03

626 55 4
                                    


═════════•°•⚠️•°•═════════


"Lo gapapa kan, Mark?" Mark hanya diam tidak berniat menjawab pertanyaan tersebut.

"Cerita aja Mark, jangan pendem semuanya sendiri." Mark menunduk, mulai meneteskan air matanya yang ia tahan sejak tadi. Ia lagi-lagi harus menahan sesak di dadanya saat melihat kemesraan Jeno dan Jaemin.

_Flashback_

Mark berjalan santai menuju ke sungai Han, tempat ia biasa menyendiri dan merenung. Setelah menangis, Mark langsung ingin pergi kesana. Entah karena apa ia ingin kesana, sampai ia harus melihat hal yang membuatnya kembali ingin menangis.

Saat ia berjalan santai, ia tak sengaja melihat dua orang yang sedang berciuman disebuah taman. Ya, siapa lagi kalau bukan Jeno dan Jaemin tentunya.

Mark meremat dadanya yang berdenyut sakit, napasnya juga mulai ikut merasa sesak. Matanya memanas memandang kedua orang itu, hingga air mata Mark mulai mengalir deras di pipinya.

Mark menangis sambil berjalan perlahan-lahan pergi menjauh dari sana dengan berlari kecil. Ingatannya selalu terngiang-ngiang oleh kejadian yang baru saja ia lihat, sampai ia tak sadar telah menabrak seseorang.

Bruk

Mark terjatuh sambil terus mengusap air matanya, namun sialnya air mata itu tak kunjung berhenti. Mark terus menangis hingga sebuah suara mengalihkan atensinya.

"Mark, lo gapapa kan? Lo kenapa nangis, siapa yang bikin lo nangis?" Mark mengangkat kepalanya dan saat itu juga dia melihat Lucas yang terlihat panik dan khawatir. Mark pun segera mengelap air matanya dan mulai berdiri dibantu oleh Lucas.

"Gue gapapa, kok. Sorry ya, gue gak liat jalan sampe nabrak lo." Jawab Mark yang masih menahan air matanya dan memaksakan untuk tersenyum.

Lucas yang mendengar jawaban Mark pun hanya mengangguk lalu mengajak Mark untuk duduk sebentar. Ia tahu kalau Mark saat ini sedang tidak baik-baik saja.

_Flashback end_

Lucas memeluk tubuh Mark yang bergetar, dia memang tak tahu masalahnya namun ia mengerti bahwa Mark saat ini sedang merasakan sakit.

"Gue bakal tunggu lo buat cerita ke gue Mark, sampai lo siap gue bakal dengerin lo. Kita bukan cuma temen, tapi kita lebih dari itu kan. Bukannya kita udah sepakat buat nganggep kalo kita saudaraan?" Ucap lucas sambil menepuk-nepuk pelan punggung Mark.

Mark yang mendapatkan perlakuan seperti itu semakin dibuat menangis. Mark merasa semakin sangat bersalah karena telah menolak Lucas dahulu. Mark semakin mengeratkan pelukannya pada Lucas.

*****

Beberapa saat kemudian, Mark pun akhirnya bisa tenang dan mulai berhenti menangis. Ia melepaskan pelukannya pada Lucas lalu mulai mengelap air matanya menggunakan hoodie yang ia pakai. Mark pun beralih menatap Lucas yang sedari tadi memperhatikannya.

"Makasih ya, Cas." Ucapnya dengan tulus.

Lucas tersenyum lalu mengusak surai hitam milik Mark, kemudian menangkup pipi tirus Mark.

"Kalo lo ada masalah, cerita aja ke gue oke?" Mark menganggukkan kepalanya mengiyakan ucapan Lucas. Ia kembali menundukkan kepalanya lalu memainkan jarinya sambil mempoutkan bibirnya. Ia lagi-lagi merasa bersalah pada lucas.

"Cas, g-gue... Minta maaf ya." Ucapan Mark membuat Lucas mengerutkan keningnya.

"Minta maaf kenapa, Mark?" Tanya Lucas yang bingung karena Mark yang tiba-tiba meminta maaf padanya.

Mark semakin menundukkan kepalanya. "Gue minta maaf karena gue pernah nolak lo dulu. Padahal lo baik banget ke gue, kenapa gue bisa sejahat itu sama lo. Lo bahkan gak benci sama gue setelah gue tolak. Gue minta maaf ya, Cas." Ucapnya dengan sedikit sesenggukan karena habis menangis.

Lucas tersenyum mendengar alasan Mark minta maaf. Ayolah, Lucas juga sudah melupakan hal itu. "It's okay, Mark. Gue juga udah lupain hal itu. Dan gue juga berterimakasih karena lo udah nolak gue. Gue jadi sadar kalo sebenernya perasaan gue ke lo ternyata adalah perasaan sayang sebagai seorang kakak. Kita juga udah sepakat kan gak ngebahas itu lagi? Lo lupa ya? Pasti lupa lagi." Lucas kembali mengusak rambut Mark.

"Eh, iya ya. Lagian gue ngerasa bersalah aja sama lo, lagian lo baik banget sama gue." Balas Mark sambil cemberut.

Lucas hanya terkekeh melihat wajah cemberut Mark yang menurutnya sangat lucu. "Makanya, jangan lucu kayak gini. Ntar gue malah naksir lagi sama lo." Mark yang mendengarnya pun refleks memukul lengan pria bongsor itu. Lucas pun semakin dibuat gemas karena kelakuan Mark. Mereka pun berakhir tertawa bersama dan tanpa mereka sadari ada seseorang yang tidak senang melihat itu.

═════════•°•⚠️•°•═════════


Happy reading:)

Loving You Hurts Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang