13 ✓

3.8K 210 0
                                    


Sagara yang melihat betapa beraninya sahabatnya itu,Sagara tersenyum saat Edgar sudah mendapatkan fotonya.

tak lama Edgar berteriak bangsat Sagara yang melihat itu tertawa keras melihat wajah masam milik ergan.

tak lama sahabatnya datang kemudian memberikan handphone nya dengan wajah yang sangat sangat menunjukan aura permusuhan.

"Oke bagus!anak pintar"ucap Sagara mengelus rambut Edgar bak bapak ke anaknya.

"Cuihh padahal gue cuma minjem nama,lo minta bayarnya pake harga diri"ucap Edgar.

"utututu bulldog ini ternyata marah,pengen gue tebas ya?"ucap Sagara.

"Bacot,sini gue tebas duluan"ucap Edgar yang geram.

Sagara tertawa kemudian melihat kembali ke arah laut,Menikmati pemandangan yang indah seharusnya di temani oleh segelas kopi bukan?

"Edgar,Lo kan baik,berhati malaikat...beliin gue kopi dong~"ucap Sagara.

"Amit amit,sini duitnya tapi gue juga mau!"ucap Edgar.

"nih sekalian beliin Chiki yang Lo makan di mobil itu"ucap sagara memberikan uang berwarna merah dua lembar.

"Iyah"

Edgar pergi dari sana meninggalkan Sagara sendiri,sedangkan Sagara yang mulai bosan pun ia turun ke bawah untuk bermain air pantai.

Sagara menuruni anak tangga satu persatu dan sampai di bawah Sagara langsung pergi ke bibir pantai.

dia menenggelamkan kakinya di sana,memang segar juga panas,tapi seru.

sedangkan di sisi lain sea dan sio melihat Sagara di sana hendak menghampirinya namun niatnya ter-urungkan karna mereka ingat bahwa sang ayah tak mengijinkan mereka untuk bertemu dengan Sagara.

"Sio gue pengen ke Sagara,pengen minta maaf"ucap sea.

"Sama gue juga,padahal kan dia baik bangett tapi kitanya yang terlalu jahat.."lirih sio.

"Padahal itu salah papa tapi kenapa harus di salahin ke Sagara ya?"ucap sea.

"papa juga kan nargetinnya ke Sagara bukan ke nenek,tapi nenek malah jadi tameng yaudah nenek yang kena pelurunya"ucap sio.

"iya..."

sea dan sio melihat seseorang dari arah berlawanan berteriak memanggil Abang pada Sagara.

"ABANG!!"teriak orang itu.

sea dan sio diam,apakah abangnya memiliki adik selain mereka?atau bagaimana?perasaan sakit di dada keduanya namun mereka hanya bisa diam.

pandangan itu juga di saksikan oleh ergan,Evelyn dan anak anaknya yang lain,Mereka hanya diam dan memperhatikan interaksi keduanya.

beralih lagi pada Sagara,Sagara menghampiri Edgar lalu dia menerima kopi dari Edgar lalu mengusap rambut Edgar dengan lembut.

"Tumben tumbenan manggil abang"ucap Sagara.

"cuma memanas situasi"jawab Edgar.

Sagara mengangguk dia mengerti apa yang di ucapkan oleh Edgar,kemudian sagara menarik tangan Edgar menuju bibir pantai.

mereka berdua duduk di sana sambil menikmati kopi dan Chiki,memang keduanya ini spesies langka mana ada yang minum kopi sambil makan Chiki?ya itulah keajaiban mereka.

"Enak ya di sini,padahal udah mau jam sembilan tapi masih belum panas panas amat"ucap Edgar.

"Iya,nanti jam sepuluh balik ke vila panas soalnya"ucap Sagara.

ALGOMATRA "Sagara or Jaegar?"  [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang