CHAPTER 12

19 15 1
                                    

Welcomto
*
Happy reading
*
I hope you are enthusiastic about reading my story. Happy reading

••○••

Zahra telah berhasil membuka pintu samping buat kami, dia membukanya dengan lebar. Setelah kami ber empat masuk pintunya kembali di tutup oleh zahra. Namira melangkah menuju pintu masuk kedai dari arah dalam. Dia membuka kuncinya dan membuka lebar-lebar agar udara pagi bebas keluar masuk kedai. Kami juga tidak langsung memasang-AC. Papan stainlest berbacaan open closed juga masih berada di posisi closed.

Orang waras juga pasti bakalan tau kalau arum story belum buka. Hanya saja pintu kedai yang di buka. Kegiatan mereka yang lagi berberes-beres juga kelihatan dari arah luar. Tepat pukul 7 pagi pintu kedai pun di tutup, kami juga akan memasang-AC. Tidak lupa papa closed open di balik menjadi open. Nadin, namira, zahra dan juga zaki sudah berada di posisi kami masing masing. Hari ini zaki bertugas mendampingin nadin. Biasaanya, dia akan tiba di pukul delapan pagi.

Sudah satu jam lebih kedatangan pelanggan pertama di kedai. Tumben sekali devan belum menampakkan dirinya. Jam segini, berarti dia sudah berada di kantornya dan bekerja. Itu pertanda devan pagi ini tidak akan mampir ke kedai . Devan juga belum ada mengirimkan buble chat pagi ini ke nadin. Kenapa nadin menjadi khawatir begini? Apa nadin harus membuang gengsinya dalam dalam untuk menghubungi nya terlebih dahulu.

Tidak apalah...toh nadin juga sudah menganggapnya sebagai teman juga.

Nadin
Pagi mas devan, lagi sibuk ya?

Nadin tidak tau bahwa isi pesannya nadin itu adalah salah satu kata saapn yang cocok ia kirimkan ke devan apa tidak.

Mas devan
Lumayan, nad. Nanti makan siang kita bisa bareng nggak?

Nadin
Bisa, tapi aku keluar diluan lho. Setengah duabelas. Kalau mas devan jas duabelas kan?

Mas devan
Begitu ya nad. Yaudah gak apa-apa. Nanti kamu mau makan dimana? Nanti aku susulin

Nadin
Aku belum tau mas devan. Nanti aku kabarin lagi ya aku mau makan dimana.

Nadin sedikit curiga, devan sepertinya bukan sedang sibuk sekarang. Apa mungkin devan tidak mau datang ke kedai kami lagi sebab dia takut bertemu dengan mbak arum di kedai ini? Haduh....untuk apalah nadin curiga. Kenapa nadin sangat curigaan kepada orang lain. Tetap saja nadin sedikit penasaran dengan ini, ada apa sebenarnya dengan devan dan mbak arum? Nadin tidak sabar dengan kenyataannya terungkap.

Sambil menunggu pelanggan datang, nadin diam termenung sambil menyenderkan badannya di dindinh barista, namira datang kepada nadin dan berbisik sedikit.

"Nadin,dimana devan? Kenapa dia tidak kesini tadi pagi?."

"Kata kamu, setiap dia ngirim pesan balas aja pesannya. Ya aku balas."

"Maksud, aku dari isi pesan dia ke kamu dia ada rasa gak sama kamu?."

"Isinya sih biasa aja. Ya aku belum tau niat dia sebenarnya gimana ke aku, tapi aku teh udah berhasil gak canggung sama dia."

Obrolan kami terhenti karna kedatangan pelanggan ibu ibu dan bapak bapak ke kedai kami. Mereka memesan 2 cangkir kopi hangat latte dan 2 cangkit kopi moka dingin. Saat nadi menyiapkan pesanan. Zaki datang di wakti yang sangat tepat. Zaki langsung sigap mengambil alih 2 cangkir moka dingin. Bapak ibu itu juga terlihat sibu memilih milih kue di etalase. Dari penampilan mereka, sepertinya mereka datang ke sini untuk membahas sebuah pekerjaan penting dan ingin bekerja sama sepertinya.

seduhan Kopi seorang barista [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang