12. Membalas Sandiwara

3.3K 412 37
                                    

Holaaaat
Minta vote bintangnya dong biar mamak makin semangat updatenya
Happy reading semuanya
Selamat libur Natal dan Tahun baru

"Sudahlah, mau disebut pelakor atau apalah, pura-pura buta tuli saja kamu. Dibandingkan kamu nyangkal dan nggak ada yang percaya, ya sudah jalani saja hidupmu jadi calon istrinya Gala Mangkualam sebaik mungkin. Dekati dia, masuklah dalam hidupnya, dan buat dia bertekuk lutut dibawah kakimu. Buat sandiwara menjijikkan ini menjadi kenyataan, Serena."

"Tapi Bu As......"

"Remember, dia Gala Mangkualam, Serena. Polisi yang bisa membuat hidupmu sejahtera jika kamu bisa memenangkan permainan."

.................................... ....................................

Katakan aku sudah gila, namun aku benar-benar mempertimbangkan saran konyol dari Bu Asti, awalnya aku sempat ragu, mengikuti permainan Gala tentu saja akan membuatku dalam masalah besar, aku bisa saja mengabaikan tingkah gilanya yang sudah melecehkanku dan meyakini semua hal buruk akan berlalu seiring dengan berjalannya waktu namun saat aku melihat foto di salah satu sosial mediaku menjadi pemanis dari sebuah headline pemberitaan dengan kata-kata yang sangat menyesatkan, seketika keraguan itu menghilang.

Tidak hanya mengumbar foto yang aku upload di media sosial pribadiku, namun foto dimana Gala Mangkualam melecehkanku pun turut di sertakan, meskipun di blur terlihat sangat jelas jika pria gila tersebut tengah menciumku, sekalipun aku berteriak kepada seluruh orang di dunia jika yang terjadi adalah pemaksaan, mereka tidak akan mempercayainya.

Serena Yunika, jurnalis cantik yang menjadi orang ketiga diantara Gala Mangkualam dan juga Rinjani Prabumi

Mengenal Serena Yunika dan kariernya sebagai jurnalis, menggunakan posisinya untuk menjatuhkan calon istri Gala Mangkualam, pantaskah?

Udahlah jadi selingkuhan, masih juga jadi tukang fitnah! Inilah sederetan foto Serena Yunika, Jurnalis yang meng-up skandal Rinjani Prabumi dan juga Wira Yudayana.

Compare ootd Serena Yunika dengan seleb cantik, Rinjani Prabumi. Kalian lebih suka yang mana.

Terpergok ciuman di kantor oleh rekan, "hubungan mereka sangat dekat."

"Saya mencintai, Serena. Itu fakta meskipun salah, jadi saya meminta maaf kepada mantan calon istri saya, Rinjani Prabumi. Mas Wira, terimakasih sudah ada untuk Rinjani disaat terberatnya."

Damn!!!! Masih banyak lagi artikel yang membuat kepalaku berdenyut nyeri. Gala Mangkualam benar-benar memframingku menjadi sosok ketiga diantara dirinya dan Rinjani, dan yang lebih mengesalkan adalah Gala bersikap seolah dia begitu mencintaiku hingga bisa membuatnya mencampakkan Rinjani.

Dalam sekejap, Rinjani yang sebelumnya dihujat habis-habisan karena dituduh berselingkuh dari Polisi sesempurna Gala Mangkualam, kini banjir simpati dan pujian, sementara aku? Aku bahkan sampai mengun-install semua sosial mediaku karena aku tidak sanggup untuk menghadapi ujaran kebencian yang terarah kepadaku.

Rasanya sangat tidak adil dunia ini dalam bekerja, aku membenci setengah mati orang yang berkhianat namun pada akhirnya aku terjebak dalam julukan yang sangat aku benci ini. Dadaku bergemuruh hebat, benci dan marah semuanya campur aduk menjadi satu dan ini karena manusia bernama Gala Mangkualam. Kedua tanganku mengepal, di dunia ini aku hidup hanya untuk menghabiskan usiaku karena aku memang tidak memiliki tujuan apapun, bahagia? Rasa itu tidak pernah datang, dan sekarang saat aku diusik seperti ini, rasanya tidak adil jika aku harus hancur sendirian.

Jika pun aku harus hancur, aku harus hancur bersama dengan pria brengsek tersebut.

"Kamu menjadikanku tumbal untuk wanita yang kamu cintai, jadi ayo, ayo kita bermain permainan yang kamu lemparkan, Gala. Dan kita lihat siapa yang akan hancur lebih dahulu."

.................... .................... .................... ....................

"Berita yang di-up itu nggak benar, kan?"

Pertanyaan dari Samuel saat aku tengah berada di taksi menuju kantor Polisi yang akan menjadi tujuanku membalas dendam membuatku tersenyum gamang. Jika bukan karena aku menuruti ide sintingnya tentang Rinjani Prabumi mungkin sekarang aku hanya akan pusing masalah uang, bukan pusing memikirkan caranya membalikkan keadaan untuk manusia-manusia berengsek macam Gala. Meskipun aku sangat malas untuk berbicara namun aku tidak bisa mengabaikan salah satu orang yang peduli denganku.

"Benar kok. Gue calon istri Gala Mangkualam. Disaat para perempuan di luar sana mati-matian ngegoda Polisi tengik itu, dia malah datang ke hadapan gue dan langsung woro-woro ke satu Indonesia raya kalau dia lebih milih gue dibandingkan calon istri yang dipilihin sama orangtuanya. Hebat kan, gue? Lo nggak ada niatan gitu buat ngasih selamat ke gue?"

Jawabanku yang sarat akan sarkas tersebut membuat Samuel yang ada di ujung telepon mendengus, entah apa maksud kalimatnya. Ingin sekali rasanya aku menyalahkan Samuel, namun dibandingkan pria bule itu, aku lebih bersalah disini.

"Ahhhhh shit, kenapa jadi kayak gini sih! Lo tenang saja, gue bakal cari cara......"

"Nggak usah bantu gue pakai cara apapun, Sam." Potongku cepat, bisa aku bayangkan dahi pria berkulit putih tersebut berkerut memikirkan seribu cara, Samuel, pria itu adalah sedikit orang yang menganggapku manusia. Tanpa aku sadari, meskipun Samuel tidak melihatnya aku tersenyum, aku ingin menunjukkan kepada seniorku tersebut jika aku baik-baik saja menghadapi masalah yang tengah menimpaku ini. "Gue bisa atasi semuanya kok, lagipula ada baiknya juga sih gue dipindah ke divisinya Tania sama Regi, gue bener-bener jadi jurnalis nggak cuma ngepoin kehidupan seleb yang kalau dipikir-pikir nggak penting juga apa yang mereka lakukan."

Suara hela nafas berat terdengar di ujung sana, mungkin Samuel tengah menahan dirinya untuk tidak mendebatku. "Ya Udahlah kalau begitu, gue percaya lo bisa atasi semua hal buruk sekarang ini sama kayak lo hadapi hal buruk kemarin-kemarin, tapi jangan lupa Ren, kalau lo ada masalah, lo bisa hubungi gue. Gue bakal bantu lo sebisa gue, lo paham?"

"Gue paham, tenang saja. Oh ya Sam, BTW makasih banyak ya." Ujarku sembari menutup telepon bahkan sebelum pria itu menjawab. Samuel, lo tahu. Diantara banyaknya ketidakberuntungan di dalam hidupku, kamu adalah salah satu berkat dari Tuhan yang membuatku merasa hidup ini nggak terlalu buruk.

Tepat di saat aku mematikan ponsel, perlahan mobil Grab yang aku tumpangi melaju semakin pelan sebelum akhirnya sampai di Polres yang menjadi tempat tujuanku pergi usai mentalku seharian dihajar oleh cibiran orang-orang dari semalam karena artikel sialan rekayasa dari Gala Mangkualam.

"Makasih ya, Pak!" Ucapku saat aku turun, meskipun hampir bisa dibilang aku hidup tanpa orangtua, aku bukan manusia yang nggak punya adab. Ketidaksopananku hanya untuk manusia-manusia macam Gala Mangkualam dan mantan tunangannya, Rinjani Prabumi yang tanpa segan menghinaku bahkan atas hal yang tidak aku ketahui.

Dan seakan takdir tengah berbaik hati kepadaku, disaat aku baru saja menutup pintu mobil, seorang yang memang aku cari-cari langsung terlihat, sosok tampan namun brengsek dan menyebalkan yang sialnya sudah mencuri ciuman pertamaku dengan cara yang sangat mengenaskan tersebut tengah berjalan dari dalam Polres bersama dengan rekannya, tampak jelas dia sangat sibuk dengan ponsel di telinganya hingga dia tidak melihatku, atau mungkin dia tidak mengenaliku yang sudah dia hancurkan hidupnya, ya nggak heran sih, kan menurut manusia sempurna macam dirinya itu aku disebutnya sampah.

Ciiih, mengingat hinaan yang terlontar membuatku semakin menbencinya, dan itu membuat tekadku semakin bulat. Dengan langkah penuh percaya diri dan senyuman terbaikku aku berjalan menghampirinya, terlihat pandangan heran dari rekan Gala namun aku memilih untuk mengabaikannya, karena tujuanku adalah pria brengsek yang saat akhirnya mata kami bertemu tatap, aku langsung menghambur dan memeluknya dengan sangat erat.

Ya, kalian tidak salah. Aku memeluknya dengan sangat erat layaknya seornag wanita yang tengah merindukan kekasihnya, dan kalian tahu apa yang aku katakan padanya.

"Mas, seharian kamu kenapa sih nggak bisa aku hubungin. Aku butuh support kamu tau sekarnag ini buat hadapi masalah kita."

Cinta Diantara DosaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang