Terlahir dari dosa perselingkuhan orangtuanya, semua orang mengatakan Serena tidak berhak bahagia, dan yah, Serena tumbuh dengan segala hinaan serta celaan. Setiap kali mendengar hal tersebut Serena hanya bisa tersenyum kecil, menganggap kelucuan te...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Holllaaaa Yuk ikuti juga kisah Serena di KBM, KaryaKarsa, innovel dan Dreame. Happy reading semuanya
".......... Pria kaku menyebalkan itu terlalu tua untukmu, Serena! Sialan sekali Abangku itu memang selalu diberkati keberuntungan."
Aku kira pria ini waras, tapi rupanya pria ini juga gila dengan versinya sendiri. Sama sintingnya seperti kakaknya yang juga tidak waras. Seketika aku merasa menyesal sudah menganggapnya sebagai sosok yang baik untuk beberapa saat.
"Hahahaah, jangan diambil hati kalimatku barusan, Calon Kakak ipar. Aku cuma bercanda!" Suara gelak tawa yang meluncur dari wajah tampan dihadapanku tersebut menyentakku, sepertinya dia terganggu dengan wajahku yang syok dengan candaannya hingga dia perlu menjabarkan sejelas mungkin. Da jujur saja itu sedikit melegakan karena setelah itu aku sedikit bisa tersenyum kembali.
"Jangan bercanda seperti itu, Ga. Dia calon istri Abangmu. Sekarang masuk sana, Rena mau memasak. Kebetulan Papamu pulang nanti sore sekalian kita bisa makan-makan bareng, biar Papa kenalan sekalian sama calon istri pilihan Kakakmu ini."
Dua orang ibu dan anak berbicara dengan santainya membicarakanku di hadapanku mereka, rasanya aneh sekali saat merasakan kehangatan yang nyaris tidak pernah aku dapatkan sebelumnya. Mengikuti mereka, aku mulai melangkah masuk, tidak lagi berbicara sendiri-sendiri, mereka menarikku dalam perbincangan.
