Jeno sudah bersiap diatas motornya yang berwarna merah dengan sangat kerennya, lawannya kali ini tak kalah keren darinya. Bangchan dengan setelan khas badboy dan motor sport nya yang berwarna biru tak kalah menarik perhatian gadis-gadis di arena tersebut.
Namun tidak menyangkal bahwa Jeno lebih keren darinya. Bangchan adalah salah satu anggota geng Hyunjin, namun dia sedikit berbeda dari Hyunjin. Bangchan cenderung lebih suka berdamai dengan musuh dibandingkan membencinya, ia tak suka sebuah permusuhan. Bisa kita sebut kalau Bangchan berada di sisi netral diantara dua rival tersebut.
Seorang wanita sexi sudah berada ditengah-tengah jalan tersebut, mengangkat sebuah bendera yang menandakan balapan akan segera dilakukan. Setelah hitungan ketiga, bendera diturunkan dan dua lawan itu langsung melajukan motornya masing-masing.
Kali ini Jeno yang memimpin pertandingan, Bangchan sedikit tertinggal jauh dari Jeno, namun hal tersebut tak membuat Jeno meremehkannya, karena Bangchan mempunyai keterampilan yang sangat bagus saat balapan. Ia bisa saja menyusul tanpa sepengetahuan lawannya.
Jeno terus fokus pada jalanan didepannya yang penoh dengan belokan tajam, dan benar saja. Tanpa Jeno sadari, Bangchan sudah menyusulnya dan sedang berusaha mencari celah untuk mendahuluinya. Jeno pun berusaha untuk menghalangi Bangchan, ia juga semakin mempercepat laju motornya.
Bangchan menemukan celah untuk mendahului Jeno, ia pun segera menarik gas motornya dan mendahului Jeno. Dan akhirnya Bangchan berhasil mendahului Jeno.
Jeno terus berusaha tenang dan tidak panik karena hal itu bisa memperburuk keadaan, ia terus mengikuti Bangchan dari belakang dan mencoba terus mencari celah agar ia bisa mendahuluinya.
Hingga setelah hampir sampai di garis finis, Jeno seperti biasanya bisa mendahului lawannya dan memenangkan pertandingan. Bangchan tentu merasa kesal namun tak membuatnya marah, dan dia selalu mengatakan suatu saat nanti ia pasti bisa mengalahkan Jeno.
Bangchan membuka helmnya, ia kemudian turun dari motornya dan pergi berjalan ke arah kumpulan geng Jeno. Seperti biasanya, Bangchan akan selalu memberikan selamat pada mereka.
"Huh, selamat ya Jen. Lain kali gue bakal menang. Tinggal dikit doang tadi." ucap Bangchan memberikan ucapan selamat dan sedikit candaan.
"Hahaha, kalo lo menang Chan, gue bakal kasih lo satu villa gue yang paling mewah." ucap manusia terkaya disana yang tak lain tak bukan adalah Chenle.
"Ohhh berandal kaya." balas Bangchan.
Semuanya pun tertawa mendengarnya, Bangchan kemudian menjabat tangan Jeno dan memberikan sebuah kartu akses. Taruhannya adalah sebuah villa milik Bangchan di pulau Jeju. (berandal kaya semua). Bangchan pun berpamitan pada mereka dan pergi untyk menemui gengnya.
Saat sampai di tempatnya, sudah terlihat wajah garang milik Hyunjin. Bangchan tentu mengetahui penyebabnya, sahabatnya memang seperti ini. Dia sangat membenci kekalahan, karena memang dari sejak ia kecil ia selalu menang dalam hal apapun. Namun setelah bertemu Jeno diarena ini, Hyunjin pun merasakan apa itu sebuah kekalahan.
"Bajingan itu bakalan tau siapa gue sebenernya." batinnya, tak lupa sebuah smirk tercetak diwajahnya.
Bangchan duduk di samping Hyunjin kemudian merangkulnya.
"Jangan mikirin yang macem-macem, Hyun. Suatu saat kita pasti bisa ngalahin Jeno, mungkin emang bukan sekarang waktunya." ucap Bangchan.
"Lo ta gue kan?" tanya Hyunjin kemudian beranjak dari tempat duduknya.
"Gue pulang dulu, muak gue liat muka bajingan itu." lanjutnya setelah itu pergi dari sana mengendarai mobilnya.
Bangchan menghela nafasnya, ia sangat yakin kalau Hyunjin sedang merencanakan sesuatu untuk membalas Jeno.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.