25. Sorry ya, Mas Gala!

3.9K 368 18
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HolllllllaaaaaaKembali lagi sama Serena, siapa yang kangen berantemnya Tom and Jerry?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Holllllllaaaaaa
Kembali lagi sama Serena, siapa yang kangen berantemnya Tom and Jerry?

🤭🤭🤭

"Bagaimana cara otak kecilmu itu bekerja hah, berniat menggodaku kamu ini? Bisa-bisanya tanpa tahu malu kamu mandi dikamar laki-laki asing!"

Bentakan keras Gala Mangkualam bergema di dalam kamarnya yang sunyi membuat suara kerasnya menjadi berkali-kali lipat. Bukan hanya suara bentakannya yang membuatku terkejut, tapi penampilannya juga membuatku kaget setengah mati. Bukan, bukan karena dia setengah telanjang, tapi wajahnya yang tampan namun tengik menyebalkan tersebut kini lebam-lebam, satu keajaiban dengan bibirnya yang sobek tersebut dia bisa bersuara sekeras barusan.

Reflek aku mengeratkan kimono yang aku kenakan, meskipun hal itu sama sekali tidak diperlukan, harus diingat, apa yang aku pakai ini adalah milik Gala, meskipun aku tinggi, tetap saja aku kalah tinggi dengannya. Jadi selain kaki dan tanganku, dia tidak akan bisa melihat apapun, omong kosong tentang aku menggodanya, dengan apa yang aku kenakan mustahil orang waras mengatakan jika aku tengah menggodanya. Gala saja yang cari-cari alasan untuk membentakku, itu sebabnya dibandingkan mengambil hati bentakannya, aku mengerahkan seluruh tekadku untuk tidak menatap abs kotak-kotak menggoda tersebut, namun sayangnya saat mataku terangkat, kembali mataku yang agak nakal ini justru tertuju pada bisepnya, jangan bayangkan bentukan anak gym yang gedenya nyeremin, bayangkan postur tubuh DK 'Seventen' agar kalian paham bagaimana wujud pria tampan tengik dihadapanku ini.

"Nggak ada yang mau ngegoda kamu, Mas!" Aku berdeham pelan, menyembunyikan tenggorokanku yang terasa kering agar terdengar baik-baik saja saat berbicara. Dilihat salah tingkah karenanya adalah hal terakhir yang aku inginkan sekarang ini. Tidak tinggal diam, aku mendorongnya agar minggir agar aku bisa pergi dari toilet, "Otakmu saja yang kotor setiap melihatku, lagian dibandingkan aku yang menggodamu, lebih cocok kalau kamu yang godain aku! Apa-apaan maksudnya shirtless di depan anak perawan orang!"

"Lo lupa ini kamar siapa?! Mau aku buka baju, mau shirtless, mau telanjang sekalian, bebaslah aku mau ngapain saja!" Balasnya semakin bertambah sewot. Gusti ini orang kalau ngomong nggak bisa santai apa, ngegas mulu! "Lonya aja yang nggak tahu malu masuk kamar orang seenaknya, tanpa izin masuk ke ranah pribadi orang itu sudah masuk tindak pidana!"

Cinta Diantara DosaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang