas. Gue cuman lagi capek sama pusing dikit." Tentu saja ia berbohong.

"Yaudah lo mending pulang aja, atau mau gue anter?" Tanya Lucas.

Mark menatap Lucas, lalu teringat peristiwa dimana Lucas mengungkapkan perasaan padanya. Saat itu Lucas terlihat sangat tulus saat mengucapkan kalimat bahwa dia menyukainya. Namun ia menolak karena perasaannya yang terlalu besar untuk Jeno. Bahkan sampai sekarang lelaki bongsor ini masih saja baik padanya.

Lucas yang ditatap seperti itu jadi salah tingkah sendiri. "Hei Mark!"

Mark pun tersenyum melihat kelakuan temannya itu. "Gue pulang sendiri aja, Cas. Gue duluan ya." Ucapnya pada Lucas dan berlalu dari hadapan Lucas sambil melambaikan tangannya.


*****


Sesampainya di apartemennya, Mark langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur. Entah kenapa hari ini ia merasa lelah.

Bayangan kejadian di kantin itu juga tak kunjung hilang dari pikirannya. "Hah...  Mungkin gue emang harus hilangin perasaan gue ke Jeno." Setelah itu ia menyembunyikan wajahnya dibalik bantal dan tak lama ia mulai terisak.

═════════•°•⚠️•°•═════════

_Na Jaemin_

_Lucas Wong_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_Lucas Wong_

_Lucas Wong_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











Happy reading yak😁

Loving You Hurts Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang