27 ✓

2.6K 141 0
                                    


pagi hari menyapa dan Sagara sudah berada di sekolahnya,sengaja berangkat pagi karna supaya bisa tidur di kelas.

hari kedua ujian dan ya Sagara di timpal mapel IPS,IPA,kimia,dan biologi karna kemarin kan dia tak sempat mengerjakan.

Tak lama guru masuk kedalam kelas Sagara lalu pergi ke mejanya.

"Sagara ikut saya ke ruang Kepala sekolah,di sana kau harus menghadapi wali Denis."ucap guru itu.

Sagara mengangguk lalu keluar dari kelasnya dan berjalan ke arah di mana letak ruangan kepala sekolah.

tiba di depan ruangan kepala sekolah mau tak mau harus mau karna bagaimana pun Sagara harus bertanggung jawab atas perbuatannya.

Sagara masuk ke dalam Ruangan kepala sekolah lalu duduk di kursi yang tersedia di sana,di pinggirnya sudah ada seseorang.

"Sagara bisa di jelaskan?kenapa sampai nekat seperti itu?"ucap kepala sekolah.

"dia yang memancing emosi saya sendiri,jika tidak mengalakukan seperti itu saya tak akan membunuhnya. ayah saya sudah bilang bukan?saya tidak suka di ganggu."ucap Sagara dingin.

"TAPI GARA GARA LO ADEK GUE MATI BANGSAT!GUE CUMA PUNYA DIA SATU SATUNYA!!"ucap Efendi.

"Salahin adek Lo,ngapain dia ganggu gue?Lo yang punya urusan dia yang maju"ucap Sagara.

"Sudah sudah,sekarang Efendi kau mau apa?mengeluarkan nya?"ucap kepala sekolah.

"ya!saya mau dia di keluarkan dari sekolah ini"ucap Efendi.

"Mana bisa gitu?!gue juga masih mau sekolah ya bangsat!!"

"Salah sendiri,milih gue laporin ke polisi atau keluar dari sekolah ini?"ucap Efendi.

"Oke!gue bakal keluar dari sekolah ini!"

"dengar pak,dia sudah setuju jadi tolong urus surat surat drop out siswa"ucap Efendi.

"Baiklah,Sagara kamu di nyatakan di keluarkan dari sekolah ini dan surat surat akan bapak antarkan ke rumah mu"

"jalan berbi no 13"ucap Sagara langsung keluar dari ruangan kepala sekolah menuju kelasnya.

di sepanjang jalan Sagara terus memaki Efendi dalam hati,lihat saja Sagara akan membuat perhitungan dengannya.

Berjalan ke arah kelas banyak siswa siswi yang menatapnya dengan pandangan berbeda,ada yang merasa takut dan yang lain lain.

sampai di kelas Sagara langsung mengambil tasnya dan ternyata ada teman teman nya yang sudah datang.

"kemana lo?"tanya Zidan.

"drop out"

"ANJING?!YANG BENER AJA!!"ucap arhan tak percaya.

Sagara mengacuhkan arhan dan Zidan berjalan keluar dan mulai banyak bisik berbisik dari kelasnya.

' si Zidan mau aja temenan sama sikopat"

"ngeri gimana kalo tiba tiba ngamuk?bisa jdi bahan cincangan"

"Kemarin aja si Ucup sampe trauma"

"yang bener?"

"iya,dia di rawat di rumah sakit"

dll.

"SINI GUE BUNUH LO SEMUA"ucap Sagara muak.

semuanya langsung membeku sagara tersenyum smirk dan masuk ke dalam kelas mendekat ke arah siswi yang sedang membicarakannya.

Zidan dan arhan pun langsung berlari ke arah Sagara dan mendorong tubuhnya keluar kelas,takut jika ada korban lagi bisa bisa Sagara di hukum mati.

Sagara pun langsung pergi dari sana menuju ke gerbang sekolah menunggu Edgar menjemputnya karna tadi Sagara sudah menghubungi Edgar.

sampai di gerbang ternyata Edgar sudah ada dan Sagara langsung menaiki mobil itu dan mobil di lesatkan pada tujuan nya.

***

sampai di mansion Sagara langsung masuk ke dalam dan tak lupa melepas sepatunya terlebih dahulu lalu duduk di sofa.

"Tumben balik cepet"ucap Edgar.

Sagara belum memberi tahu Edgar karna tadi hanya minta di jemput saja.

"Di DO"ucap Sagara.

"anjing?ko bisa?terus gimana?si ergan ga ada nemuin lu?"ucap Edgar.

"Masalah kemarin,gatau si ergan ga ada"ucap Sagara.

Edgar mengangguk mengerti lalu duduk di pinggir Sagara,sambil menonton tv. Edgar yang melihat Sagara belum berganti baju dia langsung menyuruh bocah itu.

"ganti baju dulu sana,nanti kesini lagi"ucap Edgar.

Sagara mengangguk lesu kemudian pergi dari sana menuju ke kamarnya di lantai dua. sedang asik asik nonton tv tiba tiba saja ada body guard yang menghampiri Edgar.

"maaf menganggu waktunya tuan,ada seseorang yang mengirim surat ini"ucap body guard tersebut menyerahkan amplopnya.

" iya,pergi"ucap Edgar.

body guard itu mengangguk lalu pergi dari sana meninggalkan Edgar sendiri. Edgar pun membuka surat itu dan di sana tercetak nama ergan dengan jelas.

"Ngapain si?"

di surat itu tertulis bahwa Sagara di perintah untuk pulang ke mansion Wiliam jika masih ingin sekolah,dan Jangan memberi tahu Jacob tentang ini.

"owalahh,gimana si gara aja dah"ucap Edgar menaruh surat itu.

tak lama Sagara kembali dengan pakaian santainya Dan kembali duduk di pinggir Edgar,melihat ada surat di pinggirnya Sagara langsung mengambil surat itu.

"paan nih"ucap Sagara.

"baca aja,jangan bacot"

Sagara pun membuka dan membaca keseluruhan isi surat itu dan mengangguk,sepertinya Sagara memiliki rencana lain.

"kita bakal ikutin alurnya,malam ini gue balik ke mansion Wiliam"ucap Sagara.

"jangan lupa paman jacob kasih tau"lanjutnya.

"oke,siyapp"

Sagara pun mengangguk lalu menonton acara tv bersama sahabat nya. Edgar tiba tiba beranjak dari duduk nya ntah mau kemana anak itu.

"kemana?"

"ngambil cemilan"ucap Edgar.

Sagara hanya berdehem saja kemudian merebahkan tubuhnya di sofa.

tak lama Edgar kembali membawa beberapa Snack di tangannya dan duduk di sofa singel,Edgar pun menaruh Snack itu di pangkuannya.

"mau gar,lempar"ucap sagara.

Edgar pun melempar dia Snack pada Sagara,Sagara dengan gesit menangkapnya untung saja tak terkena muka handsome nya.

Sagara membuka Snack nya dan melahapnya sambil tiduran,Edgar yang melihat itu hanya memutar bola matanya malas,memang kelakuannya mirip Dajjal.

6 jam berlalu dan makan siang telah tiba tentu saja perut keduanya juga sudah keroncongan,mereka pun memilih untuk makan siang dulu.

di dapur ternyata sudah ada makanan favorit mereka berdua keduanya langsung mengambil nasi dan tak lupa lauknya.

"Gar makanan nya yang habis duluan yang kalah kudu gendong yang menang keliling mansion gimana?"tantang Sagara.

"Boleh!"ucap Edgar.

Sagara pun menyiapkan nasinya sama banyak setelah itu lauknya juga sama banyak,tentu saja Edgar melongo melihat Sagara memberi lima centong nasi pada piringnya.

"mulai ya,satu....dua...tiga!!"ucap Sagara.

mereka berdua berlomba menghabiskan makanan dengan sangat rakus,body guard dan maid hanya geleng geleng kepala saja melihat tingkah tuannya.

beberapa menit kemudian Sagara menang makanan nya habis duluan dan Edgar masih sisa setengah nya lagi.

"gue menang"

"iya iya,gue makan dulu"ucap Edgar.

Sagara tersenyum perutnya sedikit sakit karna makan terlalu banyak tapi bodo amat yang penting bisa mengalahkan sahabatnya.

TBC.



ALGOMATRA "Sagara or Jaegar?"  [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang