22

200 21 0
                                    


═════════•°•⚠️•°•═════════


Mark terpaku saat Jeno mencium bibirnya, melumatnya dengan lembut dan penuh perasaan. Mark tak membalas ciuman itu dan tidak menolaknya, Mark merasa antara senang namun tak membenarkan hal itu. Hingga Mark menyadari bahwa yang dilakukan Jeno adalah sebuah kesalahan, Mark segera mendorong tubuh Jeno. Mark mencoba mengatur nafasnya yang terasa tercekat, kemudian pergi dari kamar Jeno tanpa sepatah katapun.

Jeno yang menyadari apa yang telah ia lakukan langsung terduduk di ranjangnya, ia memijat pangkal hidungnya.

"Jen, lo bodoh banget." rutuknya pada diri sendiri.

Dering telpon membuatnya berhenti merutuki dirinya, ia melihat siapa penelpon itu. Ternyata itu adalah Hendery, tanpa pikir panjang Jeno langsung mengangkat panggilan tersebut.

"Hallo, kenapa Der?" tanya Jeno.

"Inget malam ini lo ada pertandingan, cepet ke markas." peringat Hendery dari seberang sana.

"Iya iya, gue kesana sekarang." Jawabnya kemudian mematikan panggilan tersebut.

Jeno pun segera pergi meninggalkan rumah dengan pikirannya yang masih tidak karuan. Dengan kecepatan tinggi Jeno menyusuri jalanan kota Seoul tanpa ada rasa takut sedikitpun. Dan tanpa waktu lama, Jeno sudah sampai di markasnya.

Disana sudah ada Hendery dan anggota geng lainnya, sekitar 20 orang sudah berkumpul di markas besar itu. Bisa dibilang tempat itu adalah markas pusat untuk geng Jeno, dan masih ada markas yang lebih kecil tersebar di beberapa daerah di Seoul.

Saat sudah memasuki markas, Jeno langsung duduk di sofa yang ada disana, pikirannya masih berkecamuk. Ia kembali mengingat kejadian beberapa waktu lalu, sungguh bodoh sekali dirinya.

"Jen, lo gapapa kan?" Tanya Hendery yang membuat Jeno tersadar dari lamunannya.

"Santai Der, gue gapapa."

.....

Pukul 00:00

Jeno sudah berada di arena balap bersama dengan rivalnya Hyunjin. Ini adalah pertandingan kesekian kalinya, dan Jeno selalu menang dari Hyunjin. Tapi entah kenapa Hyunjin tidak pernah menyerah dan sangat berusaha agar bisa menang dari Jeno. Jeno pun tak mengerti kenapa Hyunjin bisa sangat membencinya padahal mereka sejak dahulu tak pernah memiliki konflik besar sama sekali. Namun apa pedulinya, jika sudah di tantang seperti ini, Jeno tidak akan pernah menolak, katanya demi harga diri.

Kini keduanya sudah bersiap-siap untuk menyusuri jalanan kota yang sepi, suara mesin motor mereka bersahutan seolah ingin memperlihatkan siapa penguasa di situ.

Wanita dengan pakaian minim sudah berdiri di tengah-tengah mereka, mengangkat dua bendera menandakan untuk bersiap-siap, dan dalam hitungan ketiga, bendera diturunkan menandakan pertandingan dimulai.

Jeno dan Hyunjin melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Jeno memimpin pertandingan seperti biasanya, namun Hyunjin tak tinggal diam, ia menambah kecepatan penuh dan berhasil mendahului Jeno.

Mereka saling salip-menyalip tanpa ada yang mau mengalah. Hingga dua putaran, masih tak ada yang mau mengalah diantara keduanya, hingga sampai di jalanan yang sedikit berkelok, Jeno melihat seseorang sedang ditahan oleh beberapa anggota geng Hyunjin.

"MARK!" Serunya dan berhasil membuat Mark menatapnya.

Jeno hendak menghentikan motornya namun Mark terus menggelengkan kepalanya agar Jeno tidak melakukannya. Namun saat hendak menghentikan motornya, tiba-tiba saja motornya di tendang dari samping oleh  Hyunjin dan membuatnya kehilangan keseimbangan. Hal itu membuat Jeno tak bisa mengendalikan motornya dan membuatnya terjatuh dan terpental cukup jauh.

Suara jatuh itu membuat orang-orang di garis start terkejut, termasuk para anggota geng Jeno. Hendery pun segera pergi menaiki motornya dan membawanya dengan kecepatan cukup tinggi agar segera sampai dan melihat siapa yang terjatuh. Dan saat sampai di sana Hendery melihat Jeno sudah tergeletak pingsan dengan banyak lumuran darah di sekujur tubuhnya. Sedangkan motornya berada jauh dari tempatnya pingsan.

Dengan segera Hendery menghampiri Jeno, ia bisa melihat begitu banyak luka di tubuh sahabatnya itu. Dia melihat sekitar sudah tidak ada orang sama sekali. Apa sebenarnya yang sudah terjadi tanyanya pada diri sendiri.

Beberapa saat kemudian Jeno di larikan ke rumah sakit terdekat, untungnya Jeno segera dibawa ke rumah sakit dengan cepat sehingga bisa ditangani oleh dokter. Hendery mencoba menelpon Mark, namun tak ada jawaban sama sekali.

"Lo kemana sih Mark?" Kesalnya.


═════════•°•⚠️•°•═════════








Up lagi nih, mood author lagi bagus soalnya.
Happy reading yaa:)
Janlup vote nyaaa







Loving You Hurts Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang